AL'5'

3.2K 133 25
                                    

MAAFKAN JIKA CERITA NYA GAJE:") 🙏

HAPPY READING
_______________

"Nik, tadi napa lo lama banget nyampek nya?"

" Seberapa lama sih? Ga sampek sejam juga"

"Ga sejam, tapi enam puluh lima menit"

"Cuma enam lima menitnya" Ucap Niko acuh. Leta memutar bola matanya jengah. Tak mau lagi bercakapan dengan orang yang otaknya cuma satu per empat sendok teh.

Keheningan terjadi beberapa saat. Mereka sibuk dengan makanan yang Leta dan Fiya pesankan, hingga akhirnya Niko memecahkan keheningan tersebut.

"Gue tadi di serang sama dua orang" Adu Niko. Wajahnya sangat santai. Gio mengalihkan pandangannya ke arah Niko dengan mulut yang masih penuh dengan Nasi goreng ladanya. Matanya membola.

" Buset, sumpah?" pertanyaan Gio terlalu terburu buru hingga lupa dengan mulutnya yang masih penuh dengan nasi goreng, sehingga beberapa nasi berhamburan mengenai meja dan tangan Leta. Leta mengambil tisu yang berada di dekatnya dan mengelap tangannya dengan sedikit jijik. Ia melemparkan tisu tersebut kearah wajah Gio sambil berucap 'Jorok!'

"Hm" jawab Niko atas pertanyaan. Gio menelan kasar nasi gorengnya dan sedikit meringis saat lupa jika nasi goreng tersebut belum ia kunyah. Ia meminum jus sirsak untuk menghilangkan rasa perih ditenggorokkannya akibat menelan nasi yang tidak dikunyah dan lanjut bertanya.

" Lo diserang? Sama siapa? Apa nya lo yang diserang?" Cercah Gio. "Jawab, biar gue serang balek orangnya"

Tapi Niko tidak menjawab. Ia menatap Gio dengan wajahnya yang masih santai.

"Udahlah. Kalem "

" Ga bisa kalem gue kalo kayak gini. Sahabat gue diserang sama orang tanpa alasan yang ga jelas. Lo tau orang Medan kan? Senggol dikit bacok"

" Emang nya lo yang disenggol? Enggak kan? Chill aja. Gue juga ga tau orangnya" ujarnya.

" Terus lo diserang gimana? Dipukul? Atau motor lo sengaja di tabrak?" Kini giliran Leta yang bertanya.

"Bukan diserang sih menurut gue"

" Jadi?"

" Gada" Jawab Niko singkat.

Fiya menyinyir mendengarnya

" Gada apanya Nik? Bahu kamu kan di pukul sama mereka pake tongkat baseball" Timbrung Fiya. Niko meeingis mendengarnya

"Sumpah Nik?"

"Engga, boongan"

" Sakit ga Nik bahu lo sekarang?"

" Engga Let. Ga sakit kok"

" Cuma dari tadi nyut nyutan aja. Berasa kayak lagi dikusuk sama kang pijat gue" kekehnya.

" Ga sakit kan?"

" Engga Gi"

" Sumpah?"

" Sumpah!"

" Mau ngetest kekontrolan mulut dulu gue"

Niko mengernyit heran. Dan tanpa diaba aba, Gio menaikkan tangannya keatas bahu Niko dan memukul nya kencang. Niko berjingkat kaget.

" Anjing! Bangsat! Sakit bego!"

"Tadi kata nya ga sakit" ujar Gio polos.

"Ga tau ah anjing. Tolol lo sumpah"

"Bukan salah gue dong ya"

" Mikir bego. Mikir gimana kalo bahu lo dipukul pake tongkat baseball"

"Enak? Mantep?"

" Taik lo mantap. Berasa dipijat sama Goku pake mode super saiyan plus dikasih balsem geliga setengah botol. Tau lo?!"

Gio terkekeh

" Maap. Maap" Ujarnya.

"Terus?"

Niko dan Gio mengalihkan atensi nya ke arah Leta yang tengah meminum jus mangga nya.

" Ceritakan gimana bisa lo dipukul sama mereka" ucap Leta dengan sedikit paksaan karena tahu kalau Niko tidak akan mau memberitahu mereka.

" Ya gimana? Gue tadi mendadak haus. Kebetulan di deket taman Bringin ada yang jualan es doger. Gue izin dulu ke Fiya buat mampir kesana. Pas di sana gue tunggu abang abang jualannya ngaretin minuman gue, trus ya.., tiba tiba dari arah belakang mereka datang habis itu mukul bahu gue pake tongkat baseball. Sekali sih mukulnya tapi pake tenaga dalam" Jelas Niko. Gio dan Leta menyimak. Sedangkan Fiya asyik melakukan eksperimen nya dengan kuah vakso miliknya. Dan terakhir, ia mencobanya sedikit.

" Terus es dogernya gimana?" Tanya Gio. Leta melempar sendok ke arahnya karena sebal. Bukannya nanya gimana keadaan Niko malah nanya es dogernya?

" Es dogernya ya gue minum disana lah. Kan seger, abis itu baru lanjut ke sini"

" Tapi tadi tampang lo pas udah nyampe disini oke oke aja. Kayak ga habis dipukul"

" Terus gue harus gimana? Nyampe sini langsung teriak teriak histeris karena bahu gue di pukul?"

" Ga juga" Geleng Gio

" Bahu lo berdarah ga?"

" Ya engga lah. Cuma memar ini. Besok besok juga sembuh" acuh Niko

Leta mengangguk paham. Ia meminum jus mangganya dan menoleh ke arah sampingnya saat mendengar Fiya memuntahkan sesuatu.

" Napa lo? Hamil?" tanya Niko asal.

" Engga enak" kata Fiya memasang wajah kecutnya.

" Apanya?"

" Kuahnya" Jawab Fiya. Jarinya menunjuk kearah mangkok berisi eksperimen kuah baksonya.

Leta mengernyit.

" Setau gue bakso sini enak. Lo campurin apa ?"

Fiya menatap Leta dan menjawab enteng.

" Kuahnya tadi Fiya campurin sambel ijo, kecap, kecap asin, cuka, saos tomat, saos cabe, es batu sama teh manis. Karena Fiya penasaran sama rasanya, Fiya nyobain satu sendok" jawab Fiya polos. Leta memejamkan matanya sebentar setelah mendengar jawaban Fiya. Hal yang sama yang dilakukan oleh kedua laki laki didepannya.

ASTAGA!!

" Fiy" Panggil Leta.

" Ya?"

Leta tersenyum kearahnya membuat Fiya heran.

" Penasaran boleh. Bego jangan. Oke?"

"Oke"

Tbc...

________________________

Gue adalah Fiya yang setiap abis makan bakso, kuahnya selalu gue jadiin eksperimen. Dear abang tukang bakso.. Maapin gue🙏


A: Gue mau buat target ah, kalo bisa sampe 20 komen 60 vote(s), gue bakalan up. Bisa ga ya? (Gue tau sebenarnya ga bisa. Tapi yasudala. Mana tau bisa ye kan? Mana tau melebihi dr target)

R: Males.

Bye lah...

ALeta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang