CHAPTER 11

9K 1.1K 386
                                    

•Jangan lupa click multimedia di atas untuk memperdalam suasana saat membacanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jangan lupa click multimedia di atas untuk memperdalam suasana saat membacanya.
Maaf jika terdapat banyak typo.
Happy Reading❤

Chapter 11

          Hiruk pikuk Asan Medical Center sudah tidak asing lagi jika kalian mendatangi pusat kesehatan yang terkenal di kota Seoul itu.

Beberapa perawat tengah sibuk mengecek pasien, atau bahkan menyambut para pasien yang datang ke rumah sakit ini. Tidak hanya itu, beberapa dokter dan tenaga medis lainnya juga sama sibuknya.

Terlebih dibagian UGD, ruang operasi yang mencekam baru saja dinetralkan setelah selesai dilakukan pembedahan pasien akibat kecelakaan lalu lintas.

Seokjin, lengkap dengan setelan operasinya keluar dari ruangan tersebut sambil melepas masker yang dipakai lalu membuangnya pada tong sampah terdekat.

"Kerja bagus dokter Seokjin!" sapa salah satu dokter cantik yang ikut andil dalam operasi yang dilakukan Seokjin tadi.

Seokjin tersenyum menanggapi, sambil melepaskan handscoon yang dipakai lalu membuangnya. "Kau juga dokter Bae, jangan lupa untuk menghabiskan makan siangmu setelah jam istirahat kita akan tempur kembali." balasan dari Seokjin mendapat kekehan kecil dari dokter yang menyapanya tadi.

Bae Irene, dokter cantik itu mengangkat kedua tangannya ke udara sambil mengepal, "Semangat untuk kita!" dia menyemangati dokter tampan itu dengan senyum sumringahnya.

Seokjin beredeham menanggapi seraya tersenyum, serta pamit duluan pada Irene si dokter cantik itu.

"Lelahnya!" keluh Seokjin pada diri sendiri, memukul bagian sendi bahunya yang terasa pegal. Seokjin berjalan menuju ruangannya untuk menyantap bekal makan siang yang telah disiapkan oleh sang ibu.

Tetapi bolamata-nya tertuju pada satu titik, arah jam 12 tepat pada bagian bangku ruang tunggu tempat pasien menunggu antrian, dia mengenali orang itu.

Matanya menyipit guna menerka apakah tebakannya benar? Seokjin berjalan, memutus jarak antara keduanya.

Setelah tepat berdiri di hadapan orang yang tengah sibuk memainkan ponselnya itu, Seokjin tersenyum manis melihatnya.

"Ekhem! Sibuk sekali?" bukanya yang membuat sang gadis terlonjak kaget.

Gadis itu mendongak, menyelipi rambutnya pada telinga kanannya "Seokjin sunbae." gumam gadis itu dengan suara pelan.

Seokjin tersenyum, lalu ikut duduk di samping sang gadis. "Ada keperluan apa kesini? Kau sakit?" langsung saja dia bertanya pada intinya.

Gadis itu menggeleng cepat, "Ah, aku hanya menemani ibu dari temanku untuk cek kondisi kesehatannya. Kau sudah kembali ke Korea? Ku pikir masih mengambil cuti di Jerman."

Winter Bear [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang