Hiburan: "Pejuang Cinta tapi bukan Pecinta"

25 1 0
                                    

Dor... dor..., senapanku kembali mengeluarkan timah panasnya. Bukan peluru biasa, tapi ini peluru cinta. Namaku Joco, Jomblo Comblang. Aku adalah pahlawan cinta, aku pejuang cinta. Senapan ini sangat berarti bagi siapapun yang butuh kasih sayang dan cinta yang setia. Hanya saja, aku merahasiakan kekuatanku. Takut, banyak yang menyalahgunakan kemampuanku ini. Kemampuan yang sangat unik bagiku.

Kruuukkk..., cacing diperutku sudah pada demo. Mereka kelaparan. Aku memutuskan untuk nongkrong nongkrong. Sekalian malakin orang. Hehehe, perbuatan hina penghasil pundi pundi rupiah. Memang aku adalah pahlawan cinta, tapi aku bukan pecinta. Maksudnya? Pecinta adalah mereka yang bucin, merasakan cinta. Dari bahagia, sampek nangis-nangis. Mungkin mereka yang jadi Bucin, gobloknya terlalu dipelihara. Aku pejuang cinta, membantu mereka para bucin yang tersakiti, terkhianati, atau tanpa cinta sejati. Taiiikkkk.... Hehehe. Makanya nama panggungku Joco(dibaca: Joko), Jomblo Comblang, King of the king dari Jomblo, Core of the core dari Comblang.

Cuaca hari ini sangat cerah. Belum ada yang berlalu lalang. Mungkin ini terlalu pagi aku duduk di sofa dekat tiang listrik ini. Aku tinggal di perumahan yang cukup aneh. Anehnya, ada aja yang naruh barang aneh di dekat jalan setapak dekat sungai. Dekat tiang listrik lagi. Mungkin orang yang naruh sofa ini, mau lihat orang yang lagi berak di pinggir kali, sambil melihat dari ufuk Barat tenggelamnya si tai. Menjijikan. Kembali ke laptop.

Celana pendek, baju ping, eh peenk, eh pink. Intinya baju warna merah muda cerah (gatau dah gua cara nulis pink yang bener, dan ini cuman contoh doang). Potongan rambut klimis, berjenggot, berkumis tipis, mata dipenuhi belek (berhubung diriku jarang mandi, anjir). Tak tampan, tapi ganteng. Jelek, jelas jelas keren. Inilah penampilan model terkeren di dunia, yang tak pernah muncul sepanjang masa di alam maya, nyata maupun ghoib. Terakhir, tergantung dua buah senapan di ikat pinggangku. Di kanan, pistol untuk wanita. Kanan bahasa inggrisnya Right, yang artinya benar. Itulah cewek. Dia selalu benar. Di kiri, pistol cowok. Kiri, jika di baca dari belakang di tambah huruf l, menjadi L iriK, pria suka melirik lirik.

"Aku baru belanja nih, lihat..." kata seorang wanita dari jauh kepada teman di sebelahnya.
"Kw super nih.." jawab teman di sebelahnya.
" iya dungs..." katanya lagi.

Mangsa besar nih. "Hei... stop!!" kataku berlagak preman sok romantis, pengen ngegombal tapi wajah kayak babi yang di jadiin tumbal. " ada apa jeng?" tanya wanita yang bawa tas Kw itu, dikira gua banci apa!!
"minta duit dong," jawabku pasrah.
"owh..." jawabnya, memeriksa tas Kw nya dan mengambilkanku uang seratus ribuan 2, dan dibaliknya ada sepuluh ribuan. "Nih.., cukup untukmu makan" katanya sambil berlalu, aku cuman dikasi sepuluh ribu. Anjirrr. Ya tidak apa, aku bukan pemalak profesional yang kejam, hatiku ini lembut selembut kapas mungkin.
"stop!" teriakku lagi. Mereka menghentikan langkah kakinya, dan diam. Mengambil permen yang sedang di emut wanita disebelah wanita pembawa tas Kw tadi. "aku juga pengen ini," terus memakannya.

Walaupun sepuluh ribu, cukuplah buat makan.
"Kamu itu gak ada gunanya," teriak seorang gadis pada pacarnya.
"gak ada gunanya? aku udah rela jauh, jauh hujan badai jemput kamu." jawab si pria.
"lalu kenapa motormu mogok lagi, gimana caranya kita jalan jalan."

aku berkata dalam hati, waktunya beraksi. Perlahan mengeluarkan senapanku.
"ini motor tua, kamu jangan gitu dong hargai aku sebagai pria"
"apa yang perlu di hargai?" katanya
Si pria ingin menampar pacaranya.
"mulai sekarang kita....." teriak si pria
Dorr...dorrr.
"jalan jalan..., kita jalan kaki aja, maafin aku ya gak bisa bahagian kamu ya yank," sambung si pria.
"aku juga minta maaf, bahagiakan sederhana." kata si gadis. " yuk jalan kaki aja" sambungnya.

Mission in Completed

Depan sebuah restoran tegal, aku berdiri, melangkah memasuki ruangan, dan memesan makanan. "Mrs, seperti biasa Salad with Peanut saus (maksud gua gado gado)" pesanku kepada si gadis bergigi emas karna jarang sikat gigi.
Duduk di meja bernomor tiga. Tiba tiba datang seorang wanita dan bodyguard nya yang kekar. Berjas dan bertopi, kayak agen 007 di film James bond. Mengosongkan warteg yang emang udah kosong.
"Joco, pejuang cinta. benarkan?" tanya wanita itu.
"bukan... siapa kau? tiba tiba seperti ini, tak sopan." jawabku
"Jangan berlagak suci Joco, aku tau identitasmu, kau adalah penolong bagi kaum jomblo seluruh negeri ini. jangan bohong"
aku diam
"aku Nila, mau minta tolong kepadamu, aku mempunyai seorang pria yang sangat kucintai tapi dia tidak mencintaiku, cintaku bertepuk sebelah tangan. aku ingin kau mencomblangkanku dengannya,"
"Aku bukan Joco, kau salah orang," kataku
"jangan bohong..., perlu bukti, yang akan aku sebarluaskan? Bambang!!"
"Iya nyonya," kata Bodyguard, "keluarkan senjata kita," kata si Nila.
"bukankah terlalu berlebihan?" tanya si Bambang.
"Bambang!!!!!" teriak Nila kepada Bodyguardnya. Bergegas tapi ragu, Bambang mengeluarkan foto-fotoku yang sedang melaksanakan misi waktu itu.
"ini foto bukti, bahwa kamu adalah Joco, jika kamu lagi mengelak, aku akan sebarluaskan ini semua." ancam Nila.

Aku ternganga dibuatnya. Memaksaku melaksanakan ini semua. Menerima misi dari dia, daripada identitasku tersebar.
Lalu, tibalah pada masa eksekusi. Pria yang akan kucomblangkan kepada Nila ternyata Pria yang tadi pagi. Pria yang ribut dengan pacarnya saat motornya mogok. Aku berada ambang dilema. Sepuluh kali tembakan dari senapanku gagal. Mission Failed. Ini untuk pertama kalinya.

Aku menerima resiko identitas tersebar, karna misi ini terlalu susah. Mencomblangkan seseorang yang sudah punya pacar. Dilema.
Mengetahui kabar itu Nila sangat sedih. Se sedih sedihnya. Menangis sejadi jadinya. Tapi ada yang aneh. Si Bambang si Bodyguard, dia terus mendampingi Nila walaupun dalam keadaan sedih. Suka duka, Bambang selalu berada di sisi Nila. Jangan, jangan.....
Aku mengeluarkan senapan. Mission Completed.
"Nila..., i love you, aku sebenarnya jatuh cinta padamu" kata si Bambang.
"maafkan aku Bambang telah mengabaikanmu selama ini." kata Nila.
"mari kita mulai hidup baru, sayang." kata Bambang
"Iya, my Bodyguard Love" kata Nila

Akhirnya Bambang dan Nila menjalin cinta. Tapi diriku merasa jijik pada hidup ini. Sangat Jijik. Benar Benar jijik.

THE END

JAFARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang