Ini hanya cerita yang sering terjadi di kehidupan sehari-hari, antara suami istri harus saling menjaga komunikasi, saling melengkapi.
Tumbuhkan rasa Sayang setiap hari.Perselingkuhan bisa terjadi karena adanya peluang.
Bisa karena sengaja membuka pintu
Atau memang wataknya begitu.
Bahkan yang sering terjadi karena kurangnya, perhatian kurangnya kasih sayang suami atau istri.Kisah ini hanya sebagian kecil dari yang parah hingga rela meninggalkan keluarga.
#KTM
Kekasih Tengah Malam
Bismillah Assalamu'alaikumMalam bertabur bintang di langit gelap.
Mimpi mulai merayap bagi insan yang tengah terlelap.Aku dan dia masih terjaga menjalin kasih tanpa bertatap muka. Obrolan tak bermakna namun bisa menghadirkan cinta.
"Kamu belum ngantuk yank?" tanya dia di seberang sana, aku menggeleng samar, lupa kalau dia gak lihat. Lalu ku jawab singkat.
"Gak, kenapa?"
"Kalo udah matikan aja teleponnya, tapi aku gak ikhlas, hehe." ucapnya, kedua sudut bibirku tertarik hingga membentuk lengkungan bulan sabit.
"Aku masih kangen." kataku.
"Jangan! biar aku aja. Kamu lagi apa?" tanyanya. Terlihat serius tapi mungkin hanya basa basi saja.
"Mikirin kamu."
"Modus, biar aku aja yang mikirin kamu," lagi dia buat aku senyum sendiri.
"Kamu yang modus, bikin orang baper aja." sanggahku.
"Dihh, kamu mah baperan, kenapa gak dari dulu aja aku baperin kamu?" katanya. Aku pun terdiam, dia ini cuma niat bikin baper tapi gak mau tanggung jawab gitu kan?Kami cuma teman, itu anggapan kami. Gak tau deh netizen nganggapnya gimana?
Semua salahku, bermula dariku yang menceritakan kondisiku yang sedang labil. Merasa ingin di cinta, tapi tak ada yang menyinta.
Ku keluhkan ke galauanku.
"Aku lagi pengen kayak abege, ada yang perhatian." kataku setelah di tengah percakapan kami.
"Kenapa gak nyoba jatuh cinta lagi aja sama suami?" tanyanya.
Aku menjeda, semua cara tlah ku coba. Tapi respon dan reaksinya tak sesuai harapanku.Saat itu ku ungkap ada suami, dia malah menjauh, bahkanku katakan langsung, "Aku lagi kena penyakit aneh, bawaannya pengen pacaran kayak abege, pengen sayang-sayangan." kataku menjelaskan pada dia yang disebut kekasih halal.
"Oh, itu kamu puber kedua kali?" jawabnya santai.
"Heum ... umurku masih muda, bahkan belum ada 30 tahun." balasku. Menurut Mrs G. (Google). Puber ke dua pada wanita itu terjadi sekitar usia wanita itu 35 tahun ke atas.Pada wanita munculnya puber kedua biasanya ditandai dengan perilaku yang khas.
Contohnya, senang berdandan dan ingin selalu terlihat cantik, libido dan hormon meningkat, senang dipuji, sering merasa gelisah dan cepat berubah pikiran.
Sifat sensitif wanita sering mengarah pada perasaan kurang diperhatikan akibat kecantikannya yang memudar. Akibatnya ketika ada pria lain yang memberi perhatian, peluang untuk selingkuh pun terbuka.
Itu kata Mrs G."Sudah punya anak, malu. Gak pantes mesra-mesraan apalagi romantis-romantisan." balas Suami.
"Harusnya karena sudah punya anak, usia makin bertambah, sayang kamu juga di naikkan buat aku. Bukan malah jaga jarak gini. Kamu gak sayang sama aku? Gak pernah romantis, kenapa ada makhluk kayak kamu?" ocehku kala itu, kesal dan emosi.
"Sayang kan gak harus romantis, udahlah gak usah bahas, entar jadi ribut." Dia pun, mencoret tinta di atas kertas, entah apa yang di tulisnya, aku kecewa dengan responnya.
"Gimana kalo aku cari pelampiasan?" tanyaku dengan nada mengancam.
Dia mengedikkan bahunya.
"Carilah, yang bisa buat kamu bahagia, aku gak bisa bahagiakan kamu." Wow jawabannya di luar dugaanku. Kaget luar biasa, maksutnya apa? Serius dia ngomong gitu. Kepalaku tiba-tiba pusing.
Ku pijit pelipisku masuk kamar menjelajah dunia maya. Menguapkan jawaban dia yang menemaniku dari November 2009.Aku sudah memikirkan semua, menghindari perselingkuhan.
Aku berusaha untuk jatuh Cinta lagi dengan suami tapi gagal.
Ku coba cara lain, "berhubungan" lebih sering mungkin, tapi gagal lagi, yang ada dia takut dekat denganku. Padahal aku selalu dandan secantik dan sewangi mungkin agar menarik perhatiannya.
Dan dia semakin menjauh, aku semakin sering di tinggal sendiri.Saat itu, sudah ada tiga lelaki yang dekat salah duanya anak SMA.
Dua anak SMA satu kota di Jawa sana, mundur, yang satu AS kami saling blok takut aku gak bisa lupa, silahkan mual karena kebucinanku. Cintaku memang sereceh itu kawan.
Yang satu lagi masih bertahan, tapi parahnya dia bilang. "Anggap aja aku anak kakak." Oke aku berhenti ganggu anak SMA, ngerasa jadi Pedofilia.
Yang ke tiga sudah dewasa hanya saja, dia hiper**ks aku gak suka, gak segan dia mengirim gambar tak senonoh. Aku makin illfeel, fix aku memblokirnya.Aku teringat teman satu sekolah dulu dari masa putih biru hingga di putih Abu-abu. My First Love Monkey.
Tak ada yang tau, hanya pada dia, satu yang berhasil ku pendam erat rasa suka mampu ku kendalikan getar aneh tiap bertatap mata dengannya.
Sampai kami berpisah masa lulus sekolah.KTM (Kekasih Tengah Malam), sebutannya. Hanya malam waktu kami berjumpa via Suara yang mengudara, saat dia lelah karena bekerja mungkin juga karena urusan cinta yang belum berpihak kepadanya.
Usianya hampir memasuki kepala tiga.
Ahh, aku menyesali takdir.
Kenapa, Mengapa, Seandainya?!
Lalu cepat kusingkirkan pikiran lucknut itu. Aku benci diriku sendiri.
Merasa hina, merendahkan diri pada suami yang menolakku, merasa berdosa merendahkan diri pada dia kekasih TAK halalku."Besok kerja?" tanyaku sudah lama kami saling diam.
Memang begitu setiap berbicara lewat panggilan di aplikasi hijau yang bersimbol telepon itu. Banyak diamnya.
"Kerja," jawabnya. Ku hanya bisa menikmati suaranya saja, mendengarnya sudah buat aliran darah bekerja menggumpal dipipi hingga menjadi merah muda.
Pernah ku utarakan, niatan yang mengganjal. Ku tau ini salah, sebaiknya di hentikan sebelum terjadi yang di Iya-iyakan. Ehh.
"Kita akhiri saja."
"Kok gitu?" tanyanya. Aku berat juga menghentikan, dia yang memberi warna pelangi, selalu memberi senyum dan semangat lalui hari."Jalani aja, jangan di bawa serius." lanjutnya. Bukan apa-apa aku takut, semakin cinta, takut sulit melepaskan pada akhirnya.
Berarti bener dia emang gak serius, duh aku baper sendiri. Lagian buat apa serius? toh akhir cerita sudah tau endingnya, aku dan dia gak akan bisa bersama.
Kenapa sulit menghapus rasa yang pernah ada?"Kenapa suara kamu jadi ngangenin ya?" tanyanya.
"Heleh, modus." kilahku.
"Serius, aku kangen tiap detik." katanya. Hadewh, panas hatiku, rasanya bunga sakura yang gugur di Jepang berhamburan di ruang hati ini."Aku gak kangen." balasku
"Dihh, sadis ... Yakin tuh?" tanyanya.
"Heum, pake di tanya lagi? Kalo gak kangen ngapain nelpon, iss." Aku menggerutu, membuat dia terkekeh di sana.
"Sayang, sekarang kok aku gak canggung ya manggil kamu sayang? Mungkin karena terbiasa."
"Dihh, nanya sendiri jawab sendiri." kataku.Sampai kapan kita begini, pujaan hati?
Aku semakin takut kehilangan
Aku takut kau pergi
Bagaimana caraku menghindari
Ajarkan ku mengakhiriKisah kita tak sepantasnya terjadi
Ku buka kembali rasa yang dulu ku simpan rapi
Tapi tak kusiapkan diri
Tak ku bentengi hati bagaimana bila kita berpisah nanti?
Tak berani ku bayangkan
Pergilah sayang, kau ku relakan
Tinggalkan saja, ku tlah mengikhlaskan
Lupakan cerita, kita tak sejalan
Biarkan mimpiku dulu ingin memilikimu tapi tak kesampaian
Kembali harus ku simpan
Cintamu yang datang terlambatSalahkah bila namamu Ku semat di ruang hati
Kisah ini, ku kenang di sanubari
Kan ku ingat kau pernah hadir mengisi hari-hariSayang maafkan sikapku yang berubah
Aku hanya membiasakan diri
Tanpa kabarmu
Meski sangat menyiksa kalbu
Perlahan ku coba hentikan
Semoga kau paham
Tanpa ku katakan..
Seni Seviyorum
Selalu I Miss You
Jangan marah pada ku.
Silahkan benci aku
Aku memang tak pantas untukmu
Aku sadar itu..
Cinta tak mungkin bersatuAishiteru Kekasih Tengah Malam ku.
Komen masukan..di terima.