I don't know why

139 8 0
                                    

Aku berdiri di dekat jendela kaca hotel, kita sampai di Daegu sore hari. Aku membuka jendela kaca besar itu untuk menghirup udara di malam hari. Dinginnya tidak terasa ke tubuhku, karena aku lebih fokus dengan apa yang aku rasakan sekarang.

"Yoona, jangan berdiri disitu terlalu lama. Udaranya dingin sekali, kau nanti bisa sakit." Itu adalah suara Hana eonnie. Aku satu kamar dengannya. Karena tim kami hanya ada 2 orang perempuan dan 5 orang laki-laki. Hana eonnie berperan penting dalam hal perancangan proyek yang saat ini kami kerjakan.

"Iya eonnie." Aku menutup jendelanya dan beralih duduk di sofa panjang dekat jendela. Aku mencoba mengirim pesan singkat kepada Taehyung. Dan setelah satu jam aku juga tidak mendapat balasan. Pesanku juga belum terbaca sama sekali. Benar aku ingin menangis saat ini. Taehung... kau benar-benar tega mengabaikanku.

"Yoona, kau baik-baik saja kan ?"

"Aku baik-baik saja eonnie. Ehm... eonnie, aku ingin keluar sebentar."

"Kau mau kemana malam-malam begini ?"

"Aku ingin mencari sesuatu sebentar saja. Apa eonnie mau menitip sesuatu ?"

"Ah tidak, yasudah hati-hati. Cepat kembali ya."

Aku mengangguk dan langsung keluar dari kamar hotel. Aku hanya memakai hoodie dan celana panjang, ingin pergi kesuatu tempat yang bisa menenangkan hatiku. Aku duduk di taman dekat hotel, kubuka ponselku untuk mengecek apa pesanku sudah terbaca oleh Taehyung. Dan hasilnya sama sekali belum. Aku menghembuskan nafasku kasar.

Benar-benar penasaran, aku ingin menelfon Taehyung saat ini. Tapi aku ragu untuk menghubunginya. Aku menunduk menatap kakiku kosong yang hanya mengenakan sendal.

"Kau disini ?"

Aku menengadah menatap Jungkook yang tiba-tiba sudah ada didepanku. Kemudian ia duduk disebelahku sambil meminum coklat panas.

"Aku hanya mencari angin."

"Kau ada masalah dengan Taehyung hyung ?" Aku terkejut dan langsung menatapnya. Dan berakhir aku menggelengkan kepala.

"Aku tidak ada apa-apa, Jung."

"Yoona, kau jangan bohong. Meskipun aku baru mengenalmu, aku tau jika kau bohong. Jika kau penasaran hubungi saja dia."

"Aku bingung, Jung."

"Coba saja dulu. Apa aku yang harus menghubunginya ?"

"Tidak, Jung. Aku saja. Aku akan mencobanya."

Aku langsung mengambil ponselku dan menghubungi Taehyung. Semoga saja dia menerima panggilanku. Dan akhirnya...

"Iya Yoona, aku masih sibuk. Nanti saja ya."

"Tapi Tae, aku hanya..."

"Pekerjaanku sangat banyak. Besok ada klient penting dari luar kota. Sudah dulu ya."

Bip, Taehyung mengakhiri panggilannya sebelum aku berbicara. Dan saat itu aku menangis, aku tidak bisa menahannya lagi. Jungkook berdiri dan menghampiriku yang juga berdiri menangis tak tertahan.

Jungkook menarikku dalam pelukannya, aku sama sekali tidak menolak karena aku saat ini memang butuh seseorang yang bisa menenangkanku. Aku tidak bisa jika terus dalam posisi seperti ini.

"Jung, aku tidak bisa jika terus seperti ini. Sudah dua tahun aku menahannya. Terus apa artinya hubungan ini Jung ? Taehyung tidak pernah punya waktu sedikit pun untukku. Dia hanya datang padaku jika dia butuh kepuasan saja. Jika tidak mencintaiku kenapa dia mempertahankan hubungan ini, buang saja aku. Aku tau dia sibuk, tapi apa setiap hari dia terus sibuk Jung ?" Tangisku pecah dalam pelukan Jungkook. Dan ia memelukku erat, mengusap-usap punggungku mencoba menenangkanku yang menangis sesegukan.

WHICH ONE (M)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang