10 - OBSESI

28.3K 1.2K 18
                                    

"Aaarrrhhhh.. ". Teriakk jedra disusul suara benda berjatuhan.

Semua benda dikamarnya hancur di tangannya membuat kamar yang semula rapi langsung luluh lantah.

Lidya menyaksikan semua itu hanya mampu melihat dengan sorot mata takut bahkan cairan bening sudah berhasil lolos dari matanya.

____________

Jedra tak bisa mengendalikan emosinya, seluruh barang yg ada dikamarnya luluh lantah. Cermin besarpun telah hancur berkeping keping setelah ia memukulnya dengan tangan kosong.

"CUKUP!! hiiks.. hiks.. UDAH JENDD..hiks STOP!!". Teriak lidya diiringi tangisnya

"Aku gak tau salah aku apa sama kamu.. Aku minta maaf, aku minta maaf jend.. Hiks.. Hiks". Ucap lidya

Jedra yang semula semua ia hancurkan langsung menghentikan gerakannya saat sudah mendengar gadisnya bersuara.

Menatap tajam gadisnya seolah belum puas melampiaskan seluruh emosinya.

"Jangan pernah acuin gue!! Lakuin hal yang seharusnya lo lakuin sayang.. ". Ucap jendra penuh penekanan tak memperdulikan tangannya yang berlumuran darah akibat memukul kaca.

Mengambil langkah mendekat ke arah gadisnya lalu duduk disamping ranjang tepat didepan lidya. Melihat gadisnya yang langsung mengalihkan tatapan nya ke arah lain membuatnya mendengus kesal. Yang langsung dihadiahi cengkraman dipipi lidya.

"Atau perlakuan gue selama ini terlalu baik sama lo hmmm... Sampek lo berani sama gue.. ". Ucap jendra kejam seolah siap menghancurkannya detik itu juga.

"Ng..ng.. Nggak jendd.. Hiks..hikss". Jawab lidya sambil menggeleng, ia menatap mata jendra takut.

"Sekali lagi lo ngelakuin hal buat ngelawan atau ngebantah gue, gue gak akan segan segan nyakitin lo bahkan keluarga lo bakal hancur ditangan gue.. Ngerti lo!!".

Jendra langsung menghempas pipi lidya kasar tanpa peduli si empunya meringis kesakitan. Jendra tidak peduli dengan itu semua, ia hanya menginginkan gadisnya menjadi miliknya. Sampai kapanpun ia tidak akan melepas gadisnya, selamaya..

Lidya hanya diam terisak tak mampu berbicara merasa percuma ia menjawab perkataan jendra jika hanya berakhir sama. Ia kalah.. Ia lelah, Tuhann kenapa engkau pertemukan aku degan iblis keji.. Aku ingin lepas tapi keluargaku akan ikut terkena imbasnya.. Aku harus bagaimana Tuhan??.. Pikir nya

"Tapi lo harus tetap di hukum sayangg.." ucap jendra dengan smirk di wajahnya

Pergi beranjak keluar kamar, jendra kembali dengan membawa beberapa benda di tangan nya.

Memasangkan sebuah kalung hitam dengan bandul berbentuk hati di leher lidya membuat lidya bingung.

"Mulai sekarang lo pakek kalung ini, jangan pernah lepasin kalung ini dari leher lo atau gue bikin ukiran kalung darah di leher lo". Peringat jendra dengan nada menekan

"Disini udah gue pasang GPS, jadi di manapun lo berada gue pasti tau dan jangan berani macem macem buat lari dari gue". Lanjutnya

Terlihat disana masih terdapat beberapa benda seperti tali dan penutup mata, lidya melihat dengan sedikit khawatir memikirkan apa yang akan jendra lakukan selanjutnya. Sampai tak sadar sudah ada nampan berisi makanan dan minuman di depannya.

RAJENDRA [Obsession Boyfriend] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang