Chapter8

61 8 0
                                    


Malam pun tiba,aku duduk didepan teras rumah sambil menikmati angin malam,juga ditemani dengan secangkir teh hangat,dan ditemani kesunyian. Hanya suara jangkrik yang terdengar ditelingaku,betapa sunyinya malam ini.
Tiba-tiba suara rintik hujan pun datang,tetes demi tetesan air membasahi tanah,akupun mulai berjalan memasuki rumah untuk berlindung.
"Ta dari mana aja sih lo? Dari tadi gua cariin ga ada" tanya zena yang lagi risau
"Dari teras" jawab tata,lalu tata meninggalkan zena
"Ngapain si tu orang" zena heran

"Tok...tok...tok..." zena mengetuk pintu kamar tata,lalu memasuki kamar tata tanpa izin pemilik kamar
Tata sontak melihat keasal suara,ternyata zena yang datang
"Nih aku buatin teh"
"Makasih zen,tadi aku juga udah buat kok itu buat kamu aja"
"Cerita gih kenapa kamu murung terus" zena terlalu penasaran apa yang sedang dirasakan tata
"Gue ngerasa egois,gue mementingkan kebahagiaan gue dari pada kebahagiaan mama"
perkataan itu terlalu mensayat hati tata.
Mulailah tata mengeluarkan air mata,zena pun memeluk tata
"Sabar ta,ini cobaan buat kamu. Ikhlaskan yang telah pergi"
"Tapi gue sayang ayah"
Bicara ditengah-tengah menangis membuat semua perasaan dihati ingin diungkapkan.
"Besok gue akan bilang sama mama kalau gue ikhlas mama nikah lagi. Gue gak seharusnya egois dengan keadaan" setelah tata mengucap kata itu,tata kembali tersenyum.
"Yaudah tidur deh lo" suruh zena
"Maunya tidur sama lo zen" pinta tata
"Hah? Sama gue,lo ga berani tidur sendiri?" zena terkejut
"Kan gue rindu lo,masa ga boleh tidur bareng" kata tata
"Yauda deh" zena pasrah

                              ↔↔↔

Sang surya sudah menampakkan pancaran cahaya,pagi ini mama riyanti dan pak bagas menjemput tata dirumah nenek dan untuk meminta restu dari nenek.
Sampailah didepan rumah nenek,lalu mama riyanti mengetuk pintu dan salam
"Assalamualaikum" ucap riyanti mama tata
"Waalaikumsalam,eh riyanti" nenek pun terkejut melihat pria disebelah riyanti .

Apa ini yang diceritakan tata benar
-batin nenek

"Ibu kenapa ngalamun?" mama riyanti heran
"Eh nggapapa,masuk dulu yuk" nenek mempersilahkan masuk
"Makasih" ucap pak bagas dengan senyuman
Nenek hanya membalas dengan senyuman

Tata yang dari pagi belum keluar dari kamar,tiba-tiba mendengar suara mama riyanti.
"Zen lo denger suara mama gue gak sih? Atau gue hanya teriangiang suara mama ya?" tata bingung dengan dirinya sendiri
"Iya gua denger,kemarin mama lo kan udah bilang mau kesini" ucap zena
Lalu tata menemui mamanya
"Mama..." teriak tata langsuk tunduk dan memegang kedua tangan mamanya
"Ma maafin tata udah buat mama khawatir,ga seharusnya tata egois. Ga seharusnya tata mementingkan kebahagiaan tata"
"Mama udah maafin tata" ucap mama
"Tata ikhlas kalau mama nikah lagi" tata memeluk mama yang sedang menetaskan air mata.
Nenek pun terkejut tata biasa kembali baik dengan mamanya. Perasaan haru pun muncul. Zena yang dari tadi berdiri tidak bisa berbicara,tubuhnya hanya mematung
Pak bagas pun ikut bahagia atas jawaban tata. Keadaan pun mulai seperti biasa
"Riyanti kenalin dulu itu siapa?" kata nenek
Dengan sadar diri pak bagas pun memperkenalkan dirinya
"Kenalin saya bagas kara,bisa dipanggil bagas" ucap dengan senyum manis.

Maaf yah kalo jarang publish🙏
Gimana puasanya? Pada puasa ga nih haha.
Siapa nih yang kepo kelanjutannya? Sabar yah😁
Btw jangan lupa divote yah😊👌

T A T ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang