Nancy (2)

625 75 0
                                    

- SMU Cheongdam, siangnya -

Tzuyu mengikuti pelajaran dengan baik selama kelas berlangsung. Dan ketika jam makan siang tiba, ia tak lantas ke kantin, melainkan tetap duduk di kursinya.

Sana mengiriminya sebuah pesan. Itu sebabnya.

Tzuyu-ya, ini saatnya kamu makan siang, kan? Apa yang akan kamu makan?

Kedua alis Tzuyu naik membaca pesan itu. Baru kali ini dalam hidupnya seorang wanita bertanya seperti itu kepadanya.

Alasan di balik pertanyaan itu membuat Tzuyu kepikiran. Apa Sana hanya bertanya karena ingin tahu atau karena ingin berbasa-basi sebelum mengajaknya membicarakan hal lain. Atau, ada alasan lain...

Tzuyu tidak tahu menu makan siang hari ini. Jika ia ingin tahu, ia harus mengeceknya dahulu di grup obrolan kantin sekolah. Di sana koki kantin sekolah akan membagikan menu makan siang dan makanan ringan yang dibuat per harinya. Tapi masalahnya, ia tidak bergabung ke grup tersebut. Bukan apa-apa, ia hanya tidak berminat bergabung. Jika ada grup yang sebaiknya ia masuki, maka grup olah raga-lah yang lebih menarik minatnya.

- Kantin -

Sepanjang melintasi koridor menuju kantin sekolah, Nancy menerima puluhan tatapan yang tertuju kepadanya.

Nancy mengembuskan udara melalui mulutnya dengan sinis. Ini baru beberapa jam sejak Chaeyoung membeberkan rahasianya di depan umum. Entah harus sampai kapan, tapi Nancy merasa dirinya harus mulai terbiasa menjadi pusat perhatian lebih daripada biasanya.

Semua tatapan itu benar-benar memuakkan, batin Nancy. Tapi dengan mereka bersikap seperti itu, aku jadi tahu berapa banyak yang menyukai Tzuyu...

"Nancy-ah!" Seorang gadis melambaikan tangannya di tengah-tengah siswa-siswi yang duduk dan makan. Nancy melihatnya dan membalas lambaian gadis tersebut dengan lambaian lagi disertai dengan senyuman yang seakan mengatakan "Tunggu aku". Gadis tersebut pun menganggukkan kepala.

Nancy lalu mengambil nampan untuk mengambil makanan dan antri. Pada saat itu, Tzuyu dan duo sobatnya memasuki kantin.

Kedatangan mereka menarik perhatian sekelompok siswa-siswi yang ada di kantin dan mereka langsung berbicara satu sama lain sambil menonton apa yang akan terjadi selanjutnya, karena masalahnya tidak ada lagi yang mengantri setelah Nancy.

Mereka melihat Tzuyu, lalu melihat Nancy. Bolak-balik. Nancy yang peka, merasakan tatapan mereka sedikit aneh.

Lalu karena penasaran, dia menoleh ke belakang dan seketika tertegun.

Di sisi lain, Tzuyu awalnya tidak ngeh dengan situasi sekitarnya hingga ia melihat ke arah depan dan menemukan Nancy sedang memandang ke arahnya dengan tampang seperti terkejut.

Dan bukannya Tzuyu yang harusnya bersuara, tetapi malah Chaeyoung yang berseru sebab tak menyangka Nancy ada di depan mereka bertiga. "Oh, kau..."

Masih kesal dengan perlakuan Chaeyoung tadi pagi, Nancy menatap Chaeyoung dengan bibir menipis dan memasang sikap siaga tempur kalau-kalau Chaeyoung mau mencoba mempermalukannya lagi.

Menerima tatapan Nancy yang demikian itu, Chaeyoung menyeringai jahil. "Apa?" tanyanya menantang.

Untunglah Nancy masih ingat akan harga dirinya. Citra baik yang sudah lama dia bangun sejak dini tak ingin disia-siakannya hanya demi membalasi Son Chaeyoung yang tidak tahu sopan santun itu. Oleh sebab itu, Nancy memindahkan fokusnya kepada Tzuyu yang—secara mengherankan—memainkan ponselnya.

Nancy memandangi Tzuyu dengan tak habis pikir. Baru kali ini dilihatnya Tzuyu main ponsel sambil mengantri ambil makan siang. Sejauh pengamatannya, Tzuyu tak pernah melakukannya sekali pun. Dan lagi… kenapa dia kelihatan tenang, seakan tak terganggu oleh tatapan orang-orang? pikir Nancy.

My Romance Began With Them [Remastered]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang