1

34.3K 1.7K 274
                                    

"Capa, Mi?"

"Teman-temannya Jiminnie dan Kookie"

Seokjin berdiri dan beranjak menuju ke depan. Membukakan pintu untuk orang yang membunyikan bel rumahnya.

Diikuti Jimin yang penasaran, juga Jungkook yang dipegangi sang kakak. Bayi itu sudah hampir bisa berjalan sekarang. Sedikit lagi.

Cklek~

"Akhirnya datang juga. Silahkan masuk"

Seokjin tersenyum lebar pada tamunya yang juga ikut tersenyum padanya.

"Sudah lama sekali ya kita tidak bertemu, apa kabar?" tanya si tamu basa-basi.

"Yah, begini. Masih sama seperti dulu" jawab Seokjin sambil mengajak tamunya masuk ke dalam.

Merekapun masuk dan langsung menuju ke ruang tengah. Dimana masih banyak mainan Jimin dan Jungkook yang belum dirapikan.

"Maaf berantakan, mereka sedang bermain"

"Ahahah, tidak masalah. Aku tak menyangka apartemen ini berakhir begini juga. Padahal dulu kalau ada satu mainan saja sudah dibuang" kekeh si tamu di akhir kalimatnya.

Seokjin mengangguk, membenarkan.

Ya. Setelah perundingan alot dengan mertuanya, dibantu oleh si ayah mertua, akhirnya ia kembali tinggal di apartemen lamanya ini. Bersama dua anak yang juga tak ingin dititipkan ke Neneknya.

Dan tentu saja, kesan pertama kali Seokjin masuk ke apartemen ini setelah sekian lama adalah marah. Memarahi sang suami yang membiarkan apartemen ini terbengkalai begitu saja. Debu yang entahlah, Seokjin sendiri malas mengukur ketebalannya itu.

Seokjin sendiri baru tahu kalau Namjoon tinggal di apartemen baru, tidak jauh dari tempat ini. Yang artinya bahwa tempat ini benar-benar tak berpenghuni selama satu setengah tahun. Luar biasa.

Memanggil petugas bersih-bersih adalah satu-satunya pilihan, karena dua anaknya yang terus menempelinya sejak mereka pindah.

Tidak hanya membersihkan saja, juga menata kembali apartemen ini dengan sentuhan 'anak-anak' yang sekarang nampak begitu dominan. Satu kamar yang dirombak menjadi kamar anak-anak, dan ruang tengah yang sudah menjadi area bermain si kecil. Dan begitu banyak barang Jimin dan Jungkook di apartemen ini. Perubahan yang luar biasa.

"Itu ciapa Bun?"

Sosok anak yang nampak paling besar dibanding anak-anak lain di sekitarnya itu mulai bercuit.

"Ah iya, Yoongi sudah lupa ya? Ini Paman Jinnie. Lalu Jimin, dan yang kecil ini Kookie" sahut si ibu dari anak yang bertanya itu.

"Sekarang perkenalkan diri Yoongi pada mereka" lanjutnya.

Yoongi. Anak yang memiliki mata seperti kucing dan pipi yang tembam itu mengangguk patuh.

"Pelkenalkan, Yuni. Kalau yang ini Taetae, dan yang ini Jae" ujar anak berponi rata itu sopan.

Setelah setahun lebih berpisah, akhirnya mereka bertemu kembali. Kini dengan dua tambahan personil. Lima anak. Yang pastinya menggemaskan semuanya.

"Wah, pintar sekali. Sudah lancar ya bicaranya" sahut Seokjin memuji.

"Yah, kau kira Yoongi umur berapa"

Seokjin terkekeh kecil menanggapinya. Benar juga. Saat Jimin baru lahir saja, bocah ini sudah bisa bicara. Sekarang pastinya sudah semakin pandai berkata.

"Kuki lucu, Yuni cuka Kuki" ujar Yoongi mulai mendekati si bayi bermata doe yang hanya berkedip-kedip saja.

"Nda oye! Ici unya Imin!"

Pregnant Mommy [NamJin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang