CHAPTER 23

8.8K 1.1K 829
                                    

•Sebelumnya maaf ya, semalem ada kesalahan teknis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sebelumnya maaf ya, semalem ada kesalahan teknis. Aku lagi proses revisi malah kepublish, jadi mau ga mau harus aku unpublish makanya pas kalian buka noif chapter 23 nya gabisa di buka. Nah sekarang udah bisa yaa!😊


Jangan lupa click play media di atas sebagai sound pendukung.
Maaf jika terdapat banyak typo.
Happy Reading 💜

Chapter 23

Sudah menunjukkan pukul sebelas malam, Taehyung masih mondar-mandir di depan pintu kamar Jisoo yang tertutup rapat. Mereka berdua benar-benar tidak bertatap muka lagi semenjak insiden dadakan Taehyung yang mencium Jisoo tadi.

Bahkan Taehyung masih belum mandi, masih mengenakan setelan kemeja putih press bodinya, sedaritadi yang dia lakukan adalah memikirkan untuk masuk ke kamar Jisoo atau tidak? Dia merasa sangat gugup dan pasti merasa sangat bersalah karena sudah kurang ajar mencium Jisoo seenaknya.

Bahkan gadis itu pun tidak keluar dari kamar sama sekali, setelah dia masuk ke dalam. Taehyung benar-benar bingung setengah mampus, pasti Jisoo marah besar dengannya yang sudah lancang merebut first kiss gadis tersebut.

"Apa dia marah? Atau sudah tidur?"

Taehyung berangan membuka knop pintu tersebut, tapi ketika tangannya hampir meraih knopnya dia langsung menjauhkan tangannya kembali dengan cepat.

"Sial! Kenapa aku malah setakut ini dengannya."

Taehyung mengumpati dirinya sendiri, bahkan keringat yang bercucuran di wajah serta tubuhnya membuat kemeja putihnya itu lembab. Menyebabkan kesan sexy seorang Kim Taehyung bertambah dua kali lipat, karena tubuhnya yang sixpack terjiplak jelas di balik kemeja putihnya yang basah oleh keringat itu.

Taehyung berniat untuk mengubungi Jimin, tapi tak jadi sudah selarut ini pria itu tidak akan memberi solusi yang baik untuknya.

Taehyung menggigit bibir bawahnya, otaknya terus berpikir mencari cara yang bagus untuknya menghadapi Jisoo sekarang.






Cklek.

Sialan, tembok pertahan Taehyung akhirnya runtuh juga. Dia nekad membuka pintu kamar tersebut, Taehyung akan pasrah jika nanti Jisoo menghadiahinya tamparan keras atau bahkan cubitan maut darinya.

Sebelum benar-benar masuk ke dalam, Taehyung menarik nafasnya panjang serta berdoa dalam hati semoga dia malam ini tidak babak belur dihabisi Jisoo dan berakhir di rumah sakit.

Akhirnya Taehyung mulai memberanikan diri melangkah masuk ke dalam, bahkan jika bisa di lihat kedua tungkai jenjangnya gemetaran. Di atas kasur dilihatnya Jisoo beraring memunggugngi Taehyung.

Lelaki itu berjalan perlahan untuk mendekati Jisoo.

"Bear, tidur?" suaranya terdengar sangat pelan dan lembut.

Winter Bear [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang