DUNIA ANEH

28 6 2
                                    




"Kita sudah sampai"

Tampak jelas dimata Bintang tempat yang amat familiar baginya. Tempat yang tiap hari ia jumpai di alam mimpi. Apakah ini nyata? Tolong katakan pada Bintang sekarang juga, bahwa ia hanya berhalusinasi

Segera Bintang mencubit pipi putihnya, yang tak terasa sakit sedikit pun. 'Huffth...cuma mimpi ternyata'. Belum sempat Bintang mengekuarkan nafas leganya...

"Kencana, kita sedang berada dialam mimpi, jadi sangat tidak mungkin kau merasa sakit dengan mencubit pipimu" terdengar suara yang amat amat menyadarkan Bintang bahwa ia memang tengah bermimpi. 'Dia nggak bisa bohong aja gitu biar aku senang, jujur amat ngomongnya'

"Jangan mengomel dalam hati begitu, bicara saja...ini bukan lagi jalan gelap yang dapat menyerap suaramu" lanjut Wanita itu. Sekarang Bintang dapat melihat wajah wanita itu dengan jelas, Wanita yang sangat cantik, bentuk tubuhnya sama seperti manusia pada umumnya, tapi gaya pakaiannya sangat aneh, pakaian yang tak pernah Bintang lihat sebelumnya, pakaian dress berwarna bening tapi mampu menutup tubuh wanita itu, tak lupa dengan rambut berwarna biru yang tampak berkilau. Hanya satu yang Bintang sayangkan, wajah Wanita dihadapannya ini begitu dingin, tanpa ekspresi sama sekali padahal Bintang sangat yakin jika Wanita ini tersenyum, maka kecantikannya akan semakin bertambah

"Aku sudah bisa bicara nih?" Tanya Bintang dengan wajah cengo nun polos sembari menatap wanita itu

"Bukankah kau saat ini sudah berbicara" ingin sekali Bintang menutup mulut wanita ini, sangat pedas melebihi cabe yang sering ia makan. Jika saja ia tak butuh informasi, sudah sangat pasti Bintang akan menendangnya ke galaksi andormeda saat itu juga. Walau sebenarnya itu sangat tak bisa ia lakukan

"Oke, jadi ini itu dimana? Kamu siapa? Bagaimana ini terjadi? Dan mengapa kau memanggilku Kencana? Apa ini Worlddream?" Pertanyaan pertanyaan yang terpendam kini telah keluar dari mulut Bintang.

Tunggu, sepertinya Bintang melupakan sesuatu? Bukankah nama 'KENCANA' ada pada nama belakangnya. Ah iya, mengapa ia baru menyadari hal itu?. Apa ini sebuah kebetulan atau...takdir? (Bukannya kebetulan itu sudah takdir ya) apa orang tuanya juga masuk dalam urusan ini? Ah pasti tidak mungkin..mustahil itu terjadi

"Kamu sangat benar, ini adalah Worlddream, dunia dimana seseorang masing masing mempunyai kerajaannya sendiri, mimpi mereka. Aku adalah Aine, makhluk Worldream. Ini bisa terjadi, karena kau adalah Kencana, cheers kami...semua siswa Cindekia adalah makhluk Worlddream yang aku tahu tak ada satupun makhluk bumi disana, kecuali 2 orang manusia yang ditakdirkan untuk menemanimu. Namamu memang Kencana, Cheers Kencana Bintania, memangnya kau mau dipanggil apalagi jika bukan Kencana..hufth aku heran mengapa ibunda menjadikanmu Cheers, nama saja kau tak ingat"jelas Wanita yang menyebut dirinya Aine. Bintang hanya memasang wajah cemberut setelah mendengar akhir dari kalimat Aine. Sepertinya Aine tak tahu bahwa ia bernama Bintang

"Jadi terus ini gimana? Duh, aku tuh mau pulang...ini tuh udah kayak di film dongeng aja tau nggak"keluh Bintang, dia sudah mulai lelah dengan semua ini. Bintang benar beanr tak mengerti mengapa ia harus mengalami ini

"Tempat kamu yang sebenarnya adalah disini Kencana, apa kamu sama sekali tak ingat pada kami?"

Terdengar suara yang sangat manis ditelinga Bintang (memangnya suara itu bisa maniskah?). Segera Bintang menoleh pada asal suara yang membuatnya sangat penasaran

Tampak seorang gadis yang dapat Bintang tebak bahwa gadis itu seumuran dengannya. Gadis cantik dengan gaun yang dipenuhi hadiah, dengan rambut yang diikat dengan pita merah membuatnya tampak seperti anak kecil berumur 10 tahun karena tampilan polosnya

LUCID DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang