30. Takdir Cinta

108 3 0
                                    

"Kepedihan, kesakitan, kebahagiaan, lika-liku percintaan, sakitnya kehidupan, pernah aku jalankan. Takdir cinta yang Allah berikan, aku jalani dengan keikhlasan. Karena hidup terus berjalan dan melangkah ke depan."

-Takdir Cinta Nadia

🕊️🕊️🕊️

Allah benar-benar adil untuk hamba-hambanya. Dia Tuhan yang Maha Kuasa, pemberi segalanya. Dia pencipta alam semesta beserta isinya. Dia yang menghidupkan, lalu Dia juga yang mematikan.

Manusia di ciptakan dengan sebaik-baiknya. Tak ada kesalahan atau pun kegagalan saat Allah menciptakan manusia. Setiap manusia diberi kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Porsi hidup manusia sudah ada batasnya.

Ketika manusia merasa dirinya tidak sempurna, bagaimana dengan mereka yang lebih tidak punya apa-apa. Di atas langit masih ada langit, dan di bawah tanah masih ada tanah.

Jika manusia yang bahagia dengan segelimang harta saja merasa tidak bahagia, lantas mengapa kita mengeluh akan apa yang tidak bisa kita punya?

Takdir dan segala rencana yang Allah berikan untuk kita, terima saja dengan lapang dada. Itu yang paling baik di antara yang baik. Semua manusia, dan jalan hidupnya sudah digariskan oleh skenario terbaik dari Allah.

Permasalahan hidup, cinta, atau yang lainnya, kita harus menerimanya dengan hati yang tenang. Tak ada yang bisa kita salahkan akan kehendak dari Allah.

Kehidupan itu seperti roda yang berputar. Ada kalanya kita di bawah, dan ada kalanya kita di atas. Ada saat dimana kita bahagia, ada saat juga dimana kita terluka.

Bahagia semestinya, terluka sewajarnya. Yang seharusnya menetap, biarkan ia tinggal. Yang seharusnya pergi, biarkan ia pergi.

Kisah cintamu tak pernah indah? Tenang saja ada Allah yang selalu memberimu jalan keluar. Akan ada kejutan manis kala kisah cintamu terus saja merasakan pahit.

Tetaplah bertahan dengan orang yang memang ingin bertahan bersamamu juga. Cintailah dan setia lah kepada pasanganmu sebelum cinta itu hilang di telan waktu.

Nadia menghela nafas bahagia, penantian cintanya sudah berujung bahagia. Kisah cinta dari masalalunya sudah di gantikan dengan masa depan yang lebih indah.

Allah memang baik, ia mempertemukan Nadia dengan kesakitan terlebih dahulu, sebelum mempertemukan Nadia dengan kebahagiaan.

Diliriknya Zaki, sang suami yang masih meringkuk di atas kasur. Nadia membuka jendela kamarnya dan menghirup udara segar.

Matahari masih terlihat malu untuk menampakan dirinya. Yang terlihat hanya kicauan burung yang berada di atas awan tengah terbang bebas.

Nadia begitu bahagia menerima takdir cintanya yang Allah gariskan untuknya. Cinta yang ia miliki kepada Zaki memang besar, tetepi lebih besar cintanya kepada Allah.

Tangan yang kekar memeluk Nadia dan mengejutkannya. Ternyata Zaki. Zaki memeluk Nadia dari arah belakang, dan menyimpan dagunya di pundak Nadia, begitu nyaman.

Saat terbangun Zaki tidak melihat Nadia di sisinya, yang ternyata tengah menikmati udara pagi yang segar di teras kamarnya.

"Udah bangun Mas?" tanya Nadia yang memegang tangan Zaki.

Zaki hanya mengangguk dengan matanya yang terpejam. Nadia hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah laku suaminya.

"Mas ayo siap-siap," Nadia melepas pelukan Zaki namun Zaki tak membiarkannya lepas begitu saja.

Takdir Cinta Nadia [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang