7. Mencoba Berbahagia

85 14 2
                                    

"Memang berat rasanya saat kamu ingin mencoba berbahagia, namun kenangan bersama masalalumu tak kunjung hilang mereda."

-Takdir Cinta Nadia

🕊️🕊️🕊️

Angin malam berhembus kencang menghadirkan rasa dingin yang masuk melalui celah kulit. Daun yang sudah berjatuhan di terpa angin hingga berterbangan.

Nadia baru saja keluar dari kamar mandi selepas wudhu untuk menunaikan shalat isya. Adzan sudah berkumandang lima menit yang lalu, dan Nadia akan melaksanakan kewajibannya sebagai umat muslim.

Nadia membuka lemari dan mengambil mukena dan sajadah miliknya. Lalu di rapikannya sajadah untuk ia melakukan shalat.

Selepas shalat, Nadia mengambil Al-Qur'an yang berada di lemari meja miliknya.  Lantunan ayat suci terdengar di dalam kamar, sepoi-sepoi Nadia merasakan angin yang menerpa wajahnya.

Jendela terbuka memperlihatkan langit malam yang dihiasi bintang yang bersinar. Setelah membaca Al-Qur'an, Nadia kembali merapikan alat shalat miliknya dan mengambil kerudung instan yang menggantung di kursi.

Baru saja ingin pergi keluar, suara dering handphone nya membuat Nadia kembali masuk ke dalam kamar. Nama Zhafira yang tertera menelepon Nadia.

"Hallo assalamualaikum, ada apa Ra?"  tanya Nadia dengan menutup pintu kamar.

"Waalaikumssalam Nanad sayang. Maaf ya ganggu nelpon malem-malem, habisnya aku kesepian," Di seberang sana Zhafira tengah melamun dengan selimut yang menutupi tubuhnya.

Nadia tersenyum dan melangkah pergi ke dapur mencari makanan ribgan. "Hahaha kirain ada apa, emangnya di rumahmu nggak ada Azril?" tanya Nadia lagi.

Azril Kasfuranja adalah adik kesayangannya Zhafira. Azril baru saja lulus dari sekolah menengah atas dan akan mencari pekerjaan. Azril ingin bekerja terlebih dahulu sebelum dirinya masuk kuliah.

"Azril kan lagi di toko Nad. Oh iya aku laper, gimana kalau kita nongkrong di kafe biasa aja, kan sekarang malam minggu," usul Zhafira.

Baru saja ingin membuka kulkas, Nadia di kejutkan dengan kehadiran Nadin adiknya. "Eh astagfirullah!"

Nadin yang ingin mengambil air minum terheran melihat kakaknya dengan wajah terkejut. "Kenapa sih Teh, kaya liat hantu aja." Nada mengambil air minum di dalam kulkas lalu pergi begitu saja.

Zhafira yang berada di seberang sana terheran karena perkataannya tak di dengar oleh Nadia. "Nanad!" teriak Zhafira.

Suara teriakan di telepon membuat Nadia sedikit terkejut, Nadia lupa bahwa dirinya tengah berteleponan dengan Zhafira.

"Eh Ya Allah lupa aku ternyata masih ada Rara," Nadia tertawa dengan puas karena mendengar gerutuan dari Zhafira.

"Ish Nadia! Gimana mau nggak?"

"Mau apa?"

"Kan nggak di dengerin,"

"Hem canda sayang. Iya denger ko, mau keluar cari makan kan? Yaudah siap-siap, nih aku otw." Nadia berjalan ke kamar untuk mengganti baju dan berdandan sedikit.

Takdir Cinta Nadia [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang