Meet Again

24 2 0
                                    

"Dengar dulu nak, jadi sebenarnya papa ini punya penyakit gagal jantung, kata dokter tidak lama lagi waktu nya. Papa ingin Mama berjanji untuk tidak menikah lagi dengan lelaki lain, papa merasa sakit kalau lihat mama dengan pria lain yang menggantikan posisi Papa di hati Mama". Kata papa

"Iya pa tenang aja". Kata mama tanpa menatap lawan bicaranya.

"Dan kamu nak, jagalah mama kamu selagi masih ada ya nak". Kata papa dengan tatapan sendunya.

"sumpah pah, kenapa bicara kayak gini sih?". Kata Gerald

"Papah mau jaga jaga saja nak". Katanya dengan senyum tulus.

Flashback off

"Mama tidak bilang janji, mama cuman bilang tenang saja". Ucapnya dengan tenang.

Aku tercengang mendengar ucapan mama.

"jadi selama ini mama bohongi papah?".batinku

"Dasar licik". Ucapku dingin dan menatapnya tajam dari belakang lalu berlalu meninggalkan kamar wanita licik itu.

Aku pun menuruni tangga satu persatu ingin mengisi tenggorokannya dengan air. Tapi
Tak lama kemudian, aku bertemu dengan seorang gadis di pertengahan anak tangga yang berada di dapur, gadis itu berhenti sejenak dan memerhatikanku dengan seksama.

"Hm..". Deheman ku yang menyadarkannya sambil menatap nya tajam.

Yang ditatap pun sadar dan menunduk kan kepala nya, lalu ia lari naik begitu saja tanpa meminta maaf.

"Dasar aneh". Batinku

Aku melanjutkan keinginan yang tertunda tadi menuju dapur, dan meminum banyak air.

Setelah itu aku melirik jam arloji yang berada di pergelangan tanganku sudah menunjukkan pukul 11.30

"pasti gerbang perumahan sudah ditutup, biarin gw nginap sehari dsini". Ucapku sambil menaruh gelas di wastafel. Lalu melangkahkan kaki ku menuju kamar yang terdapat begitu banyak kenangan bersama papah yang berada di lantai atas atau lebih tepat nya berada di depan kamar seorang gadis aneh.

Gerald PoV END

"biarkan gw istirahat hari ini". Ucap gerald sambil membaringkan tubuhnya di atas kasur yang sudah 2 tahun tidak terpakai. Untungnya ada pembantunya yang tiap hari membersihkan kamarnya, jadi terlihat bersih dan rapi.

Keesokan harinya....

Pukul 4.30

Illy telah bangun dari mimpi buruk nya.
"astaga, aku mimpi buruk tapi lupa mimpi apa..hikss".
"kenapa tiap bangun dari mimpi aku suka lupa kejadian dengan mimpi barusan hikss". Ucap Illy sambil menyilangkan kakinya di atas kasur.

Beberapa menit kemudian ia melihat jam di benda persegi pemberiang mamah nya.
"Sudah jam 4 lewat, waktunya bersih bersih dibawah". Ucap Illy semangat
Tanpa sadar ia melupakan suatu fakta kalau saat ini ia berada di rumah seseorang.
"astaga.. Inikan bukan rumahku haha". Ucapki nyengir sambil menggarukan kepala. "Biarin deh, sudah kebiasaan bersih bersih, jadi pengen". Ucap Illy bersemangat keluar dari kamar. "Mamah sudah bangun belum ya? Eh? Masih gelap ya?". Ucap Illy berada di anak tangga terakhir.
"kok serem gini ya hehe? Apa karna belum terbiasa tinggal rumah sebesar ini ya??. Ucap Illy sambil melihat kiri kanannya. "Aku anak pemberani". Lanjutnya untuk menyemangati dirinya sendiri agar tidak takut. Padahal dalam hatinya masih takut.

Illy membuka pintu kamar yang ditempati mamah nya, ia melihat kalau mamahnya masih tertidur pulas. Setelah melihat kondisi mamahnya di kamar, ia pun berniatkan diri untuk menyapu ruangan yang lumayan besar ini.

Kalau mau di bandingkan, Illy lebih baik mempunyai rumah yang sederhana. Kan ngapain rumah besar kalau yang tinggal hanya 1 tau 3 orang.

Illy mengambil sapu yang berada di samping lemari dapur, lalu perlahan lahan menyapu tiap ujung rumah ini.

Cahaya di luar masih agak gelap mengingat sekarang masih pukul 5. Tanpa Illy sadari ada seseorang yang memerhatikan setiap pergerakkan yang dilakukan Illy.

Tak lama kemudian,
Tidak tau ada angin apa yang membuat Illy menyenggol kursi disamping nya dan lebih parahnya ia tidak merasakan tubuhnya jatuh kelantai malah Illy merasakan ada sebuah tangan yang saat ini melingkarkan di pinggangnya yang membuat Illy masih merapatkan matanya karna ia takut kalau tangan saat ini dipinggangnya adalah hantu. Tapi karna ia mengucapkan kalau ia adalah anak pemberani maka ia akan memberanikan diri untuk mengecek siapa pemilik sebenarnya. Sebelum memberanikan diri membuka matanya, Illy merasakan tiupan dari mulut didepannya. Illy pun membuka matanya dan terkejut siapa yang menolongnya.
Illy lalu menjauhkan jaraknya dengan orang yang menolongnya

"e-eh ma-af pa-k aku tadi tidak sengaja". Ucap Illy takut bahwa yang menolongnya adalah laki laki tampan dan sangat tampan dengan rambut yang tidak terlalu acak acakkan.

Gerald tak menanggapi perkataan gadis didepannya, ia hnya menatap Illy seperti biasanya tatapan tajam.

"siapa yg suruh?". Ucap Gerald

"suruh apa ya pak hehe?". Ucap nyengir kalau saat ini ia sangat canggung.

Gerald menatap sapu tersebut.
Illy yang peka pun lalu menjawabnya

"oh menyapu ya pak?hehe, ini kemauan aku pak, udh terbiasa ngelakuin ini".

"Gue gak setua itu". Ucap Gerald lalu melanjutkan keluar rumah.

"maksudnya". Ucap Illy sambil melihat laki laki itu berjalan keluar


~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~~~~~~~~~~~~~
~~~~~~~~~~~
~~~~~~~~
~~~~~
~~~
~

Maapp gaess baru bisa up lagi hehe

Salam kecup manja dari Jimin😘😘😘😘

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 06, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mr. DEVILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang