The First TimeDengan langkah mengendap-endap Yerin kembali masuk ke kamar. Gadis itu berhasil melarikan diri dari tugasnya merangkai bunga untuk beberapa meja tamu yang sudah tersusun rapi di sekitar perkarangan samping rumahnya. Ia juga harus menyalakan ilin yang sengaja dibiarkan berada di atas kolam renang, memberikan kesan romantis nanti malam.
Sekarang sudah jam 6 petang, dan acara akan dimulai 2 jam lagi. Tapi Yerin masih mengulur waktu ketika sang ibu memintanya segera berdandan. Gadis itu mengunci kamarnya rapat-rapat dan mulai sibuk mondar-mandir memikirkan berbagai cara. Ia membuka pintu lemarinya, mengeluarkan tas punggung yang tidak terlalu besar. Sepertinya gadis itu sudah sangat yakin dengan keputusannya untuk kabur dari rumah.
Yerin memasukkan beberapa baju ke dalam tasnya. Hanya bisa memasukkan dua baju favoritnya dan perlengkapan pribadi lain yang paling penting. Ditambah kartu ATM dan tabungan uang cash yang ia kumpulkan berlatar belakang keisengan. Cukup banyak uang yang berada di tangan gadis itu. Dan ia pikir, rasanya bisa hidup di Belgia sampai uangnya habis atau sampai orang tuanya berhasil menemukannya untuk diseret pulang. Gadis itu berpikir apakah ia pergi saja ke Korea, rasanya ia juga merindukan tanah kelahirannya.
Yerin tahu, mungkin setelah acara kaburnya ini semua keluarganya akan menjadi kacau. Ia anak tunggal, dan cucu satu-satunya di keluarga Jung. Mana mungkin menghilangnya Yerin akan dibiarkan begitu saja.
Sebelum benar-benar kabur, Yerin memutuskan untuk menulis catatan singkat yang akan disampaikan pada kedua orang tuanya.
Sedikit terburu-buru ia menggerakan tangannya dengan fasih.
"Eomma,Appa,maafkan aku. Aku memang bukan anak yang baik. Maaf jika aku memberikan masalah yang besar pada keluarga ini. Tapi aku tidak suka dengan acara perjodohan. Aku pergi. Jangan khawatirkan aku."
Jung Yerin.
Catatan singkat itu membuat Yerin merasa semakin bersalah terhadap keluarganya. Tapi apa boleh buat,keputusannya sudah bulat. Gadis itu harus segera pergi dari rumah jika ia ingin selamat. Hari sudah hampir malam. Sebelum ibunya mengetuk pintu atau malah mendobrak pintu kamarnya,Yerin segera bergegas keluar dengan langkah seperti pencuri. Gadis itu kabur dengan pakaian santai. Celana jins panajng, kaus tipis, dan sepatu kets, ditambah tas punggung kesayangannya.
Selangakah demi selangakah, gadis itu berhasil melewati pintu kamar kedua orang tuanya, dan berjalan pelan menuju tangga. Matanya mengawasi kanan-kiri, khawatir ada orang yang lewat dan mendapatinya dalan keadaan seperti itu.
"Omo..." Yerin terperanjat.
Ia menempelkan tubuhnya ke tembok saat tiba-tiba seorang wanita yang membawa nampan makanan lewat di hadapannya. Pasti akan sangat banyak orang yang berlalu-lalang jika ia harus kabur lewat pintu depan. Di pintu samping rumahnya apalagi. Di sana pasti mereka jauh lebih sibuk karena beberapa meja pesta justru disusun di halaman samping dekat kolam renang.
Yerin memutarkan langkahnya menuju pintu belakang. Ia akan keluar melewati gudang, dan melintasi pintu dapur. Gadis itu meraih taplak meja di ruang tamu dan menutupi kepala beserta wajahnya. Ia mengendap-endap melintas di depan dapur yang ramai. Beberapa orang meliriknya aneh, tapi Yerin tidak menunjukan kepanikannya sampai ia berhasil mencapai pintu keluar. Yerin menengok ke belakang, memastikan bahwa tidak ada yang mengikutinya sebelum kemudian memutuskan untuk berlari kencang dan membuka gerbang besar di pagar halaman belakang. Gadis itu langsung melompat sambil bersorak-sorai saat akhirnya berhasil kabur dari rumahnya sendiri. Tindakan paling gila yang pernah ia lakukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
✈️ CAPTAIN'S ROMANCE 🖤 •KTH + JYR•
Любовные романы"Aku baru saja di tolak, untuk kesekian kali oleh seorang wanita yang sangat aku cintai. Sudah satu tahun terakhir aku mengejarnya. Tapi tidak pernah bisa aku dapatkan." -Kim Taehyung "Apakah kau pernah mendengar kata perjodohan di era modern sepert...