Di ruang santai unit 909, Sana sedang merapikan barang yang tadinya oleh Mina akan susun pada rak.
Dia pun membereskan semua plastik dan kardus pembungkus rak dan membawanya ke gudang untuk disimpan begitu selesai menyusun barang-barang pada rak.
Ketika keluar dari gudang, Sana mendengar suara pintu masuk dibuka dari luar. Dia tak perlu menebak siapa yang datang. Siapa lagi kalau bukan Mina.
"Masuklah."
Sana terhenti dan diam di tempatnya berdiri. Siapa yang Mina ajak masuk?
Penasaran, Sana berjalan ke arah pintu masuk dan terkejut.
Tak hanya dirinya, Tzuyu yang berada di lorong pintu masuk pun sama-sama terkejut.
Yang membuat Tzuyu terkejut adalah penampilan Sana. Sana masih mengenakan celana tidur super pendek yang sama sejak sebelum Mina keluar dari apartemen. Tzuyu, seumur-umur, belum pernah melihat langsung wanita berpenampilan seperti itu.
Malu, Tzuyu langsung menunduk dengan wajah memerah.
Merasa bahwa penampilannya membuat Tzuyu malu, Sana buru-buru melesat ke kamar tidurnya tanpa mengucapkan sepatah katapun. Dia sendiri pun sebenarnya malu. Seumur-umur pun dia tidak pernah berpenampilan seperti ini di depan siapapun kecuali di depan Mina dan keluarganya sendiri.
Canggung dengan situasi demikian, Mina jadi merasa bersalah. Seharusnya tadi dia memberitahu Sana dulu baru membawa Tzuyu kemari...
"Em... maaf ya, Tzuyu-ya." kata Mina, "kami berdua masih beberes, jadi..."
"Ng-nggak apa-apa. Aku tahu itu nggak sengaja." ucap Tzuyu dengan muka masih semerah tomat.
"Um, baiklah. Kalau gitu ayo ke dapur."
Setelah melepaskan sepatunya, Tzuyu mengikuti Mina ke dapur. Diletakkannya water dispenser di dekat microwave.
Tzuyu lalu menelepon tukang pipa air untuk menghubungkan pipa air ke water dispenser.
"Tukang pipanya lagi di jalan, sebentar lagi datang." katanya setelah menelepon.
"Oke."
"Ng, aku tunggu tukang pipanya di luar..."
"Jangan di luar, tunggu di sini saja." cegah Mina. "Di luar dingin."
"Tapi..."
"Kamu masih malu soal tadi, ya? Maaf, ya. Harusnya aku bilang dulu ke Sana kamu bakal ke sini."
"Nggak apa. Kalau gitu-"
"Oh iya," seru Mina tiba-tiba dengan sengaja. "Tzuyu-ya, aku punya snack buatan sendiri. Kamu cicip ya. Aku pingin tahu pendapatmu."
Tzuyu lagi-lagi tak bisa menolak. Maka dengan ragu-ragu dan bimbang, ia masuk ke ruang santai dan menunggu.
Ketika menunggu itu, Tzuyu mendapat pesan singkat dari Chaeyoung dan Dahyun, yaitu sobat-sobatnya.
Kedua sobatnya itu mengajaknya main game di rumah Chaeyoung. Tzuyu membalas, mengatakan kepada mereka ia menyanggupi ajakan mereka tapi akan datang terlambat karena harus membantu penghuni baru unit 909 dulu.
Tak berselang lama, Mina datang ke ruang santai sambil membawa nampan berisi tiga potong mammoth bread rasa selai stroberi, matcha, dan whipped cream manis. Ketiganya diletakkan di atas tiga piring putih bersih berpermukaan rata. Selain mammoth bread, Mina juga membawa dua gelas susu yang dituangkan ke dalam gelas pendek.
Mata Tzuyu membulat seperti mata seekor kucing saat melihat ketiga mammoth bread itu berada di hadapannya. Semuanya tampak lezat...
"Makanlah." kata Mina.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Romance Began With Them [Remastered]
Fanfiction[PERINGATAN: Ini merupakan versi remastered. Akan ada beberapa adegan dan dialog yang dihapus maupun diubah demi meningkatkan kualitas cerita. Dan untuk komentar-komentar yang terkait dengan adegan atau dialog, sebisa mungkin tidak akan dihapus Auth...