"Tidur lidya". Ucap jendra sambil mengelus kepalanya. Mendengar jendra menyebut nama nya ia langsung memejamkan mata berusaha tidur di pelukan jendra. Jujur berada dipelukan jendra, lidya merasa ketakutan berusaha mencari rasa nyaman. Setelah menemukannya bersamaan dengan jendra yang tetap mengelus kepalanya. Lidya pun tertidur pulas di pelukannya.
___________________
Sinar mata hari masuk ke dalam kamar, menggaggu si empunya tidur. Menerjapkan mata menyesuaikan pengelihatannya sambil meraba tempat disampingnya.
Jendra langsung bangun merasakan jantungnya tiba tiba berdetak dengan cepat saat tak mendapati gadisnya disebelahnya.
Ia mencari lidya disetiap sudut ruangan tapi belum juga menemukannya membuatnya mengerang frustasi.
"Siall.. Arghgh.." teriak jendra
Rupanya sikapnya semalam tak cukup membuat gadis itu jera dan dengan berani pergi dari sisinya.
Liat saja ia akan memberikan pelajaran yang lebih besar nanti saat sudah menemukannya.
"Pengawalll... ". Teriak jendra tak sabar
"Iya tuan". Jawab pengawal dengan sigap menghadap jendra
"Sial..apa kau tak becus menjaganya..!! cari gadis ku dan bawa dia kemari.. ". Perintah jendra
"Maaf tuan .. Maksud tuan nyonya lidya??"
"Siapa lagi bodoh !!". Umapt jendra
"Tapi nyonya sedang memasak di dapur bersama para maid".
Siaalll.. Hampir saja ia terkena serangan jantung dan hampir saja ia akan mencelakai gadisnya lagi..
Tanpa membuang waktu jendra segera pergi ke dapur. Melihat lidya memasak dari belakang membuatnya tersenyum senang. Para maid sontak membeku melihat tuannya tersenyum dan oh .. Liat lahh bahkan ia memasuki dapur. Dua hal yang langka yang pernah terjadi di mansion ini untuk pertama kalinya.
Jendra mengangkat jari didepan mulutnya mengisyaratkan untuk semua maid pergi diam diam.
Lidya kaget tiba tiba ada tangan yang memeluknya dari belakang.
"Kenapa disini hmm". Ucap jendra sambil menelusupkan wajahnya di cecuruk leher gadisnya.
Ternyata si psyco gila ini.. Sudah bangun ternyata" batin lidya
"Masak" jawab lidya seadanya
"Jangan pergi tanpa seizinku. Bahkan tadi aku hampir membunuh pengawalku karna gak becus jaga kamu.. Kamu mengerti hmm". Ucap jendra sambil memainkan rambut lidya
"M.. Maaf jend.. Aku tadi bangun lebih dulu, aku gak bangunin kamu karna kamu kelihatan capek". Ucap lidya
"Hmm.. Jangan diulangi lagi". Jawab jendra memperingati.
"Iya..". Ucap lidya
Bagaimana bisa memasak dengan tenang sedang jendra masih memeluk dirinya erat.
"Jend.. Aku lagi masak .. Bisa lepasin aku dulu.. Aku gak bisa masak kalo kamu kayak gini terus". Ucap ldiya merengek
"Lanjutin aja masaknya, aku gak akan ganggu kamu aku janji aku akan diam"
"Lepasin dulu tanganmu jend" ucap lidya kesal
"Gak.. Aku gak mau.. Diam dan lanjutin aja". Jawab jendra penuh penekanan
Dengan terpaksa ia harus memasak dengan posisi jendra yang selalu memeluknya dari belakang.
Jendra tersenyum merasa gadisnya kesusahan bergerak. Biar saja jendra tak akan mau melepaskannya walaupun sedetik saja. Mengecup dan mencium aroma gadisnya menjadi hobinya mulai sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAJENDRA [Obsession Boyfriend] ✅
Teen Fiction"Gue gak akan turutin kata kata lo lagi!! Gue gak takut sama semua anceman lo itu.. Percuma kalaupun gue nurut, lo tetep nyakitin orang yang gue sayang kan". Ucap lidya "Gue mau kita putus.. Gue mau pergi sekarang" lanjutnya lagi Dengan cepat lidya...