Panji cuma bisa berharap, karena dia memang tidak tahu apa yang harus diperbuat.Sudah tiga hari Jaka umbaran terbaring di tempat tidur, dan belum juga menunjukkan tanda tanda akan segera siuman.
" jangan pernah kembali ke Majapahit, sebelum kau berhasil membunuh Kebo marcuet "
Ucapan dari Gusti ratu yang terus menghantui perasaan Panji, bagaimanapun juga, dia harus kembali ke Majapahit dengan kemenangan.
" itu masalahmu Panji, bukan masalahku "
Perkataan Boga marta itu dia ucapkan saat Panji memintanya untuk tidak kembali ke Majapahit.
Hampir sebagian para prajurit Majapahit sudah pergi meninggalkan Panji.
" siapa yang mampu mengalahkan Kebo marcuet Panji ?, kamu, Rangga jaya, atau Amokapala ?, tidak ada"
Mungkin yang Boga marta ucapkan itu ada benarnya saat ini, tapi untuk kembali ke Majapahit jelas itu tidak mungkin.
Panji merasakan pundaknya ada yang menepuk dari belakang, dia sudah tahu tangan siapa itu.
" bagaimana keadaan Jaka umbaran? "
" dia masih kuat, walau wajahnya...."
Ki Ajar pamenger tidak melanjutkan kata katanya, dan Panji mengerti kondisi anak muda itu saat ini.
" apakah ada tanda tanda kalau dia akan membaik ? "
" mungkin "
Kata "mungkin" yang keluar dari ucapan ki Ajar pamenger seketika itu membuat Panji sedih.
Selanjutnya mereka berdua terdiam, masing masing mulai disibukkan dengan yang ada di kepala mereka.
Merasa sudah cukup lama waktu yang dihabiskan untuk membisu, ki Ajar pamenger memecah kebisuan mereka berdua.
" apa yang akan kamu lakukan selanjutnya Panji ?"
Panji terdiam sejenak, dia tidak bisa menjawab langsung pertanyaan tersebut.
" kembali menyerang Blambangan dengan kekuatan yang ada ? "
Lanjut ki Ajar pamenger, karena Panji tidak kunjung menjawab pertanyaannya.
Tidak ada jawaban dari bibir Panji, justru kakinya melangkah keluar, dengan hembusan napas yang terdengar berat.
Pandangannya langsung tertuju pada para prajurit Majapahit yang saat ini bersama dirinya.
" siapa yang akan mampu mengalahkan Kebo marcuet ki ? "
" setiap kesaktian, pasti punya kelemahan "
" dan itu belum aku temukan "
" Kebo marcuet cuma bisa terbunuh dengan gada besi kuning miliknya "
Panji sempat terkejut mendengar perkataan tersebut.
" benarkah ki ? "
" benar "
" ada tidaknya prajurit bersamaku, aku akan kembali ke Blambangan "
Ujar Panji bersemangat.
" tunggu sampai anakku Jaka umbaran sembuh "
" baiklah ki "
Panji bersemangat untuk kembali ke Blambangan, tanpa memikirkan siapa yang akan mengambil gada besi kuning milik Kebo marcuet.
Sementara ki Ajar pamenger tidak memberitahu semua kelemahan Kebo marcuet kepada Panji, karena dia sangat ingin agar putranya tersebut yang bisa membunuh Kebo marcuet.
Jabatan adipati bagi siapa saja yang bisa membunuh Kebo marcuet, menjadi salah satu alasannya untuk tidak memberitahu semua kelemahannya kepada Panji.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ksatria Majapahit 4 Legenda Jaka Umbaran
Historical FictionRatu Ayu dyah kencana wungu menjadi ratu di Majapahit saat usianya masih remaja. Kecantikannya sangat terkenal seantero Majapahit, hal inilah yang membuat banyak pangeran yang ingin mempersunting dirinya, termasuk salah satu adipati bawahan Kebo mar...