- 3. kabur?

896 118 4
                                    

The First Time

***

"Ngomong-ngomong rencanamu, apa kau sudah membuat keputusaan?" Joy membuka pembicaraan.

Yerin menengok, kemudian mengernyitkan dahinya. Ia melenguh kecil. "Entalah, ini terlalu rumit," aku gadis itu sambil meraih batu kerikil di dekat sepatu dan melemparkannya ke air.

"Menurutku, kau tidak usah menghindari acara pertunangan ini, kasihan nanti keluargamu yang akan merasa tidak enak pada keluarga YunHyeong. Bukankah mereka teman lama? Lagi pula, akan banyak tamu undangan yang hadir. Itu akan menambah tingkat kesalahan yang kau buat, Yerin." Joy menasehati.

Yerin menghebuskan napas berat, kembali limbung "Araseo. Aku sangat mengerti apa konsekuensinya jika aku menolak. Tapi bukan berarti ketidaksetujuanku dengan pertunangan itu, maka karier ayahku akan berakhir,'kan? Ini tidak ada hubungannya sama sekali dengan masalah pekerjaan." Yerin membalas.

"Tapi kau tetap saja akan mencoreng nama baik kedua orang tuamu. Itu bukan tindakan terpuji. Setidaknya bicaralah baik-baik. Orang tuamu pasti mengerti . Mintalah waktu agar kau bisa saling mengenal satu sama lain sebelum memutuskan untuk bertunangan," saran Joy.

Pembicaraan mereka masih seputaran yang kemarin. Masalah yang sepertinya tidak bisa di selesaikan baik-baik. Yerin mengeleng, ia meraih batu kerikil di dekat sepatunya lagi, kemudian melemparkannya ke air. Menimbulkan suara gemericik.

"Entalah, aku bahkan masih tidak tahu bagaimana wajah Yunhyeong. Ayahku memberikan beberapa foto, tapi aku belum membukanya sama sekali. Seharusnya mereka bisa memberikanku kebebasan untuk memilih, bukan dipilihkan seperti ini. Aku tidak suka...," keluh Yerin.

Joy menengok. Ia mengulurkan tangannya mengusap kepala gadis itu, kemudian tersenyum. "Kalau begitu, ambillah keputusan sesuai dengan yang kau inginkan. Mungkin saat ini keluarga Yunhyeong di Korea sudah dalam perjalanan menuju Paris. Kau boleh berbicara baik-baik pada ibumu, atau kau bisa kabur dari rumah. Aku rasa kau sudah cukup dewasa untuk menentukan pilihan." Akhirnya Joy sepenuhnya di pihak Yerin.

"Oh iya, ada satu hal yang ingin aku ceritakan padamu juga. Ini tentangku dan jay."

"Kalian berdua bertengkar lagi?" Kali ini Yerin yang mengkhawatirkan Joy.

Joy langsung menggeleng kepala. "Bukan. Justru kebalikannya." Ia tersenyum kecil. "Aku akan mengajak Jay ke Korea. Bertemu dengan nenekku."

Yerin langsung terlonjak mendengar perkataan Joy.

"Kalian berdua akan menikah?" tanya gadis itu polos.

"Aniya...tidak secepat itu," Joy tertawa.

"Aku hanya akan memperkenalkannya pada keluargaku di Korea. Setelah itu kami akan kembali ke Paris. Lagi pula, kami 'kan sudah berpacaran lebih dari 2 tahun. Kau tahu 'kan apa impianku?"

"Menikah di usia mudah," jawab yerin dengan ekspresi datar. "Aigoo, di saat aku tidak ingin cepat-cepat menikah. Kau malah ingin buru-buru mendapatkan restu. Terkadang sahabat itu memang berbeda ya," Yerin mendesah ringan.

Keduanya tertawa bersama-sama. Setelah mengungkapkan isi hati masing-masing,rasanya lega. Tapi juga sedih karena mereka harus berpisah selama beberapa saat. Yerin akan mengahadapi masalahnya sendirian setelah ini. Mereka berpelukan erat sebelum berpisah, Yerin harus bergegas pulang. Ibunya pasti akan marah-marah jika yerin masih berada di luar rumah ketika seharusnya ia mulai berdandan cantik dan mempersiapkan diri menyambut keluarga calon suaminya.

Yerin berjalan gontai seperti zombie, gadis itu kehilangan semua semangatnya hari ini, ditambah Joy yang tidak ada untuknya. Ia memasuki gerbang rumah yang terlihat sibuk siang itu. Malam hari tepat pukul 9, acara pertunangan akan dilaksanakan masa persahabatan mereka dulu. Dan Yerin sama sekali tidak berminat untuk terlibat dalam acara itu.

"Eomma...!!!" Yerin berseru, nyaris beryeriak.

Ia memanggil ibunya, tapi tidak ada jawaban. Gadis itu berjalan menuju ruang utama di rumah besar itu, ia mendapati beberapa orang sedang sibuk membereskan karpet dan menata meja di sana. Gadis itu mendesah lagi, ia tidak tahu seberapa kacau acara nanti malam jika ia tidak ada di sana.

"Omo, Yerin~a, kau ini kemana saja sih? Ya tuhan, cepat sana pergi kau harus melakukan beberapa treatment kecantikan. Cepat bergegas! Meskipum sekarang keluarga calon suamimu masih berada di perjalanan, tapi kita tidak punya banyak waktu lagi untuk bersiap-siap."

Yerin menggembungkan pipinya, ia bergegas menuju kamar dan menutupnya rapat-rapat. Apalagi yang harus dilakukan terhadap kulit sempurnanya?

Gadis itu menghempaskan tubuhnya ke ranjang. Ia mulai berpikir, ke mana seharusnya ia pergi? Apakah ada tempat lain di Paris yang bisa dijadikan tempat bersembunyi? Atau ia pergi ke negara lain saja? Luxembourg negara impiannya? Atau mungkin Belanda? Belgia? Aish... memikirkan tujuan kaburnya saja gadis itu sudah sakit kepala.

"Aigoo, apa yang harus ku lakukan sekarang?" Ia bertanya pada dirinya sendiri. Kemudian bangkit dan berjalan menuju balkon. Udara di kota Paris saat itu sangat bagus. Terasa sejuk meskipun harinya terik. Dan hari yang baik juga untuk acara pesta pertunangan. Sayangnya, ia sama sekali tidak menginginkan hal itu.

"Seperti apa sebenernya Song Yunhyeong yang selalu dipuji itu?" Yerin mulai menerka-nerka.

Tiba-tiba penasaran Yerin semakin kuat pada pria itu. Ia mengingat amplop yang diberikan sang ayah beberapa waktu lalu disimpan di dalam lacinya. Gadis itu langsung mencari-cari amplop coklat di tumpukan berkas-berkasnya. Setidaknya ia bisa tahu bagaimana wajah Yunhyeong.

"Ketemu!"

Yerin bersorak, ia memandangi amplop di tangannya, ragu-ragu antara membuka atau tidak. Jika ia melihat wajah Yunhyeong, maka ia akan terus merasa bersalah dan mengingat wajah pria yang telah dipermalukannya itu. Tapi kemungkinan kedua, bisa saja ia jatuh cinta hanya dengan melihat fotonya saja. Bukan tidak mungkin jika kasusnya sama seperti Yunhyeong yang jatuh cinta padanya.

"Yerin~a... keluarlah sebentar!" Teriakan keras itu menghentikan gerakan tangan Yerin yang sedang mencoba membuka amplop di tangannya. Gadis itu segera memasukkan kembali amplop itu ke laci dan bergegas menuju pintu.

"Iya, Eomma."

***

Tbc.

Oh ya,jangan lupa vote ya!!:D
Di follow juga plus komen yang banyak wkwkkw:v

✈️ CAPTAIN'S ROMANCE 🖤 •KTH + JYR•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang