Sana & Mina

2.7K 125 1
                                    

Sebuah taksi berhenti di depan sebuah gedung apartemen bernama Royal Ville. Seorang pemuda keluar dari taksi tersebut sambil memikul ransel berbahan kulit warna cokelat agak gelap dan kemerahan.

Ia bertubuh tinggi tegap, tidak gemuk dan juga tidak kurus, berambut hitam pendek dengan poni belah tengah, berbahu lebar, bermata hitam dengan tatapan dalam, berhidung mancung dan berbibir tipis dengan garis rahang yang tegas. Dia adalah Chou Tzuyu.

Ketampanan yang dimiliki Tzuyu adalah jenis yang membuat kaum hawa terkagum-kagum. Tzuyu begitu mempesona dengan proporsi tubuh yang sempurna. Ditambah dengan warna kulitnya yang kecokelatan serta otot-otot yang cukup kekar menonjol di balik pakaiannya, hampir tak ada wanita yang tidak terpana dan menahan napas saat melihat visualnya yang eksotis itu.

Tetapi... meskipun sadar dirinya memesona, mampu membuat wanita manapun bersedia bertekuk lutut di hadapannya, Tzuyu belum berminat menggaet wanita manapun. Lagipula, tahun ini ia sedang mempersiapkan diri untuk masuk universitas. Karena itu, ia tak punya waktu untuk bermain cinta-cintaan. Kalaupun ingin menghibur diri, Tzuyu lebih memilih bermain game bersama teman-temannya, pergi ke taman rekreasi, atau kemping di sekitar sungai Han daripada mencoba berkencan dengan seorang gadis...

Ia kemudian memasuki gedung apartemen bergaya modern dan classy di hadapannya yang didominasi oleh kombinasi antara warna hitam, abu-abu dan putih.

Di lobby apartemen, Tzuyu disambut oleh seorang wanita. Wanita itu cantik dan visualnya cukup unik. Mengapa cukup unik, sebab dia berbeda dengan orang Korea kebanyakan. Orang Korea umumnya bermata sipit dan kecil, sedangkan dirinya bermata cukup besar.

Wanita itu memiliki potongan rambut gaya bob. Kulitnya putih, cukup kontras dengan warna kulitnya Tzuyu. Wanita tersebut bernama Jihyo. Dia adalah ibunya Tzuyu.

Jihyo mengenakan trench coat musim gugur warna beige dengan enam kancing hitam di depannya. Di bawahnya, dia mengenakan bodycon dress berlengan panjang dengan kerah v-neck warna hitam sebatas lutut yang cukup ketat, menegaskan lekukan tubuhnya yang seksi. Kakinya dibungkus oleh sepasang stocking dari bahan sutra berwarna hitam dan sepasang sepatu ankle boots dengan hak setinggi lima sentimeter senada dengan warna trench coat-nya.

Sekarang mari kita lihat kembali wajahnya.

Dari tampangnya, orang dapat merasakan bahwa Jihyo adalah seorang wanita yang ramah, dewasa, bijaksana, pengertian, dan hangat. Namun kadang-kadang jika dia sedang marah atau kesal, kesan itu semua akan hilang dan dia bisa terlihat menyeramkan.

Mungkin seperti sekarang ini...

Matanya melotot tajam, seakan siap mengeluarkan semburan api atau mungkin sinar laser. Dan bukannya takut, Tzuyu malah diam-diam tersenyum melihatnya.

"Ngapain aja sih kamu, kok lama banget?" katanya sambil bersedekap.

"Maaf, tadi aku habis melerai orang berantem di jalan waktu mau ke sini, jadinya aku telat kemari." kata Tzuyu.

Mendengar kata 'berantem' membuat Jihyo panik. "Apa??"

Jihyo lekas menarik lengan Tzuyu dan mulai memeriksa sekujur tubuh putranya itu dengan saksama.

Tzuyu hanya diam saja sambil mengulum senyum saat tubuhnya diputar-putar oleh Jihyo seperti sebuah turnable display rack untuk memajang perhiasan di toko perhiasan.

Pada akhirnya, Jihyo tak menemukan luka atau goresan apapun di tubuh Tzuyu. Dia langsung berhenti dan memandang Tzuyu.

Tzuyu yang sedari tadi mengulum senyum kini tersenyum lebar hingga sebuah lesung pipi muncul di pipi sebelah kirinya. "Ma... kan bukan aku yang berantem, jadi aku nggak terluka."

My Romance Began With Them [Remastered]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang