salah faham

7 0 0
                                    

Setelah selesai mandi, Risa menuruni tangga untuk makan malam bersama dengan Selena.

"Gimana nak? Enak?" Tanya Selena.

"Ehhmm... enak ma, enak banget."

"Habis makan kamu tidur gih, omama tahu kamu pasti capek." Kata Selena lagi.

"Oke, ma." Jawab Risa singkat.

Keesokan harinya

"Sayang, bangun ih. Udah jam berapa ini? Nanti telat loh." Kata Selena yang mengguncang ngguncang bahu Risa. Risa menggeliat dan matanya terbuka.

"Jam berapa ma?" Kata Risa dengan suara khas bangun tidur.

"Noh lihat aja sendiri." Kata Selena dan meninggalkan Risa.

Mata Risa terbelalak ketika melihat jarum jam. "Astaga, udah kesiangan." Kata Risa dan segera bangkit dari tempat tidurnya dan menyambar handuk untuk segera mandi.

Setelah selesai mandi dan ganti baju ia turun ke bawah. Semua sudah beres, Risa buru buru berangkat dan melewatkan sarapan.

Hari ini seperti biasa Risa berjalan kaki. Dengan sekuat tenaga, Risa berlari menuju sekolah.

Setibanya di gerbang sekolah, Risa menghela nafas lega. Karena pintu gerbang belum di tutup. Risa berjalan menuju kelas dan di sambut oleh Agatha dan Felin.

"Eh sa, lo kemarin kemana? Udah nggak ikut pelajaran terakhir lagi." Kata Felin.

"Ehmm sebenernya gua ragu cerita ke kalian." Kata Risa sambil menunduk.

"Ada apa sa? Lo cerita aja ama kita." Terang Agatha.

"Jangan kasih tau ke siapa siapa. Sebenernya gua kemarin di culik sama Saka." Bisik Risa.

"What? Saka? Yang bener lo? Tujuannya apa coba nyulik lo." Kata Felin kaget.

"Saka nyulik gua karena dia suka sama gua waktu pertama kali aku masuk sekolah ini." Terang Risa.

"Trus gimana sama Bryn? Dia udah tau?" Tanya Agatha.

"Nah itu dia, gua belum ketemu sama Bryn." Kata Risa.

"Nah tu dia si Bryn." Kata Felin menunjuk ke arah pintu masuk kelas.

Tanpa bicara Risa menghampiri Bryn. "Bryn, maaf ka..." belum sempat menyelesaikan bicaranya, Bryn hanya melewatinya dengan tatapan acuh.

"Bryn tunggu!!" Teriak Risa. Bryn hanya terus berjalan tak menghiraukan Risa di belakangnya.

Duak...

Aldo dan Nuca menabrak bahu kanan Risa dari belakang.

"Aduh." Kata Risa sambil memegangi bahunya. Sama seperti Bryn, Aldo dan Nuca tidak menoleh kepada Risa.

Risa menghampiri sahabatnya. "Kenapa Bryn dan teman temannya?" Tanya Risa tak mengerti.

"Gatau, lo pernah buat salah paling." Kata Felin mengangkat bahu.

Risa langsung menghampiri Bryn dengan menarik lengannya. "Bryn, gua salah ngomong ya? Gua salah apasih sama lo? Sampek lo ngejauhin gua seperti ini." Kata Risa dengan air mata yang siap untuk jatuh.

"Lo mau tau salah lo ke gua? Pikir sendiri." Kata Bryn sambil menunjuk Risa dengan jari telunjuknya dan meninggalkan Risa dengan tatapan bingung.

Belum sempat Risa menyelesaikan omongannya, bu Rezma masuk kelas.

Saat pelajaran, Risa tidak bisa fokus. Pikirannya di penuhi dengan omongan Bryn tadi.

"Apa maksud Bryn tadi?" Gumam Risa.

Jangan Takut, Aku Bersamamu!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang