AL'4'

3.6K 174 15
                                    


SEBELUM MEMBACA, TOLONG BERI VOTE DAN Comment agar authornya semangat buat Update🙏

MAKASIH YANG UDAH VOTE CERITA GUE:))

_______________________________

" Aku bukan boneka mu bisa kau suruh suruh"

" Dengan seenak mau mu"

" Terluka tapi tak berdarah, inilah yang aku kecewaaaa"

" Berisik koplak!" Leta memukul kepala Gio kencang.

" Napa sih?! Iri lo karena ga punya suara sebagus gue?!"

" Ndasmu iri. Tau berisik?!"

" Hidih mbak. Santai dong. Santuyin aja kayak lagunya Cimoy"

" Lagian, yang berisik ga cuma gue. Itu banyak tuh yang duduk lesehan sambil main uno stacko. Mereka lebih berisik dari pada gue"

Leta mentap kumpulan orang orang yang sedang duduk di tempat khusus lesehan. Beberapa dari mereka memainkan uno stacko dan uno spin yang telah disediakan oleh cafè ini. Ada kalanya di saat mereka kalah bermain, mereka akan bersorak.

" Itu urusan mereka"

" Kalau gitu, gue mau berisik atau gak ya urusan gue dong. Yang sana urus urusan masing masing"

"Serah lo deh"

Leta mengaduk minuman pesanannya dan mencomot kentang goreng milik Gio.

Saat ini mereka sedang berada di salah satu café yang sedang hits di kalangan pelajar. Kadeta café.

" Niko mana sih? Kok belum nyampe juga?"

" Otw katanya" ucap Gio

" Fiya juga lama banget"

" Fiya kan bareng sama Niko"

Leta ber oh dan mengangguk nganggukan kepalanya. Sejurus kemudian ia mengambil ponselnya yang berada di atas meja.

Selagi menunggu Niko dan Fiya, ia membaca satu persatu isi Whatsapp miliknya dan membalasnya, hingga nomor pamannya memberi pesan kepada Leta.

Om Arlan

Leta? Km dmn?

Me

Ngetik apa om?

Om Arlan

Kamu dimana?


Me

Lagi di café deket sekolah

Om Arlan

Sm siapa kesana?

Sama temen

Om Arlan

Oh. Oke. Nnt plng jngn mlm2 kali. Ayah sama bunda ntar nyariin

Plng nya nnti nebeng sama tmn aja


Me

Iya

Om udah sembuh?

Om Arlan
Khwtr?

ALeta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang