Bad Day

829 90 23
                                    

||| || | || |||

Mengandung konten dewasa, bagi yg tidak suka BL 18+ harap menyingkir.

||| || | || |||

Youngjae bingung harus apa setelah kejadian waktu itu dimana Yugyeom menyatakan perasaan padanya.

Semuanya campur aduk, dia bahkan tak tahu harus bersikap seperti apa saat ini. Yang lain masih bersenang-senang. Bernyanyi bersama atau bercanda gurau tapi tidak dengan Youngjae yg hanya duduk sambil menatap api unggun menyala dengan tatapan kosong.

Usapan lembut di punggung Youngjae menyadarkannya, Yugyeom duduk di sebelah Youngjae lalu berbagi selimut tipis dengannya tapi Youngjae menghindar, duduk menjaga jarak dari Yugyeom.

"Aku tahu kau pasti terkejut atas kejadian tadi. Aku minta maaf untuk itu." Ujar Yugyeom dengan nada tak enak hati.

Youngjae hanya diam tak merespon, ia menundukan kepala sambil menghela nafas dalam.

Semuanya terlalu rumit, Youngjae menyukai Jaebum dan Yugyeom yg adalah anak Jaebum sekaligus sahabatnya sendiri malah menyukainya. 

Ia ini hanya anak SMA yg mengharapkan kisah cinta masa putih abunya berjalan dengan lancar tapi kenapa yg ia hadapi masalah yg cukup serius seperti ini.

Jika Jaebum tahu mungkin Jaebum akan menjauhi Youngjae agar Yugyeom bisa bersama Youngjae tapi Youngjae maunya hanya Jaebum bukan Yugyeom.

"Maaf, aku menyukai seseorang dan itu bukan kau Yugyeom." Lirih Youngjae. 

Api unggung yg menghangatkan di malam hari terasa tak ada lagi gunanya. Yugyeom merasa udara dingin menusuk kulitnya dengan tajam ketika Youngjae terang-terangan menolak cintanya.

Selama ini ia memendam perasaan untuk Youngjae. Ragu untuk mengungkapkan karna terlalu beresiko. Ada 2 kemungkinan yg terjadi, Youngjae menerima perasaannya atau menolaknya.

Di tolak mungkin hal yg biasa dalam urusan cinta tapi dalam persahabatan yg selama ini mereka jaga cinta adalah suatu hal yg paling berbahaya yg bisa merusak persahabatan dan itu terjadi pada Yugyeom dan Youngjae sekarang.

"Malam ini aku tak jadi menginap ya, aku pulang sekarang saja sebelum larut malam."

Youngjae memutuskan untuk pulang kerumahnya karna ia tak nyaman akan situasi saat ini. Ia juga merasa butuh waktu sendiri.

"Aku antar pulang kalo begitu. Ini sudah malam berbahaya jika pulang sendiri."

Yugyeom menahan Youngjae yg bangkit berdiri, ia memegang pergelangan tangan Youngjae dengan lembut seolah tak mau menyakiti tangan cantik itu.

"Aku bisa pulang sendiri." Youngjae melepas perlahan tangan Yugyeom lalu mengambil barang-barangnya.

"Hey, aku pulang duluan ya." Youngjae berteriak pada teman-temannya yg sedang asik bermain.

"Loh tidak jadi menginap ?" Tanya Eun Woo.

Gelengan kepala pelan Youngjae sebagai jawaban. Yang lain bertukar pandangan kebingungan lalu melihat ke arah Yugyeom yg hanya diam melihat Youngjae pergi.

"Ada apa ?" Tanya Bambam menepuk bahu Yugyeom.

"Tidak ada apa-apa." Jawaban singkat Yugyeom membuat Bambam yg sudah berteman lama dengan Yugyeom sadar bahwa temannya baru saja patah hati.

"Yugyeom..." Bambam berlari mengejar Yugyeom yg berjalan menuju kedalam rumahnya.

Ia menarik tubuh jangkis itu ke dalam pelukannya, tangannya dengan lembut mengusap pelan punggung Yugyeom.

Yugyeom yg merasa nyaman menyandarkan kepalanya di bahu Bambam, ia menekuk kakinya agar sejajar dengan Bambam yg berjinjit memeluknya.

"Soal cinta memang terkadang menyakitkan tapi prosesnya kau nikmati bukan. Mungkin semua ini terlalu mengejutkan untuk Youngjae jadi biarkan saja dia sendiri dulu. Kalian berdua butuh waktu untuk memahami situasi saat ini. Jangan sampai perasaan sesaat ini menghancurkan pertemanan kalian berdua." Ujar Bambam menenangkan.

Yugyeom mengangguk pelan, ia melepas pelukan Bambam sambil dengan senyum yg di paksakan.

"Aku masuk dulu, tolong rahasiakan hal ini dari yg lain."

Bambam mengangguk mengiyakan. Ia kembali bergabung dengan teman-temannya dan membiarkan Yugyeom maupun Youngjae menikmati waktu mereka sendiri.

Tapi nyatanya Youngjae tak sendiri,

kini anak laki-laki itu sudah duduk di jok samping pengemudi dengan seat belt yg terpasang.

Youngjae yg awalnya berniat pulang sendiri di kejutkan oleh klakson mobil dari arah belakang dan ternyata itu adalah Jaebum yg menyusulnya.

Keheningan terasa ketika Jaebum bahkan tak bertanya perihal 'kenapa Youngjae tak jadi menginap'.

dan Youngjae juga tak ada niat untuk menceritakannya pada Jaebum.

Ia hanya butuh keheningan malam sementara jiwanya bertengkar dengan perasaannya sendiri.

Tanpa di sadari mereka akhirnya sampai di rumah Youngjae dan Jinyoung sudah berdiri menunggu Youngjae pulang di depan teras karna sebelumnya Youngjae menghubunginya minta di jemput tapi tiba-tiba saja Youngjae membatalkannya.

"Aku pulang dulu. Terimakasih sudah mengantar sampai rumah."

Youngjae melepas seat beltnya tapi Jaebum menahannya.

"Kenapa dia ada disini ?" Tanya Jaebum dengan nada dingin sambil menunjuk Jinyoung dengan wajahnya.

Youngjae memicingkan mata, mencerna tiap kata yg Jaebum maksud dengan kebingungan. 

"Memang dia tinggal disini." Jawab Youngjae.

"Kalian tinggal bersama ?!" 

"Apa sih ? Tak usah berteriak aku ini ada didepanmu." Youngjae jadi terbawa emosi. Sudah sakit kepala di tambah Jaebum yg marah-marah tidak jelas sekarang.

"Kenapa dia tinggal bersamamu hah ?!" Jaebum masih tak menurunkan suaranya, menuntut jawaban dan penjelasan dari Youngjae.

"Karna dia adalah kakak ku. Sekarang lepaskan tanganku. Kau mencengkramnya terlalu kuat." Youngjae menghentakan tangan Jaebum dengan wajah marah.

"Kau membuat hariku semakin buruk Jaebum." Setelah itu Youngjae keluar dari mobil dan membanting pintu dengan keras.

Hari ini malah jadi hari yg buruk baginya, Youngjae harap semua ini hanya mimpi belaka yg akan hilang ketika ia terbangun dari tidurnya.



| To Be Continued |

Ahjussi - 2JaeWhere stories live. Discover now