Our introduce

168 8 0
                                    

Yoona pov

Aku berjalan bergandengan dengan kekasihku, Kim Taehyung. Dia seorang pengusaha industri minuman yang cukup berkembang saat ini. Aku tidak percaya jika dia benar-benar kekasihku. Sangat sempurna, yah itulah kenyataannya.
Aku sedang berada di perusahaannya, dan ia menuntunku untuk dibawa menuju ruangannya. Tepat didepan pintu lebar yang tertera nama dengan cetakan besar "CEO KIM", aku yakin itu adalah ruangannya. Dan benar saat kekasihku membuka pintunya, aku masuk dengan terkagum-kagum melihat ruangannya yang begitu besar, bersih dan rapi.
Aku duduk di sofa yang berada diujung jendela kaca besar, Taehyung tersenyum sambil membawakanku minuman hasil produksi perusahaannya. Ia duduk disampingku sambil mengacak rambutku. Kebiasaan.

"Jadi bagaimana kuliahmu ?" Tanyanya.

Iya, aku masih kuliah semester akhir dan sebelum menyelesaikan kuliahku, aku harus magang terlebih dahulu untuk bahan tugas akhirku. Dan tujuanku minta kesini adalah, aku ingin magang ditempat CEO Kim.

"Aku ingin magang disini Tae." Ucapku tiba-tiba.

Dan aku lihat dia sangat terkejut, karena yang aku tuju adalah bukan bidangku.
"Kau tidak salah pilih perusahaan kan sayang ? Disini bukan perusahaan arsitektur Yoona."

"Aku tau Tae, tapi aku ingin magang disini. Aku sudah membawa proposalnya kok." Aku sempat kecewa.

"Tapi nanti apa yang ingin kau laporkan sebagai tugas akhirmu ?"

Dia benar, aku memang sudah tau kalau perusahaannya tidak cocok dengan bidangku. Sejujurnya aku hanya ingin magang disini dan melihatnya setiap hari. Aku menoleh kearah jendela kaca besar disebelahku, bingung harus mencari tempat magang kemana lagi. Aku merasakan ia membelai rambutku lembut, dan aku menoleh kearahnya. Taehyung tersenyum manis, sangat manis. Oh my god, aku meleleh dengan senyumannya itu.

"Aku punya teman seorang arsitek, kau bisa magang di perusahaannya. Nanti akan aku kenalkan dengannya."

Aku tersenyum menatapnya. Merasa lega dengan bantuannya saat ini. Karena aku juga ingin segera cepat lulus kuliah dan bekerja sesuai yang aku inginkan. Dan setelah mapan, aku baru bisa memikirkan tentang pernikahan.

___

19.00 KST

Setelah pulang dari kantor, aku dan Taehyung menuju cafe yang tidak begitu jauh dari tempat kerjanya. Karena ia berjanji hari ini akan mengenalkanku dengan temannya yang berprofesi sebagai arsitek. Sudah bisa aku bayangkan bagaimana penampilan temannya itu, pasti memakai kacamata dan wajahnya tidak terawat karena pekerjaannya yang begitu berat dengan rambutnya yang acak-acakan. Heol.

"Maaf aku terlambat." Taehyung tiba-tiba duduk di kursi sebelah pria yang duduk memunggungiku.

"Ah, tidak hyung. Aku juga baru sampai." Jawab pria itu.

"Yoona, sini duduk. Jadi ini adalah temanku yang aku ceritakan padamu tadi kantor. Dia seorang arsitek."

Shit, aku salah menilai teman Taehyung itu. Bahkan dilihat dari penampilannya dia sangat menawan, matanya indah, wajahnya juga tidak kalah tampan dengan Kim Taehyung. Aku diam menatapnya karena begitu kagum. Dan aku disini sekarang dengan dua orang malaikat yang datang dari arah yang berbeda.

"Yoona... ?" Panggil Taehyung membuyarkan lamunanku.

"Ah ya. Aku Yoona. Kim Yoona." Ucapku sambil mengulurkan tangan untuk berkenalan.

Dan dia menyambut uluran tanganku dengan lembut. "Aku Jeon Jungkook." Dia tersenyum kearahku dan aku bersumpah, aku ingin terbang saat ini. Tapi aku segera sadar dengan hayalan burukku karena disampingku juga ada Kim Taehyung, kekasihku.

"Jadi bagaimana Jung, apa kau bisa menerima Yoona setelah apa yang aku ceritakan tadi ?" Ucap Taehyung dengan menopang dagunya diatas meja.

"Aku kira hyung akan mengenalkanku dengan nona Kim sebagai teman dekatku. Ternyata magang." Jungkook tertawa, dan tidak tau mengapa aku sangat senang saja dia menjawab seperti itu.

"Yaak, Yoona ini kekasihku, Jeon Jungkook." Taehyung memukul kepala Jungkook, dan aku tertawa kecil melihat tingkah dua bocah ini.

"Oh maaf hyung, aku tidak tau. Hyung sendiri juga tidak pernah bercerita kalau punya kekasih." Jungkook membela dirinya. Aku setuju dengan ucapannya, karena memang Taehyung tidak begitu terbuka tentang kepribadiannya denganku atau teman-temannya. Dia sangat sibuk dengan pekerjaannya. Bahkan untuk waktu berdua saja jarang sekali.

"Awas saja kau macam-macam dengan Yoona. Ayo, jadi bagaimana ?" Tanya Taehyung.

"Iya aku menerima nona Kim untuk magang ditempatku." Jawab Jungkook dengan sangat hati-hati.

"Kau tidak perlu memanggilku nona Kim, panggil saja aku Yoona. Sepertinya kita seumuran." Protesku pada Jungkook.

Setelah obrolan kita yang begitu panjang dan lebar, Jungkook berpamitan untuk segera pulang begitupun aku dan Taehyung. Aku diantar pulang menuju apartementku. Tidak butuh waktu lama menuju apartementku, kira-kira 15 menit dari cafe yang kita kunjungi tadi.

Aku membuka pintu apartementku dan mempersilahkan kekasihku masuk. Tapi dia menolak dengan alasan ingin melanjutkan pekerjaannya.

"Tae. Ini sudah sangat larut dan kau ingin lembur ?" Protesku, karena ini memang sangat larut dan itu tidak baik untuk kesehatannya.

"Aku harus lembur Yoona. Besok pagi aku ada meeting dengan klient penting." Terus saja seperti itu, dan perhatianku sudah tidak ada gunanya lagi.

"Terserah kau saja, tapi aku khawatir dengan kesehatanmu Tae. Kau sering lembur sampai pagi. Tidurmu juga tidak teratur." Yaa.. memang itu kenyataannya.

"Aku tidak apa-apa sayang. Terimakasih sudah perhatian. Besok hati-hati berangkat ke tempat Jungkook ya, tadi alamatnya sudah jelas kan ?" Benar, besok aku sudah mulai magang di perusahaan arsitektur milik Jungkook.

"Iya, kau juga hati-hati ya. Dan jaga kesehatanmu." Aku mengecup pipi kirinya dan dia tersenyum. Taehyung mengangguk dan berakhir mengecup bibirku lembut, mengacak rambutku kebiasaan dan setelah itu dia pamit kembali ke kantor.

Aku berbaring diatas ranjang empukku setelah membersihkan tubuhku. Aku memeluk guling kesayanganku dengan pikiranku yang menuju Kim Taehyung. Ya, aku menjalin hubunganku dengannya sudah dua tahun lebih. Awal pertemuan kita juga sangat manis. Waktu itu aku bertemu denganya di kampusku saat dia sedang mengisi acara seminar di sana. Aku mengambilkan beberapa lembar kertasnya yang berserakan dilantai akibat tertabrak olehku. Aku meminta maaf dan membantunya, dan dia tersenyum dan bilang tidak masalah. Saat ingin pergi aku sempat memanggilnya dan mengingatkan tentang harus memakai almamater sebelum masuk aula seminar. Dan dia mengangguk dan tersenyum. Aku kira dia mahasiswa juga di kampusku.
Aku tersenyum tipis mengingat kejadian itu, tiba-tiba air mataku mengalir entah kenapa. Aku hanya merindukan Kim Taehyung. Meskipun tadi sempat bertemu, itu sangat singkat bagiku. Aku tidak pernah mempunyai moment yang manis dengannya selama ini. Tapi aku memaklumi kalau dia begitu sibuk dengan perusahaannya. Walau begitu, aku sangat menyayanginya.

 Walau begitu, aku sangat menyayanginya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Vote and comment ya chingu...
Cerita ini adalah hayalan belaka 😁

WHICH ONE (M)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang