Sekarang aku sedang berdiri didepan bangsal, gadis yang membawaku kedunianya itu masih berdiri masam memandang ragaku.
"Siapa yang menguruh dia masuk kewilayahku?"
"Hmmmm... wanita menyeramkan itu maksudmu?"
"Jangan bertele tele!"
"Aku cuma mengajak dia berkenalan..."
"Lalu menyuruh masuk?"
"Iya" jawabku singkat sambil menundukkan kepalaku
"Aku tidak tau sekarang apa kau masih bisa hidup atau tidak?"
"Maksudnya?" Sedang gadis yang aku ajak bicara hanya diam terpatung
"Dasar wanita aneh" sambungku menggerutu
"Heii... arwah penuh kutukan! Kenapa kau memanggilku wanita padahal kau lihat! Aku ini gadis"
"Wahh... kau memang wanita yang bersemangat" jawabku dengan nada ringan
"Aishh... kau masih memanggilku wanita!" Dengan nada agak marah
"Hmmm... menurut saya seorang gadis sudah pasti wanita tapi seorang wanita belum tentu gadis, tapi saya tidak tau kamu masih gadis atau tidak"
"Ooohh... jadi karena itu kamu kadangkala memanggil saya gadis kadangkala wanita, dasar sialan!" Jawabnya akupun tertawa mendengar ocehannya yang bisa dikarakan gila reputasi itu
"Haaahhaaa... memangnya berapa usiamu, anak gadis?" Dengan nada meledek
"Saya masih muda! Umur saya 60 tahun" dengan nada sok seriusnya
"Memang wanita tua" jawabku meledek
"Cerewet sekali sih! Kamu cowok apa bukan sih?" Sambil mwnutup telinganya
"Aku sudah pasti lelaki tangguh" sambil menaikan alisku berharap gadis itu mengerti apa yang aku maksud
-
Aku duduk diantara bangku bangku yang ada didepan ruang ICU, tempat dimana mereka meletakkan jasadku yang setengah bernyawa itu. Dalam pernungan aku terus bertanya tanyaSampai kapan ragaku ini akan terbaring tak berdaya disana? Ini sudah satu minggu tapi jasad itu masih belum menunjukkan kemajuan yang berarti dan sekarang jasad itu justru harus lebih kuat lagi untuk menghadapi keadaan kritis, dengan keadaan seperti ini satu kali stres saja pasti sudah membunuhnya.
Aku memilih untuk meninggalkan tempat itu dan kembali menemui gadis k poper itu, cuma dia satu satunya orang yang bisa membantuku saat ini memang agak sulit mempercayainya tapi aku tidak punya pilihan lain
KAMU SEDANG MEMBACA
imagination
HumorEntah sejak kapan gadis berponi itu duduk diantara aku dan ranjangku malam ini, membuaiku dengan senyuman yang mungkin sedikit mengerikan bagi sejumlah orang "bisakah kau pergi?" Gadis itu kembali menunggingkan senyum aneh itu lagi, dan entah sam...