| 8

242 19 7
                                    

Crystall POV

Aku termenung ketika melihat ini sudah satu setengah jam Harry belum kesini, aku merindukan nya. Aku ingin berkata jika 'aku sudah baik-baik saja' dan aku ingin pulang kerumah kembali. Aku benci tempat ini, bau obat dan membuat perut ku mual ingin muntah. Tetapi tidak bisa dimuntahkan, mungkin hanya masuk angin?

Aku meraih mangkuk yang berisi bubur, sejujur nya aku tidak mood untuk memakan bubur ini. Dari bau nya saja tidak enak, apa lagi jika sudah dimakan.

Aku memejamkan mata ku erat ketika menyuapkan satu sendok bubur ini dan langsung menelan nya tanpa diemut dahulu. Jika makan bubur aku sering di emut² dulu, hehe.

Dan setelah nya aku hanya menyuapkan 3 sendok bubur saja kedalam mulut ku dan menyimpan mangkuk itu kembali. Aku meminum air mineral dan langsung habis, tidak lupa juga meminum obat yang diberikan suster tadi.

Aku merasa tubuh ku sudah sehat, tetapi suster bilang aku harus tetap meminum obat. Padahal aku sudah tidak sakit lagi. Mungkin untuk menghilangkan rasa stress maka aku diberi obat(?) Ayolahh menyembuhkan stress itu bukan meminum obat tapi ajak aku berlibur keluar kota. Itu baru dapat menyembuhkan stress-ku.

Rasa khawatir dan cemas dengan tiba-tiba menghantui-ku kembali, aku khwatir jika Ibu mengetahui semua nya, aku takut Ibu akan mengeluarkan kata-kata yang membuat ulu hatiku sakit, menyuruh Harry menceraikan aku dan mencari wanita lain. Aku selalu saja takut dengan hal tersebut, aku takut Harry akan mencari wanita lain supaya bisa mendapatkan keturunan, aku baru saja keguguran dan aku ingin sekali meminta maaf kepada Harry karena tidak bisa menjaga kandungan ku dengan baik.

"Sayang"

Aku menoleh keasal suara itu, dia Harry. Aku berdiri dan tersenyum pada nya, Harry menghampiri ku dan memelukku erat.

"Maafkan aku ok, aku tidak ada disamping mu satu setengah jam untuk hari ini"

Harry mencium pipi ku lembut dan aku pun mengangguk.

"It's okay Haz, tapi aku khawatir. Kau sudah makan?"tanyaku

Harry terkekeh dan menunjukan satu kantong plastik berisikan makanan.

"For me and For you, ayo kita makan bersama"ucap Harry

"Aku tahu kau tidak suka dengan bubur itu 'kan? So aku membelikan makanan untuk mu, makan yang banyak"lanjut Harry

Aku dan Harry makan bersama di sofa besar ini, Harry sedikit berbincang dan satu setengah jam ini dia menemui Zayn ke villa nya.

"Dimana sekarang dia?"tanya ku

"Aku lihat tadi dia berada diarea parkir bersama seorang gadis, aku tidak tahu gadis itu siapa nya"jawab Harry

"Mungkin kekasih nya?"tanyaku

Harry menggeleng "Dia tidak memiliki kekasih" Aku mengangguk mengerti dan memang tidak tahu siapa gadis itu "Oh ya aku berbicara padamu Crys, sangat penting dan kau harus tahu"ucap Harry

"A-apa itu?"tanya ku gugup

"Nanti saja, sekarang kita selesaikan makanan nya ok"

Aku mengangguk dan menghabiskan makanan ku dengan cepat.

Harry POV

Aku menunggu Zayn diluar ruangan Crystall, aku sudah memberikan Zayn pesan singkat dan ia hanya membalas 'ya tunggu sbntr' dan sekarang aku menunggu nya diluar saja.

Dari arah jauh aku melihat Zayn ada disana sedang berjalan, wajah ke arab-an nya itu membuat ku tahu ciri khas nya.

"Kau sudah siap?"tanya Zayn

Aku mengangguk dan kami pun masuk kedalam. Disuguhi Crystall sedang bermain Game diponsel milikku, dia bilang mati kebosanan jika menunggu Zayn lama dan akhir nya dia meminjam ponsel ku untuk bermain game.

"Crys"

Crys menyimpan ponsel nya diatas meja dan menatap ku lalu bergantian menatap Zayn.

Crys menaikan kedua alis nya menandakan 'apakah dia yg bernama Zayn itu?'

Aku mengangguk dan menghampiri nya.

"Zayn akan menjelaskan dengan detail, kumohon jangan berfikir negative hon"gumam ku pelan ditelinga nya

Crys menatap ku dalam, aku tersenyum dan mengelus pipi kanan nya.

"Tenang saja aku tidak akan meninggalkan mu. I Love You"aku mencium pipi Crys lama dan melepaskan nya ketika Zayn berdehem.

"Jadi begini Crys, aku bukannya menyampuri urusan rumah tangga kalian. Aku hanya membantu Harry saja untuk membicarakan ini baik-baik kepadamu, dengarkan aku okay"ucap Zayn

"Kau jangan dulu khwatir ataupun cemas, aku tidak membicarakan yang negative. So begini, Harry ingin kau untuk sementara tinggal di Doncaster, kau dulu mempunyai keluarga tiri bukan? Dan Ha----

"Harry...kau ingin menyembunyikan aku? Kenapa begitu?"tanya nya parau

Belum sempat aku menjawab Zayn langsung berbicara terlebih dahulu.

"Yaa semacam nya begitu, maaf okay kau kan baru saja keguguran Crys, kau pasti tahu bagaimana sifat Ibu Harry? Ibu Harry ingin mempunyai cucu dan untung nya kau hamil setelah itu keguguran maaf sekali crys maaf aku tidak ada niatan untuk membuatmu sedih kembali, ak----

"Ssshhh sudah Zayn, biar aku saja yang menjelaskannya"potong ku.

Aku berjongkok didepan Crystall, aku lihat ia meneteskan air mata. Aku tahu rencana ini sangatlah yaaa membuat Crystall merasa tidak enak hati. Tapi bagaimana lagi? Aku tidak mau Crystall menjadi bahan ejekan Ibu-ku, aku kasihan kepada Crystall jika terus menerus diejek oleh Ibu, 'tidak bisa punya anak' 'kau itu pasti mandul' 'dasar wanita tidak berguna' aku benci dengan apa yang diucapkan oleh Ibu kepada Crystall, aku lebih memihak Crystall dibandingkan dengan Ibu-ku, karena memang bukan dia yang sebenar nya Ibu kandungku. Dia hanya Ibu tiriku saja.

Aku tidak mau Crys sedih kembali.
Aku tidak mau Crys stres seperti dulu.
Aku tidak mau Crys terus dikatai oleh Ibu.

Aku benci dengab siapa sjaa yang mengatai istriku.

"Aku tidak mau kau sedih Crys, aku hanya ingin menyembunyikan mu di Doncaster, hanya sementara supaya Ibu tidak mengataimu lagi dan menyuruh kita bercerai, kumohon Crys. Tolong turuti satu perintahku, a-aku minta maaf jika ide ku membuatmu bersedih ak-----"

Aku tidak bisa berucap lagi, aku kasihan melihat Crys menangis diam-diam. Dia tinggal sebatang kara, dia hanya memiliki aku. Aku tahu masih ada aunty dan uncle nya di Singapore tetapi mereka kadang mengacuhkan Crystall sehingga tidak dianggap oleh mereka.



After Wedding // HarbaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang