5

4.5K 538 98
                                    


"Temani aku makan siang."

Mau tidak mau, Jennie kembali pada suaminya yang masih duduk di atas sofa. Taehyung dalam diam memperhatikan Jennie yang mulai mengeluarkan isi dari kantong bekal itu. Hingga terhidanglah makanan lezat yang Jennie masak beberapa waktu lalu sebelum ia datang ke kantor Taehyung. "Makanlah." Ucap Jennie seraya meletakan sebuah tumbler berwarna hitam berkilau yang mana itu adalah tempat minum favoritnya. Jennie selalu membawa benda itu ketika berpergian.

Keheningan pun terjadi, Taehyung makan dengan tenang dan lahap karena dia memang merasa sangat lapar. Sedangkan Jennie bermain dengan ponselnya tanpa menganggu Taehyung. Sesekali wanita itu tertawa kecil karena melihat video lucu. Hal itu membuat perhatian Taehyung sedikit teralihkan, pria itu melirik istrinya yang terlihat asyik sendiri.

"Aku ingin minum."

Jennie menjeda video yang terputar, lalu meraih tumbler berisi air mineral yang tadi ia tambahkan sedikit es di sana.

"Kenapa kau tidak makan juga? Semua ini tidak akan habis jika dimakan olehku saja."

"Aku sudah kenyang Taehyung." Sebenarnya Jennie belum makan siang, tapi karena percekcokan tadi dengan sekertaris Taehyung, rasa laparnya lenyap seketika. "Kau makan saja, aku akan menunggumu hingga selesai lalu setelah itu aku akan segera pulang."

Taehyung mengangguk singkat, tidak terlalu peduli.

Selang beberapa waktu, sekertaris Taehyung datang setelah sedikit mengetuk pintu. "Permisi Tuan Taehyung." Dami tak sengaja menatap Jennie yang duduk cukup dekat dengan Taehyung, kini sedang menatap balik padanya.  "Maaf jika saya menganggu, di luar ada Nyonya Haewon yang meminta untuk bertemu Tuan."

"Izinkan masuk."

"Baik Tuan, permisi."

Jennie mendelik. Sebenarnya Jennie bukan tipe wanita yang sombong dan pendendam, namun rasa kesalnya masih ada karena permasalahan tadi. Ah, mungkin karena jadwal bulanannya baru datang tadi pagi, emosionalnya jadi terpengaruhi.

"Kau terlihat tidak suka padanya." Ucap Taehyung yang tadi sempat melihat tatapan sinis Jennie pada sekertaris barunya.

"Tidak, aku biasa-biasa saja."

Pintu masuk kembali terbuka, atmosfer di ruangan itu seketika berubah. Jennie yang melihat Haewon muncul dari balik pintu kaca pun sedikit tersentak. Tadi ketika sekertaris Dami berbicara dengan Taehyung, Jennie tidak terlalu fokus karena kekesalannya tadi. "I-Ibu?" lirihnya.

Taehyung menyimpan alat makannya, lalu bangkit dan memeluk Ibunya dengan senyuman yang cerah. "Bagaimana kabarmu Bu?"

"Ibu sangat baik sayang, bagaimana denganmu?" Haewon memeluk erat putranya, namun pandangannya menatap tajam ke arah Jennie yang kini duduk menunduk karena takut. Ibu mertuanya sangat kasar terhadapnya. "Kau sudah makan, Nak?" tanya Haewon mengingat saat ini adalah jam makan siang.

Pelukan mereka terlepas, Taehyung mengangguk. "Sudah, aku baru saja selesai makan Bu." Mendengar jawaban itu, Jennie melirik ke arah Taehyung. Dia bertanya dalam hati, kenapa Taehyung mengatakan bahwa ia telah selesai? Padahal Taehyung baru saja makan beberapa menit lalu, dan makanan yang tersisa dalam kotak itu masih banyak.

Tatapan Haewon beralih ke arah meja setinggi lutut yang terhidang makanan yang Jennie bawa. "Siapa yang memberimu makanan itu? Apakah itu bersih?" Haewon lantas melirik Jennie sinis, lalu menatap Taehyung kembali.

HEARTBEAT || [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang