Namaku khalifa aurellia rizqiana ananta,panggil saja Tata.
Lahir diAceh tahun 2002
Anak tunggal dari ibu Riyanti.
---------------------------------------------------------
->FlashBack<-Pada bulan januari tepatnya tahun 2003 aku berumur 3bulan,Ayahku berpindah tugas keJakarta,mau tidak mau kami tinggal disana.
Setelah tinggal menetap diJakarta,kami kembali ketanah kelahiranku dan berkumpul dengan keluarga besar diaceh.Pada tahun 2004,Apakah kalian masih ingat dengan tsunami aceh?
Saat pagi hari aku dibangunkan ibuku dan merasa getaran-getaran ditanah yang kupijak. Lalu,ayahku mengajak ibuku dan aku untuk mencari tempat yang lebih aman,tetapi ada kejadian yang tak terduga yaitu ada gulungan ombak besar dan aku terpisahkan dari kedua orang tuaku.
Selama 1jam aku terombang-ambing didalam ombak,aku sudah tak sadarkan diri lagi. Setelah tersadarkan diri,aku tiba-tiba audah berada diatas bangunan yang sudah runtuh. "Tolong...!" dengan suara lirih.
Ada seorang TNI yang menyelamatkanku dan membawaku ke posko pertolongan pertama.1hari aku menunggu diposko keamanan tidak ada yang kunjung menjemputku. Ku lihat lalu lalang seorang TNI yang membawa korban tsunami. Ada 1 korban yang sekilas mirip dengan wajah ibuku,setelah ku medekatinya ternyata bukan ibuku. Sudah beberapa kali itu terjadi. Yang terakhir ada seorang yang dibawa keposko pertolongan pertama aku melihat ibuku dengan tidak sadarkan diri,tidak terasa satu jam aku disebelah ranjang ibuku dengan menangis.
Beberapa jam berlalu ibuku tersadarkan diri.tata bertanya kepada ibunya "ibu tidak apa-apa?" bersuara dengan nada sesenggukkan karna sudah lama menangis.
3hari berlalu kejadian tsunami,aku dan ibuku sudah pulih dan diperbolehkan ketenda pengungsian. Diperjalanan menuju tenda pengungsian aku melihat nenek,"ibu..ibu lihat ada nenek" dengan nada senang,"dimana tata?" mata menatap tajam seorang ibu paruh baya. Aku menarik tangan ibuku,menghampiri wanita paruh baya itu.
"Nenek" tata berteriak lalu menghambur kepelukan sang nenek. "Riyanti" dengan tatapan sendu,"Ada informasi penting kita perlu berbicara berdua saja" lalu menjauhkan diri dari tata. "Ada apa bu?" dengan tatapan penasaran,"Akbar ayah tata meninggal"dengan nada terpukul,lalu riyanti terkejut dan memeluk tata dengan air mata yang mengalir deras. "Ibu kenapa?" dengan tatapan bingung,"Ayah" dengan tatapan sendu
"Ayah dimana bu? Ayo bertemu ayah!"
"Tapi ayah sudah pergi tata"
"Pergi kemana bu?"
"Pergi kesurganya tuhan"
Seketika tangisan pun pecah.selamat menunggu kembali:)