bagian 5

22 3 0
                                    

Sekarang tepat jam 01.23 pagi, tapi aku masih belum bisa tidur

Oh dewa bagaimana ini? Apakah orang koma itu tidak bisa tidur?

Akupun berusaha keras untuk bisa tidur, tapi hasil yang aku dapatkan NIHIL. Tidak ada sedikitpun kantuk yang melekat dimataku, tidak ada... tidak ada.... memang tidak ada

Ssrrkkk

"Apa itu...? Anna itu kamu?" Tidak ada jawaban kecuali suara suara aneh yang entah dari mana asalnya. Akupun terus berfikir positif untuk hal itu

Itu pasti karena bangunan ini sudah tua
Atau mungkin itu arwah lain yang baik hati yang ingin menyapa tapi malu malu

"Hei... tidak apa apa! Kita kenalan aku tidak suka membunuh kok" sambil mengacungkan tangan pertanda aku ingin memulai pertemanan. Lalu datang seorang gadis berponi dengan wajah cantiknya menghampiriku.

"Wah nampaknya gadis sekarang lebih suka berponi ya" aku tersenyum garing pada gadis itu sedang gadis itu hanya tersenyum manis padanya aku pun lalu menyambung ucapanku
"Hmmm temannya anna yah?"
"Bukan... kami mungkin tidak seakrab itu" sambil tersenyum aneh padaku
"Ooohh... anna sedang keluar sebentar lagi juga datang"
"Saya kesini bukan untuk anna tapi..."
"Tapi apa?"
"Mengambil nyawa seseorang!" Saat ini gadis itu menekankan pada kata nyawa entah apa yang dimaksud gadis ini tapi aku agak sedikit takut mendengarnya, tidak terlalu maksudku mana mungkin laki laki tangguh seperti aku takut pada segerombolan gadis berponi yang mengaku ngaku sebagai malaikat maut tapi ayolah aku bukan arwah yang terlalu tau tentang ini semua
"Kenapa diam?" Gadis itu menyambung ucapannya kali ini dengan nada aneh lalu tersenyum aneh, kali ini ada yang aneh dengan senyumannya bibirnya mulai melebar dan merobek ujung bibir kirinya, matanya yang tadi melekat sempurna jatuh berceceran, aku tidak tau apa yang sedang terjadi tapi ini mengerikan  gadis itu lalu menyodorkan mata yang jatuhnya kepadaku.
"Jangan... jangan..jangan...!" Gadis itu hanya tersenyum dengan bibir robeknya kemudian mulai menekan kedalam bola mataku hingga mataku menyeluarkan darah hitam
"Arhhhhh... itu sakiiittt..." terdengarnya suara angin yang begitu kencang dan pintu yang tiba tiba terbuka, gadis seram itu mulai mengendurkan tekanannya pada mataku sehingga aku bisa kembali membuka mata yang memang sudah berdarah sedari tadi.

imaginationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang