THE BLACK SHADOW
(BAYANGAN HITAM)●
●
●"APA LIAT-LIAT!" sensi Aurel setelah Danial menatapnya sambil mesem-mesem.
Kalau bukan karena perintah tante Linda, Aurel mana sudi berdiam di sebuah ruangan bersama kenyataan bahwa dia dan Danial ada di ruangan yang sama. Aurel sebenarnya hendak pulang bersama teman sekelasnya tetapi Linda menahannya. Linda memerintahkan Aurel untuk menemani Danial sementara waktu karena dia ada urusan. Lagipun kata Linda mamanya Aurel akan datang ke rumah sakit beberapa jam lagi.
"Sensi amat lu anak setan!" tajam Danial.
"Lo kali anak setan."
"Kenapa ke gue? Kan elo yang bisa liat mereka."
"Tau ah," dongkol Aurel.
Suasana hening. Cukup lama kebungkaman itu berlangsung. Aurel tidak acuh pada Danial, ia memilih melanjutkan tontonan drama Korea di ponselnya.
"Devil," panggil Danial.
Aurel mendengarnya, tetapi ia bertingkah seolah tak mendengarnya.
"Woi Devil, lo kagak budek kan?" Danial meninggikan suaranya kira-kira naik setengah oktaf dari sebelumnya.
Sejauh ini Aurel masih fokus ke ponselnya, dia tak mengindahkan panggilan Danial.
Berdecak kesal, Danial mengulurkan tangannya merampas ponsel dari tangan Aurel.
"Danial," kesal Aurel menyebutkan nama itu.
"Lo kagak denger gue panggil-panggil nama lo?" Danial menumpahkan kekesalannya. "Makanya besok-besok kalo lo beli cilok, tusuknya jangan langsung dibuang sebelum lo bersihin kotoran telinga lo."
"Pertama kembaliin dulu ponsel gue, terus yang kedua nama gue Aurel bukan Devil!" rutuk Aurel dengan nada kesal.
Danial mengembalikan ponsel milik gadis yang mulai naik pitam tersebut, "Eh ambilin gue minum dong!" suruhnya enteng, "Gue haus," tangannya mengelus lehernya yang tiba-tiba dehidrasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
A GIFT FROM HELL [END] ✔
Horror《HORROR X TEENFICTION》 "TERSERAH!" gadis itu memutar bola matanya malas, mulai naik pitam. "Lagian gue gak pernah nuntut lo untuk percaya kalau gue bisa liat hantu." "Kasian ya jadi elo. Harus pura-pura jadi indigo dulu untuk nyari perhatian!" sindi...