3

4.6K 581 91
                                    


Berpura-pura sakit.

Jennie dan Taehyung berhasil menolak hadiah honeymoon dari Kakek Daeshim, dengan alasan Jennie sakit. Lebih tepatnya berpura-pura sakit. Mereka bisa bernafas lega karena alasan itu tidak membuat Daeshim curiga. Sang Kakek justru mengirim Dokter pribadinya untuk merawat Jennie di apartemen. Tapi Taehyung menolak, karena Daeshim terlalu berlebihan. "Jennie mungkin hanya kelelahan saja, tidak memerlukan Dokter untuk merawatnya, aku masih bisa mengatasinya Kek." Ucap Taehyung saat itu.

Setelah masalah itu terselesaikan, beberapa Minggu kemudian Taehyung tiba-tiba terlihat aneh. Pria itu jarang berbicara, bahkan jarang pulang ke apartemen. Awalnya wanita itu mencoba acuh, tapi semakin hari Jennie mulai mengkhawatirkan Taehyung, setiap harinya ia selalu menunggu kepulangan sang suami di ruang tamu.

Kali ini Jennie mencoba untuk menghubungi Taehyung walaupun ia cukup ragu. Benda persegi panjang itu menempel di telinga kanannya, menunggu panggilannya terjawab. Tetapi, sudah berkali-kali ia menelepon, tetap tidak ada jawaban. Taehyung tidak merespon. Jennie kesal dan hendak mematikan ponselnya, namun tiba-tiba suara itu terdengar.

"Ada apa?"

"Kau di mana? Kenapa tidak pulang selama berhari-hari?"

"Bukan urusanmu."

"Aku tidak mau sendirian di apartemen seluas ini Kim Taehyung."

"Lalu? Aku harus menemanimu setiap hari?"

Jennie memejamkan mata sesaat, mencoba sabar. "Aku akan menginap di rumah Ayahku."

"Aku tidak mengizinkanmu."

"Aku tidak butuh." Lirihnya.

"Apa?"

"Cepat pulang atau aku yang akan pergi."

Jennie mematikan sambungan itu lebih dulu. Ia menyesali perkataannya. Kenapa kalimatnya terkesan seperti ia sangat menginginkan kehadiran pria itu di sini? Tapi tidak salah bukan, Jennie benar-benar bosan jika sendirian dan tidak di beri izin untuk pergi kemanapun sebelum Taehyung datang?

****

Keesokan harinya, Jungkook tiba-tiba datang membawakan makanan untuk Taehyung dari Ibunya, Haewon. Jennie menyambut Adik iparnya dengan senang hati. Mereka jarang sekali bertemu.

"Mau minum apa Jung?"

"Apa saja Kak."

Jennie pun meninggalkan Jungkook dan pergi menuju dapur untuk membuatkan minuman segar. Wanita itu bersenandung kecil seraya menuangkan jus apel ke dalam gelas berleher panjang. Lalu setelah selesai, ia pun menghidangkannya di depan Jungkook.

"Terima kasih Kak."

Jennie tersenyum. "Bagaimana kabarmu?"

"Kau merindukanku ya?" guraunya lalu meminum jus apel yang terlihat menyegarkan.

"Kau terlalu percaya diri Jungkook." Jennie terkekeh pelan.

"Manis."

"Apa?"

"Jus apelnya manis, Kak."

Mereka tertawa, dan melanjutkan percakapan ringannya yang dimulai dari cerita sehari-hari. Hingga waktu pun tak terasa sudah menunjukkan pukul empat sore.

"Terima kasih untuk makanannya."

"Kak Taehyung yang seharusnya mengatakan itu. Oh ya, kenapa suamimu belum pulang?"

Jennie berpikir beberapa saat. Taehyung memang belum pulang setelah Jennie mengancam akan pergi dan menginap di rumah orang tuanya. Sepertinya pria itu benar-benar tidak peduli. "Mungkin Kakakmu masih banyak pekerjaan."

HEARTBEAT || [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang