2. Kencan?

38 7 2
                                    

Terik panas matahari pagi memasuki retina mata bulat Alana. Hari sabtu sekolah Alana libur. Rasanya Alana ingin tidur kembali, tapi ia tidak ingin menjadi bahan amukan ibunya, Alana segera membereskan tempat tidur dan rumah. Setelah selesai ia segera mandi dan mencuci pakaian seragamnya. Tak lupa cemilan yang ada diwarung ibunya ada ditangan Alana. Karena mencuci pakaiannya menggunakan mesin cuci, jadi Alana bisa sambil makan deh. Dasar Alana si gembul.

"Ana simpan dulu makanannya, nanti makannya kalau udah selesai sama pekerjaan kamu" sahut ibunya yang sedang masak didapur .

"Iya bu, tanggung ih ini dikit lagi kok"

"Ya sudahlah" pasrah ibu Alana.

Setelah pekerjaan rumah selesai Alana dan keluarga makan bersama, mereka bergurau bersama, menirukan suara peran di film, atau menggoda Alana yang sering membicarakan Wira. Alana senang semua tertawa lepas, Alana harap semoga keluarganya tetap seperti ini kedepannya. Ya semoga saja.

Pukul 09.30
Wira menghubungi Alana

[Assalamualaikum sayang]

[Waalaikumsalam ada apa kak?]

[Panggilan sayangnya mana Lana hehe?]

[Ayolah kak to the point, kau ini selalu menggodaku]

[Kau ini selalu enggan di goda haha. Ah iya Lana kita berlibur bersama yuk, aku ingin mengajakmu jalan-jalan. Bagaimana? Kau mau?]

[Aku ... ingin tapi bagaimana dengan ibu dan ayahku? Mereka mengijinkan atau tidak ya?] Ragu Alana

[Ah tak usah khawatir sayang, aku akan berbicara kepada mereka ok] Menenangkan keraguan Alana.

[Ah ya sudah kak aku tunggu]

[Oke sayang, dahh]

Tut
Wira mematikan benda pipih disebrang sana.

Alana takut karena selama ini dia tidak pernah bermain bersama laki-laki manapun, apakah Wira benar mengajaknya berlibur?. Alana tidak terlalu takut soal ijin dari kedua orang tuanya, tapi ah sudahlah semoga Wira tidak seperti yang ada dipikirannya. Ya semoga saja.

Mungkin Wira memang sudah siap-siap saat menghubungi Alana, jadi tak lama Wira sudah sampai di depan rumah Alana.

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam, loh kok kamu udah sampai. Aku aja belum serapih kamu"

"Haha aku rindu Lana"

"Ya sudah masuk"

Setelah itu Wira mengobrol ringan dengan Ayahnya Alana.

Sepetinya meminta ijin-batin Alana.

"Ana kamu mau keluar sama Wira?" Tanya ibu Alana

"Iyah bu, apakah boleh? Boleh yah?" Dengan pupy eyes nya.

"Ya sudah tapi jangan pulang malam yah"

"Makasih bu"

Diruang tamu
"Ayah mengijinkan aku keluar sama Wira?" Tanya Alana

"Iya sok wae, tapi ulah macem-macem" (Iya silahkan saja, tapi jangan macam-macam) . Macam-macam disini mengandung unsur dewasa ya gusy.

"Ya sudah Ana sama Wira pergi dulu assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

"Makasih ya bu,yah Wira bakalan jagain Lana dengan baik, assalamualaikum"

"Waalaikumsalam,hati-hati dijalan ya"

Mereka pergi berlibur ke tempat wisata yang cukup terkenal di Kota mereka. Maklum mereka hanya bisa mengunjungi yang murah meriah, mereka masih anak sekolah yang belum berpenghasilan banyak, dan orang tua merekapun masih banting tulang untuk memenuhi keluarganya.

Diperjalanan

"Aku sangat bahagia bila didekatmu" Wira memulai obrolannya dengan Alana.

"Hah?"

"Aku sangat bahagia bila didekatmu" Wira mengulang kata-katanya, bahkan ini ungkapan yang sudah lama ia ingin ungkapkan bila didekat Lana.

"Hah? Ayolah ini helm mu mengganggu pendengaranku"

"Sudahlah kau menyebalkan tuan putri" Wira menghela nafas kasar, apakah dia memang tidak mendengar begitu jelas ungkapannya.

"Oh kau ingin menari? Ah tidak, masa kau menari sambil mengendarai motor. Kau gila?" Sambil marah

"Ya aku tergila-gila padamu sayang" Dasar budeg batinnya.

"Hah? Aku seperti gorila?. Kau ini bercanda? Atau memang itu fakta?. Aku marah padamu"

"Hey kau jangan marah, kau cantik sayang" dasar manusia tercantik didunia setelah ibuku, geram batinnya.

"Apa aku tidak mendengarnya sayang"

"Katanya marah, kok panggil sayang haha"

"Kau ini menyebalkan yah" Lana mulai geram.

Cukup lama mereka marahan, kalian tau? Mereka tidak berbicara satu sama lain hampir 30 menit haha lucu yah pasangan ini.

Sesampainya di tempat wisata mereka masih belum berbicara satu sama lain. Haha ya ampun gereget.

"Kak" "Lana" ya mereka sekalinya berbicara malah bersamaan haha.

"Kamu dulu" "Kamu dulu" tuhkan samaan lagi.

"Ya udah Ana yang ngomong, kok kakak diemin Lana dari tadi"

"Baru juga mau nanya gitu sama kamu"

"Lah sudahlah jangan marahan, aku gak bakalan budeg kalau gak pakai helm kak"

"Iyah sayang, maafin aku juga ya hehe. Yuk masuk"

"Kak ini kencan pertama kita yah?"

"Ini liburan pertama kita sayang"

"Kata orang sih ini kencan"

"Kau ini, aku mengajakmu liburan sayang, bukan kencan"

"Ah kamu ini, Ini kencan kak kencan"

"Liburan"

"Kencan"

"Liburan"

"Kencan"

"Terserah" "Terserah" yah jodoh lagi. Eh samaan lagi haha .








Happy reading guys😊
Jangan lupa vote🌟

Follow ig aku @callmecaca28

Si Angka Sepuluh BerjalanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang