12. Light and Shadow (2)

2K 246 21
                                    

Pagi masih belum terlalu terang. Beberapa orang masih sibuk terlelap, tetapi tidak dengan tiga orang yang sudah meninggalkan kerajaan. Sehun tentu saja pergi bersama tunggangannya, seekor serigala putih yang ukurannya sedikit lebih besar dari kuda dewasa. Lalu Kyungsoo dan Chanyeol berjalan beriringin di depan menunggangi kuda yang diberikan oleh pihak kerajaan.

Sehun memandangi dua orang di hadapannya yang sesekali nampak berbincang. Sehun mengenal baik Kyungsoo, pria itu adalah teman kecilnya. Namun, untuk Chanyeol, ia baru mengenal elf tampan itu sekitar tiga tahun. Karena ibunya sendiri adalah seorang elf jadi Sehun tak asing lagi bercengkrama dengan Chanyeol.

Satu yang sebenarnya sering Sehun pikirkan. Bagaimana keduanya bisa terlibat cinta. Jika dilihat dari penampilan fisik memang keduanya sama-sama menarik, tetapi masalahnya keduanya sama-sama pria. Sehun yang sering bersama Kyungsoo saja tidak pernah merasakan apa-apa, ia bahkan lebih sering kesal pada pria yang lebih pendek darinya itu. Namun, tidak dengan Chanyeol, elf satu itu begitu mencintai Kyungsoo, bahkan mungkin jika Kyungsoo meminta Chanyeol lompat dari tebing, pria itu benar-benar akan melakukannya.

"Kyungsoo kau ingat saat kita pertama kali bertemu?" tanya Chanyeol tersenyum.

"Tentu, aku melihatmu sekarat di bawah pohon Oak. Saat itu aku hanya berpikir bagaimana caranya untuk membuatmu tetap hidup," jawab Kyungsoo.

"Aku takjub pada kemampuanmu meramu tanaman obat, kupikir pada saat itu aku akan benar-benar mati," ungkap Chanyeol tersenyum lagi.

"Ibuku adalah seorang tabib, jadi aku memang tahu tentang tanaman obat. Namun, kemampuan penyembuhanmu memang luar biasa, aku hanya membantu sedikit." Kyungsoo tersenyum pada Chanyeol.

"Hei-hei! Kalian pikir ini perjalanan untuk kalian berdua mengenang masa lalu?!" Sehun menyempal di tengah-tengah.

"Kasihan masih sendiri," ledek Kyungsoo.

"Diam kau pendek! Tidak bisa begini, Chanyeol akan berjalan di depan karena instingnya sebagai elf lebih tajam dan kau Kyungsoo jalan di belakang, sebagai pangeran aku harus terlindungi!" Sehun sewot sendiri karena terus diabaikan.

"Dasar seenaknya sendiri!" seru Kyungsoo lalu diam sebentar agar kudanya bisa berjalan di belakang Sehun.

Chanyeol hanya tertawa kecil. Interaksi Sehun dan Kyungsoo memang terlihat menggemaskan baginya. Chanyeol pertama kali mengenal Sehun saat pangeran itu datang ke toko roti Kyungsoo. Ia mengenalkan dirinya sebagai teman kecil Kyungsoo dan semenjak orang tua pemuda itu dibunuh, Kyungsoo menjadi tanggung jawab kerajaan. Jadi Sehun memang lebih sering berkunjung untuk sekedar menyapa si pemilik toko roti itu.

Saat matahari semakin tinggi mereka berjalan semakin jauh ke dalam hutan. Chanyeol menghentikan kudanya saat ia merasakan ada yang tidak beres. Serigala milik Sehun pun sama, makhluk yang menjadi simbol kerajaannya itu menggeram.

"Aku mencium bau darah," gumam Chanyeol.

"Ini masih wilayah kekuasaan ayahku, siapa yang berani menumpahkan darah di sini," ucap Sehun kesal.

"Aku berani." Kyungsoo menjawab dengan santai.

Sehun dan Chanyeol seketika menoleh. Memang terkadang Kyungsoo terlalu acuh pada sekitar. Ia seharusnya tidak menjawab ucapan Sshun karena memang ucapan itu bukan untuk dijawab.

"Tenangkan dirimu Sehun, ini bukan pertama kalinya." Sehun bergumam menenangkan dirinya sendiri.

"Maaf ya Sehun, aku harap kau tidak tersulut emosi." Chanyeol tersenyum kikuk.

Sehun hanya mengangguk. Mereka kembali berjalan sampai akhirnya tiba di tempat yang sepertinya baru saja terjadi pertarungan. Ada beberapa mayat manusia dan juga senjata seperti panah dan pedang. Chanyeol dan Kyungsoo turun dari kuda mereka untuk memeriksa sekitar, sementara Sehun tetap berada di atas serigalanya.

Story of ChansooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang