Pukul setengah enam, Mina tiba di lantai sembilan Royal Ville.
"Tadaima." Sambil membawa mantelnya Mina melewati dapur unit 909.
"Okaeri." sahut Sana dari arah dapur.
"Samgyeopsal?" Mina melongok ke arah wadah-wadah yang berisikan lembaran daun perilla, selada, kimchi, acar lobak putih, salad bawang, mentimun yang dipotong-potong memanjang, minyak cocol untuk samgyeopsal, cabe hijau, bawang putih, dan pasta barbeku pada countertop.
"Tzuyu ketagihan sama samgyeopsal yang kita buat dulu." bisik Sana seraya tersenyum.
"Oh. Haruskah kita buka restoran samgyeopsal juga selain bakery?" canda Mina.
"Ide bagus. Tapi sebelum kita bicarakan itu, aku mau tahu dulu siapa yang kasih kamu buket bunga tadi pagi." kata Sana sembari bersedekap.
Mina tertegun. Dia hampir lupa.
"Itu bukan dari pacarku." Mina mengakui.
Sana memicingkan mata. "Yang benar?"
Mina mendesah. "Satang, kamu tahu aku."
"Kamu masih mengharapkan Bambam?"
Mina membuang muka dengan agak salah tingkah. "Aku nggak mau bahas itu sekarang. Pokoknya, yang kasih buket bunga itu bukan apa-apaku."
"Hm, aku pingin lihat langsung orangnya. Yang kasih buket bunga itu."
"Buat apa? Jangan bikin gara-gara, deh. Nanti aku kena getahnya juga."
"Tenang. Aku cuma mau lihat. Nggak bakal sampai kenalan."
"Anak TK aja kamu ajak kenalan. Bukan nggak mungkin kamu juga ajak orangnya kenalan. Tinggal masalah waktunya aja." Mina kurang bisa mempercayai Sana dalam hal ini. Masalahnya Sana merupakan orang yang pandai berteman dengan orang yang bahkan baru ditemuinya pertama kali.
Sana terkikik geli. "Ya udah. Kita lanjutkan nanti obrolan ini. Sekarang ayo bawa samgyeopsal sama bahan-bahannya ke ruang santai. Kasihan Tzuyu, dari tadi anak itu nungguin samgyeopsal-nya jadi."
"Kak Mina." Tzuyu membungkuk memberi salam ketika melihat Mina yang akhirnya muncul di unit 909.
Mina tersenyum. "Kamu habis setting kompor portabelnya?"
"Ya. Sekarang kompornya siap digunakan."
Mina lalu memberikan grill pan lebar berpermukaan datar yang dibawanya kepada Tzuyu, dan Tzuyu meletakkan grill pan tersebut ke tungku kompor portabel yang diletakkan di atas meja yang ia bawa tadi dari gudang.
"Tzuyu yang belikan samgyeopsal, kimchi dan telur buat gyeran-mari-nya." kata Sana ujug-ujug, memberitahu Mina.
Mata Mina melebar karena takjub. "Kamu beli itu semua cuma karena pingin makan samgyeopsal yang waktu itu kami buat?"
Tzuyu mengangguk. "Samgyeopsal waktu itu enak sekali, Kak."
"Benarkah? Kami pikir rasanya biasa aja, lho. Seperti rasa samgyeopsal pada umumnya."
"Menurutku yang kalian buat waktu itu lebih enak dari samgyeopsal pada umumnya."
Sana dan Mina saling tatap dan tersenyum.
"Tzuyu-ya, kamu pintar memuji, ya." kata Sana seraya mengeluarkan tawa kecil.
"Aku bilang yang sebenarnya. Samgyeopsal yang kalian buat sungguhan enak. Percayalah."
"Hehe, baiklah, baiklah. Makasih kamu udah menyukainya, ya."
Tzuyu mengangguk.
"Sekarang mulai panggang-panggangnya, yuk." kata Mina, mencapit lembar demi lembar samgyeopsal lalu meletakkannya ke atas grill pan. Suara berdesis daging terpanggang membuat Tzuyu tak sabar melahapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Romance Began With Them [Remastered]
Fanfiction[PERINGATAN: Ini merupakan versi remastered. Akan ada beberapa adegan dan dialog yang dihapus maupun diubah demi meningkatkan kualitas cerita. Dan untuk komentar-komentar yang terkait dengan adegan atau dialog, sebisa mungkin tidak akan dihapus Auth...