happy reading<3_____________°_____________
"Zee harus pakai baju apa ya? Kaos dengan celana jogger dipadu flatsoes? Ah, jangan .... Pak Kevin itu cowok dengan style yang super duper kuno, pasti nanti dia bakal pakai style formal. Masa Zee harus pakai dress sih, gak betah ..." Zee mencebikan bibirnya sembari melipat tangan didada.
Ceklek.
"Hei, anak Bunda, lagi apa? Sibuk banget kayaknya. Hayo ... Mau kencan bareng bosmu, ya?" Ledek Bunda dengan tersenyum geli.
"Ih, Bunda kok tahu! Aku 'kan nggak ada bilang ke Bunda."
Bundanya terkikik. "Apa sih yang Bunda gak tahu. Kalo kamu gugup berarti ada sesuatu. Kenapa? Bingung cari baju?"
"Iya, Bun. Zee bingung mau pakai apa. Pak Kevin pasti bakal pakai pakaian formal, sedangkan Zee kan gak suka pakai dress begitu. Menurut Bunda Zee harus gimana?"
Bundanya mengerutkan alis berpikir. Tiba-tiba wajahnya sumringah begitu dapat ide apa yang harus anaknya pakai untuk makan malam bersama bosnya itu. Bunda pun berbalik arah keluar kamar, meninggalkan Zee yang menaikan alis bingung. Namun, kebingungan itu sirna ketika Bunda datang sembari membawa sebuah dress tanpa lengan berwarna merah maroon.
"Pakai ini aja ya. Gak ada acara-acara gak betah, kamu tuh cewek, style-nya yang feminim dong. Harus bisa belajar terbiasa pakai dress. Nah, ini untuk kamu. Kamu tahu gak? Pas Bunda masih muda, Bunda pakai dress ini ketika ayah kamu ajak bunda ketemu. Bunda dulu suka banget sama Ayah kamu, jadi Bunda jahit baju ini sendiri supaya terlihat cantik didepan Ayah kamu. Dan benar, Ayah kamu begitu lihat Bunda dia langsung puji bunda cantik. Dan sejak itu Ayah kamu menyatakan perasaannya. Bunda kasih kamu ini supaya bos gantengmu itu nyatain cintanya ke kamu," jelas Bunda panjang lebar sembari tersenyum meyakinkan.
"Bundaaa! Zee cuma mau makan sama Pak Kevin doang, nggak ada maksud lain. Lagi Zee nggak mau kalo Kevin bakal seperti Ayah," ucap Zee tegas yang dimana membuat raut wajah Bundanya meluruh, dan menunduk sedih.
Zee yang melihat langsung terperangah. "Bun, bunda. Maaf, Bun, Zee nggak bermaksud ngomong kayak gitu."
Bundanya tersenyum. "Udah, nggak papa. Yaudah, kamu pakai ya. Bunda mau turun kebawah dulu."
Zee mengangguk, walau dirinya masih merasa tidak enak dengan Bundanya itu.
Baru saja bergerak untuk memakai dress yang diberi Bunda. Dirinya dikejutkan oleh dering notifikasi. Ia pun mengambil handphonenya dengan kesal. Membukanya dan seketika terkejut begitu melihat nomor asing yang mengirimi pesan yang tidak masuk akal untuknya.
*****628345:Kepada yang sedang menerima pesan ini. Dimohon untuk datang ke club *** dikarenakan suami anda sedang mabuk berat. Dan club kami akan segera tutup.
Read.
Hah?Suami?
What the hell. Plis ya! Dia nggak suka kalo ada orang yang mengaku-ngaku suaminya. Kejadian seperti ini bukan sekali dua kali saja terjadi, tapi berkali-kali dan Zee cukup kesal untuk ini. Lagipula Menikah saja belum. Merasa mengucapkan ijab qabul saja tidak pernah. Mengada-ada, dan dia tidak suka!
KAMU SEDANG MEMBACA
You, My Home
Teen Fictioncover by @.pinterest Ini adalah kisah Alger H. Javier, remaja puber yang menyukai wanita yang umurnya terpaut jauh dengannya. Zeevanya Valery. Written by larisazalia