Hari ini cuaca memang cerah,tetapi tidak dengan kamu,kamu termenung di kursi meja kerja yang kamu duduki,memijat pelan pelipismu untuk mengurangi rasa pusing yang menyerang kepalamu,bagai mana tidak waktu istirahat mu terbilang singkat,karena sedang banyak banyaknya pasien dirumah sakit tempat kamu berkerja,sehingga membuat para dokter dan perawat kewalahan.
Kamu menghela nafas gusar kemudian beralih menelungkup kan kepalamu kepada lipatan tangan kamu sembari memejamkan mata,niatmu hanya tertidur sebentar,kamu sudah cukup lelah hari ini.
Brak!!
Kamu mengangkat kepalamu dan terbangun dari tidurmu yang terbilang singkat itu.
"Dokter Park!!"terlihatlah wajah perawat yang sedang menetralkan nafasnya agar kembali normal,dengan muka paniknya,sepertinya ia habis berlari menuju ruangan mu,kamu bangkit berdiri dari dudukmu.
"Ada apa?"tanya mu.
"Ada pasien korban tabrak lari dok"kamu yang mendengar nya mendekatkan diri dengan perawat itu.
"Dimana dia?"
"ICU"kamu berlari keruang ICU untuk memberikan pertolongan pertama,setelah sampai didepan ruangan kamu langsung saja memasuki ruangan itu,tertampanglah wajah para perawat yang menunggu kamu,kamu memakai maskermu yang kamu sampirkan di leher,lalu mendekati pasien.
Para perawat yang mengerumuni ranjang pasien pun memberi celah untuk kamu memeriksanya,banyak darah yang terbuang terlebih di bagian kepalanya,kamu memeriksanya dan mengobati lukanya,sebenarnya ada yang mengganjal dihatimu saat sedang mengobati pasien kali ini,ntahlah rasanya kamu tidak bisa tenang sedikitpun,namun kamu tetap fokus untuk mengobati pasien,jantung kamu berdetak kencang,kamu sedang mencoba untuk menetralkannya namun masih saja tidak ada gunanya,kenapa kamu kali ini?,kamu menggeleng pelan berusaha untuk tetap fokus dan tidak memikirkannya.
Kamu melihat wajah pasien yang sedang kamu obati,hidungnya yang mancung,bibir pink tipisnya,mata sayunya yang terpejam,dengan rambut hitam legamnya,pikiran mu tertuju pada satu arah,ia begitu mirip dengan 'huang' mu itu,kamu kembali menggeleng pelan.
setelah selesai dengan semuanya kamu kembali keluar dari ruangan itu,sebelumnya berpamitan dengan para perawat yang membantu kamu.
"Dok gimana keadaan anak saya?"kamu yang sedang menutup pintu ruang ICU berbalik untuk menatap orang yang sedang berbicara dengan kamu,dan betapa terkejutnya kamu melihat wajahnya,seorang wanita dengan umur yang terbilang sudah tidak muda lagi namun tetap cantik ada dihadapanmu.
"Y-y/n?"ia juga tidak kalah terkejutnya dengan kamu.
"Buna Huang?"satu tetes air mata jatuh dari pelupuk mata kamu,nyonya Huang juga meneteskan air matanya kala melihat kamu,lalu memeluk kamu dengan eratnya.
"Sayangnya Buna hebat"nyonya Huang mengusap kepalamu dengan lembut,lalu melepaskan pelukannya dari kamu,menatap kamu dengan tatapan teduhnya kala melihat putri kecilnya sudah tumbuh dewasa.
"Jadi y-yang didalam itu..."
"Renjun"ucapanmu terpotong dengan perkataan yang nyonya Huang lontarkan.
Kamu terkejut lalu menutup mulutmu menggunakan tangan kamu,airmata mu semakin menurun dengan derasnya,kamu menjatuhkan dirimu kelantai,menangis terisak,nyonya Huang yang melihatnya langsung memeluk dirimu
"BUNDA!!!"terdengar teriakan lain dari arah koridor,kamu mendongak untuk melihat siapa orang itu.
"Jaemin?"gumam kamu.
"Gimana keadaan renjun bunda?"nyonya Huang yang mendengarnya melepaskan pelukannya dan membantu kamu berdiri sebelum menatap jaemin,jaemin terkejut setelah tau yang dipeluk nyonya Huang adalah kamu.
"Y/n?"
"B-bunda?"ucapan kamu terjeda beberapa detik,alismu tertaut bingung.
"Maksud kamu apa jaemin?"lanjut kamu,kamu melihat jaemin tengah menelan silivanya dengan susah payah.
"Kamu punya hubungan apa dengan ibunya renjun jaemin?!!"nada bicaramu kian menaik,dan menatap jaemin dengan tatapan tajam.
"Jawab!!"kamu mendekati jaemin lalu menarik kerahnya.
"Jaemin,aku mohon jawab aku"mohonmu sambil menangis dihadapan nya.
"Aku..."jaemin membuang muka,ia tidak ingin melihatmu menangis,ia tidak tega melihatmu seperti ini.
"Aku sepupunya renjun"jaemin menunduk,kamu mendorong jaemin, jaemin mundur beberapa langkah dari hadapan kamu,ia masih menunduk tanpa melihat kamu.
"Tega kamu jaem,tega!"setelahnya kamu pergi dari hadapan jaemin,melewati jaemin begitu saja,namun pergerakan kamu terhenti karena,jaemin menahan lenganmu.
"Aku bisa jelasin ini semua y/n"kamu berbalik menatap jaemin dengan remehnya.
"Mau jelasin apa lagi?aku gak perlu penjelasan kamu"kamu menghempaskan tangan jaemin yang menahan lengan kamu,lalu berlari sekencang mungkin dari hadapan jaemin.
Kamu kecewa padanya,secara tidak langsung jaemin telah menyiksanya,tidak secara fisik,namun batin,kenapa jaemin tidak memberi tau keberadaan renjun?padahal ia sendiri tau renjun ada dimana,kamu benar-benar kecewa pada jaemin.
TBC
Pendek?sengaja:)
KAMU SEDANG MEMBACA
the past [renjun × you]
FanficMasa lalu tidak akan kekal didunia,namun ada kalanya ia akan kembali kedunia. Tentang y/n yang kehilangan sahabat masa kecilnya. Cast: - Huang renjun - Park y/n - na Jaemin Note:cast akan bertambah seiring berjalannya cerita:)