"Tak akan pernah ada yang mengira, bahwa cinta yang baru saja datang bisa menjadi selamanya. Adil bukan? Ketetapan dari Tuhan dan juga rencananya membuahkan hasil yang membahagiakan."
-Takdir Cinta Nadia
🕊️🕊️🕊️
Asraf terdiam mematung di balkon apartemennya. Kabar pertunangan Nadia sudah terdengar di telinganya, Asraf semakin murung sejak kemarin.
Dirinya tidak pergi ke kantor bahkan tidak mengangkat telepon dari siapa pun. Saat ini Asraf ingin sendiri, menikmati kelamnya hidup yang ia jalani.
Mungkin ini yang di rasakan oleh Nadia, saat Asraf meninggalkannya demi menikah dengan perempuan lain. Sesakit ini saat ditinggal oleh mantan yang akan menikah.
"Mungkin kita tidak ditakdirkan berjodoh. Mau di paksakan juga, jika memang tidak bisa saya bisa apa?" Asraf bermonolog sendiri.
Asraf mundur, menyerah, dan tak akan lagi datang ke kehidupan Nadia. Mungkin sudah seharusnya ia melupakan Nadia. Sudah dua tahun tak ada kabar tentang dirinya dan saat kembali ingin memiliki lagi Nadia. Namun semuanya sudah terlambat.
Asraf datang kala Nadia benar-benar membencinya. Asraf ingin mencoba meminta maaf dan menjelaskan semuanya. Tapi semuanya percuma, percuma di jelaskan jika Nadia saja tak ingin mendengarnya.
Bundanya Sandra tetap ingin Asraf segera menikah. Jika tidak dengan Talitha, maka harus segera mencari pengganti.
Asraf juga sudah hilang kontak dengan Talitha, perempuan itu entah menghilang kemana. Padahal Asraf rindu Puput dan Habibi anak Talitha yang sudah seperti anaknya sendiri.
Jika memang Talitha sedang bermasalah dengan Asraf, tidak seharusnya anaknya ikut di asingkan dengannya. Kasian Puput dan Habibi mereka butuh kasih sayang seorang Ayah.
Asraf masih bingung dengan alur percintaannya, Asraf juga ingin menikah. Ia juga sudah siap membangun rumah tangga.
Percuma Asraf menikahi Talitha tanpa cinta, yang ada Talitha akan semakin terluka karena ulahnya. Talitha butuh lelaki yang mencintainya juga menyayangi anak-anaknya. Bukan kah impian seorang perempuan menikah dengan lelaki yang mencintainya?
Suara ketukan pintu apartemennya terdengar hingga balkon kamarnya. Siapa yang menganggu Asraf saat kondisinya seperti ini. Asraf membiarkannya dan tak membukakannya.
Namun semakin lama suaranya semakin keras dan semakin kencang.
"Ck!" decak Asraf kesal.
Asraf berjalan untuk membukakan pintu, style bajunya seperti pria rumahan. Keren dan berdamage.
Saat membuka pintu, terlihat Sandra Bundanya yang tengah memegang kedua tangannya di pinggang, dengan mata yang sudah melotot.
Asraf menyalami tangan Sandra dan menyuruhnya masuk. Akan kacau jika Bundanya mengamuk di luar, yang pasti Asraf akan merasa malu.
"Kenapa Bun?" tanya Asraf to the point.
Sandra duduk di kursi dan meminum air yang sudah di siapkan oleh Asraf. "Pulang! Ayahmu mau bicara!"
Asraf terdiam, "Males ah Bun. Asraf banyak kerjaan," keluh Asraf.
"Kerjaan apa, Ayahmu bilang sudah dua hari kamu nggak masuk kantor," Sandra menghela nafas, bingung dengan tingkah putranya ini.
"Ada urusan Bun. Biasa," balas Asraf dengan tersenyum agar Sandra tidak curiga.
"Alesan! Pulang sekarang atau Bunda seret kamu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Cinta Nadia [SELESAI]
RastgeleTETAP VOMENT MESKIPUN CERITA SUDAH SELESAI!🔥❤️ Pernah merasakan sakitnya ditinggalkan oleh dia yang pernah membuat kenangan? Jika pernah, aku tau rasanya. Sakitnya yang tak bisa dijelaskan, dan juga pedihnya yang tak bisa di ceritakan. Kisah cintak...