Pagi-pagi sekali setelah selasai sholat subuh, Keano mengajak Adis berkeliling disekitar tempat perkemahan yang kebetulan hanya berjarak beberapa meter dari kebun teh. Padahal hari ini Adis sudah berniat menghindari Keano, ia masih malu dengan kejadian semalam. Bagaimana bisa ia sampai kelepasan cerita begitu saja pada Keano. Inget cerita ke K E A N O! cowok menyebalkan yang belum lama ia kenal, oke ralat kenal udah lama tapikan.. deketnya baru sekarang.. Malu! malu! malu!
namun apadaya Keano beralasan mengecek rute jalan untuk acara hiking nanti.Udara pagi yang belum terkena polusi itu membuat gadis yang awalnya ogah-ogahan untuk ikut kini tampak lebih menikmati sampai ia mampu mengalihkan rasa sedih yang beberapa hari ini mengganggunya. Adis memejamkan matanya, rasanya terlalu sejuk berbeda sekali dengan di Jakarta boro-boro merasakan sejuk yang ada baru sekali hirup udara udah langsung deh terkena serangan asma, saking kotornya udara.
"Kak Ke, kebun tehnya luas banget ya kalo aku ngumpet ditengah-tengah bakal ketemu gak ya?" tanya Adis ketika sudah sampai diperkebunan teh yang sepertinya sebentar lagi tiba musim panen.
"kalo kakak yang cari pasti ketemu" ucap Keano, yakin.
pernyataan Keano membuat Adis mengalihkan pandangannya "kok bisa?"
"karena kakak carinya pake kekuatan cinta," Mengedipkan sebelah matanya.
Adis memutar bola matanya malas "panci panci panci, dijual murah meriah" ucapnya menirukan sales panci.
"Hahaha, gak nyangka jodohku ini berbakat jadi sales panci"
"JODOH MBAHMU!" setelah mengatakan itu, Adis berlari meninggalkan Keano membuat lelaki itu terkekeh geli.
"Kenapa lari, heum?" tanya Keano begitu sudah kembali disamping Adis.
"Jangan jalan didepan apalagi dibelakang, gini aja sambil gandengan biar kayak orang-orang," bisik Keano ditelinga Adis membuat tubuh gadis itu mematung, kulitnya meremang, bahkan jantungnya berpacu diatas kenormalan.
"kamu tau gak dek, dulu kakak itu jelek banget. Gigi ompong, gendut, item pokoknya gak ada bagus-bagusnya deh sampe gak ada yang mau temenan sama kakak bukan cuman itu setiap kakak ketemu temen seusia kakak pasti diejek-ejek, diketawain" Adis melihat Keano tak percaya. Keano yang sesempurna ini pernah seburik itu, masa sih?
Keano kembali menerawang masa kecilnya "sampe kakak ngurung diri gak mau keluar rumah. Kamu percaya gak dulu kakak itu cita-citanya mau jadi astronot cuman karena biar bisa ngehindari mereka. Tinggal diluar angkasa yang bakal pulang kalo oksigennya abis"
"terus sekarang kak Ke cita-citanya apa?" tanya Adis.
"heum, tadinya masih mau jadi astronot tapi setelah kenal kamu gak jadi"
"ha aku? kenapa?
"karena saya maunya bahagiain kamu" bisik Keano
"Ha.. apasih receh" ucap Adis yang tiba-tiba saja gugup.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADISTRA
Teen FictionAda kalanya keluarga berperan penting dalam mematahkan semangat seorang anak. "Yang jauh memberi dukungan. Yang dekat malah menjatuhkan." Dibuat tgl 13 Januari 2020