10. Like Strangers Do

3.2K 319 12
                                    

Duduk bersandar memejamkan matanya, seorang pria memilih acuh dengan suasana kereta. Perjalanan beberapa menitnya menuju pulang ini ingin ia gunakan melepas sedikit lelah. Seharian bekerja dengan semua tugas kantor yang padat cukup membuat tengkuknya terasa berat.

Namun, seolah tubuhnya sudah menghafal gerakan kereta yang berhenti, matanya terbuka saat pintu kereta yang tak jauh darinya juga terbuka.

Matanya menunggu sosok yang biasanya akan segera muncul dengan setelan sekolahnya. Benar saja seorang pria berseragam SMA muncul bersama para penumpang lainnya.

Mata mereka bertemu sesaat sebelum si anak berkacamata itu memutuskan kontak mata lebih dulu. Sengaja duduk menjauh sepertinya anak itu menghindari pria yang terus memandanginya.

Pemuda berkacamata itu mengeluarkan ponsel dan earphone untuk dipasangkan di kedua telinganya. Matanya lalu mulai terpejam tanpa memerdulikan sepasang mata di seberang sana yang masih memandanginya.

Notifikasi pesannya berdenting dan mau tak mau pemuda ini harus membukanya.

Tuan Jerapah
Senang melihatmu baik-baik saja. Jaga kesehatanmu sebentar lagi ujian bukan?

Pemuda ini tahu siapa pengirim pesan ini. Pria yang duduk di ujung sana adalah pengirimnya. Jika diingat hubungannya dengan pria yang pantas menjadi kakaknya itu sangat baik setahun yang lalu. Namun, tidak ada yang bertahan selamanya, termasuk hubungan tak lazim keduanya.

Pemuda dengan name tag Do Kyungsoo di seragamnya itu mengabaikan pesan tersebut. Ia tak membalas dan tak berminat melirik si pengirim pesan. Keadaan mereka berubah semenjak tiga bulan lalu keduanya memutuskan berpisah.

Lebih tepatnya Kyungsoo yang meminta berpisah. Alasannya karena ia tahu pria yang dinamainya Tuan Jerapah di ponselnya itu akan segera menikah. Kyungsoo tidak tahu bagaimana jalan pikiran orang dewasa, jika memang sejak awal pria itu memiliki calon istri bukankah sangat tidak bijak untuk tetap mengajak anak SMA sepertinya berkencan.

Dua lagu sudah terputar di earphone Kyungsoo sampai akhirnya stasiun tempatnya turun terlihat. Begitu kereta berhenti, Kyungsoo langsung turun dan sekali lagi ia tak mau repot-repot melirik pria di ujung sana.

Tuan Jerapah
Berhati-hatilah. Istirahatlah yang cukup. Jangan begadang.

Kyungsoo membenci ini. Mengapa setelah semua ini pria jangkung yang masih harus terkurung di dalam kereta itu terus memberikan perhatian padanya. Sudah saatnya Kyungsoo mengambil langkah, jarinya mulai tergerak untuk memblokir nomor tersebut agar tak lagi sekedar mengirim pesan atau menghubunginya.

Sementara si Tuan Jerapah hanya memandangi layar ponselnya. Sejak putusnya hubungan mereka dirinya hanya mengirim pesan tanpa mendapatkan balasan. Ia mengaku bersalah, jatuh cinta pada pemuda polos di saat dirinya sudah terikat dengan wanita lain.

Masih memandangi ponselnya, layar datar di sana beralih menampilkan panggilan masuk. Dengan malas pria itu menggeser tanda hijau di layar dan menempelkan benda kotak itu ke telinganya.

"Chanyeol kau di mana? Aku sedang di rumahmu, ibumu bilang biasanya kau sudah di rumah?"

"Aku diperjalanan."

"Aku membawa kue manis kesukaanmu, aku akan menunggumu untuk memakannya."

"Hmm tunggulah sebentar lagi."

Chanyeol menjauhkan ponselnya lalu memutuskan panggilan. Sekarang bicara dengan wanita yang akan menjadi istrinya ini tak lagi menarik. Ia jadi teringat saat dirinya menelfon Kyungsoo, pemuda itu selalu tertarik mendengar cerita tentang pekerjaannya atau kehidupan orang dewasa yang asing di telinganya si pemuda kacamata.

Story of ChansooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang