Restoran

3.7K 131 2
                                    

Sepulang mengajar dan sholat magrib dimasjid akupun segera pulang kerumah.

'Tok tok Assalamualaikum Abi'

'Abi Raya pulang Bi'

Mengapa tidak ada jawaban? Apa tidak ada siapa siapa dirumah? Kemanakah Abi? Mengapa tidak mengirimiku pesan sedikit pun?

Aku pun segera menelfon Abi, dan kudengar suara ponsel Abi dari dalam rumah.

Tumben Abi tidak membawa ponsel..

Apa terjadi sesuatu dengan Abi? Ya Allah tolong jauhkan Abi ku dari marabahaya.

Aku pun cemas menunggu Abi di kursi teras rumahku. Beberapa menit kemudian, ponselku berbunyi tanda pesan masuk.

Alif? Siapa Alif? Apakah dia mau menculik Abi? Tapi untuk apa? Kami juga tidak memiliki uang berpuluhan juta untuk memberinya tebusan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Alif? Siapa Alif? Apakah dia mau menculik Abi? Tapi untuk apa? Kami juga tidak memiliki uang berpuluhan juta untuk memberinya tebusan. Dan kalau dia menculik Abi tidak mungkin dia membawa Abi ke sebuah restoran mahal seperti ini?

Duh... Aku ini mikir apasih kalau belum datang aku gamungkin tau yang sebenarnya kan?

Aku pun menyusul Abi ketempat yang diberi tahu oleh penculik Alif itu. Ah biar saja aku menyebutnya begitu, Seenaknya dia membawa Abi ku tanpa sepengetahuanku.

**

Sesampainya direstoran tersebut, aku sangat kebingungan mencari cari sosok Abi.

Ponselku berbunyi lagi..

Selain penculik ternyata dia juga mata mata, dia sangat detail memperhatikanku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selain penculik ternyata dia juga mata mata, dia sangat detail memperhatikanku.

Aku melangkahkan kaki dan bertanya kepada salah satu pegawai disana.

'Mba meja nomer 12 dimana ya?'

'Dipojok kiri kak' jawab pegawai tersebut sambil mengarahkan tangannya.

'Terimakasih mba'

'Iya sama sama'

**

Jlep... Pria ini lagi

Aku baru ingat pria ini sempat menyebutkan nama saat bertemu denganku di parkiran kampus.

Uh memang ingatanku sangat payah!

Lalu siapa wanita dan pria asing ini?

Apakah ini orangtuanya?

Artinya ini calon mertuaku?

'Ayo Ay sini duduk sebelah Abi'

Aku menduduki kursi kosong sebelah Abi, Aku menunduk lesu. Aku benar benar tidak tahu apa yang harus aku lakukan.

Mengapa aku harus dihadapkan posisi seperti ini?

Aku merasa kasihan pada diriku sendiri

Pria yang kuduga ayahnya Penculik Alif pun membuka suara

'Nak Raya pasti bingung ya kenapa tiba tiba Nak Raya disuruh kesini?
Sebelumnya Bapak dan Alif sudah pernah kerumah menemui Ayah kamu, tapi Nak Raya sedang kuliah. Bapak sangat tau Nak Raya adalah anak baik baik. Karena Bapak sangat mengenal Ayah Nak Raya'

Oh jadi pria ini temannya Abi..

'Jadi Nak Raya, saya sangat ingin menikahkan Alif dengan kamu. Alif juga sudah tertarik dengan Nak Raya. Bukan begitu Alif?'

Alif membalas anggukan pertanyaan ayahnya.

Alif tertarik denganku? Bagaimana bisa? Mengenalku saja tidak. Aku makin yakin pria ini benar benar tidak beres dan sangat aneh.

Dan aku harus menikah dengannya? Dengan pria aneh yang tidak aku kenal?

'Bagaimana Nak Raya?' tanya Ibu Alif menghamburkan lamunanku

'Eih iya'

'Wah sudah iya saja jawabannya' ujar Ayah Alif meledekku

Semua pun tertawa termasuk Alif

Ternyata cowo seaneh ini manis juga  kalo tertawa. Astaghfirullah berfikir apa aku ini.

'Maaf bu tadi saya ga fokus' ucapku malu

Duh pasti muka ku mirip kepiting rebus sekarang. Aku menoleh kearah Alif. Mengapa dia masih saja tertawa? Senang sekali melihatku menderita begini.

'Sudah kasihan Nak Raya nya malu begitu' ucap Ibu Alif membelaku

'Yasudah Nak Raya mau pesan apa? Kita makan sama sama dulu ya baru kalian pulang' ujar Ayah Alif mencairkan suasana

Sebenarnya aku ingin pulang saja. Aku sangat malu rasanya. Namun disisi lain, aku tidak enak menolak ajakan keluarga Alif. Mereka sangat ramah dan baik kepadaku.

Akhirnya aku, Abi dan keluarga Alif pun makan bersama direstoran itu.

Aku hanyalah wanita keduaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang