Bersahabat dengan mimpi

64 10 0
                                    


"Hai Bintang"sapa seseorang dari balik mimpi yang kini aku alami.Aku sudah tak heran lagi, akan kejadian kejadian aneh yang kualami, mulai dari Fair yang tiba tiba datang, Worlddream, maupun mimpi yang terjadi saat ini

"Hai"balasku, aku bahkan sudah terbiasa dengan mimpi ini, mimpi yang hadir disetiap ku memejamkan mata dan beristirahat. Mimpi yang seakan akan nyata bagiku, jika manusia lupa akan mimpinya dihari esok, maka aku tak bisa lupa, kenapa? Aku sendiri tak tahu

Kutampakkan sebuah senyum, pada laki laki itu. Dengan gembira ia menghampiriku, mengelus rambut ku yang tak terlalu panjang. Sebenarnya aku sedikit risih, tapi demi mencari informasi yang berkaitan dengan mimpi dan worlddream aku harus menjadi Bintang yang sangat baik hati *didunia nyata juga baik kok

Setelah mendengar berita dari Fair 2 hari yang lalu, aku mencoba untuk bersahabat dengan mimpiku, mungkin saja dengan ini, aku bisa menguak segala keanehan ini

1 hari lagi Fair akan masuk kedalam Cindekia high schooll. Membantuku menjalani kehidupan yang aneh belakangan ini. Entah akan sampai kapan. Mungkin orang lain akan mengira aku sudah gila mempercayai Fair, tapi rasa penasaranku mengalahkan perkataan mereka nantinya

"Hei, Bin...kok ngelamun"ujar laki laki itu dengan lembut padaku

Namanya Lucid dream, atau bisa disapa Lucid, jika dihubungkan dengan perkataan Fair tentang orang yang bernama Dream yang membuatku reinkarnasi, sedikit sama, mengingat namanya memakai Dream. Tapi dengan cepat ia mengaku bahwa dia adalah Lucid bukan Dream

Setelah mengenalnya lebih dekat 2 hari yang lalu, ternyata dia adalah orang yang lembut, tidak seperti Cifer yang pemaksa, eh kok Cifer?

Alasan ia begitu baik, adalah katanya aku pacarnya, jadi dia harus baik padaku. Aku hanya menahan tawa atas perkataannya. Sungguh konyol

"Tuhkan ngelamun lagi"sahutnya lagi

"Hehehe..nggak kok"elakku, padahal sudah jelas jelas aku melamun, tapi melamunnnya berpikir

"Bin..."panggilnya

"Jika dia telah datang apa Bintang akan menjauh dari Lucid?"ujarnya, tiba tiba nampak dari wajahnya kesedihan

"Dia sia.....

Plaaaak

"Ad..dduh..."ringis Bintang sembari mengusap usap pipi putihnya yang sudah memerah lantarakan tepukan halus dari seseorang

"Lo serius nggak sih sekolah di Cindekia?" Omel orang itu dengan berkacak pinggang ibarat ibu yang memarahi anaknya

Dia adalah Rani, lengkap dengan seragam dan alat alat sekolahnya, dia dengan semangat kerumah Bintang untuk menjemput Bintang. Dan setelah sampai ia tiba tiba mengeluarkan jurus favoritnya melihat Bintang tidur diatas kasur ibarat sleeping beauty dalam cerita doangeng. Selain itu ia juga bertemu Fair yang resmi tinggal di Rumah Bintang, yang ternyata telah siap dengan seragam yang sama dengannya

"Loh Fair, kamu kan sekolah besok, kenapa udah siap kayak mau kesekolah sekarang?"tanya Bintang heran, tampak dari dirinya rambut kusut plus wajah kusut khas bangun tidur

"Kata kak Rani kemarin, di Sekolah kamu ada yang lebih tampan dari Jungkook Bin"jelasnya dengan senyum mengembang gembira nan antusias

"Hah? Mana ada? Siapa emang?"tanya Bintang lagi

"Namanya, kak...kak..kak Bima, ah iya kak Bima"

"Ooo..tumben Ran, kamu bukannya ngenalin si Alien? Biasanya kan kamu banding bandingin banget si Alien dan kak Bima si Kapten"heran Bintang sedikit bercanda

LUCID DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang