I

98 9 5
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Remahan serat penghapus nampak tersebar di sekitar kertas gambar pun dengan serbuk arang pensil yang baru saja bergesekan di atas kertas. Satu sketch, dua sketch, tiga sketch membuat pensil itu berdansa menghasilkan goresan demi goresan yang pasti untuk membentuk setiap poin elemen yang akan di bentuk hingga menjadi suatu bentuk keindahan sebuah karya. Goresan indah itu kini telah membentuk sebuah desain panggung konseptual, denah panggung yang megah dan beberapa bentuk desain lainnya.

Eunchae Lee, seorang karyawan stage designer salah satu perusahaan entertainment ternama dan terbesar di Seoul, Highlight Production Group. Bukan hanya sebuah perusahaan entertainment, melainkan sebuah promotor kelas atas yang sering di percayakan oleh seluruh artis papan atas Korea Selatan – idola, red- yang ingin mengadakan tur konser maupun acara untuk fans mereka. Usia karir Eunchae terbilang masih muda – ia baru satu tahun bekerja di salah satu anak perusahaan Jang tersebut, sebuah keluarga konglomerat pemilik perusahaan retail Korea Selatan, Jang – membuatnya harus terbiasa dengan ritme pekerjaan yang penuh dengan deadline dan tugas mendadak. Tugasnya pun tak hanya menjadi stage desainer. Bertemu dengan klien produksi, klien entertainment dan juga investor adalah salah satu tugas pekerjaannya.

Kembali dengan kegiatan Eunchae dini hari ini, ia nampak cukup kelelahan. Desain panggung konseptual yang telah di tentukan harus selesai malam ini untuk presentasi esok pagi. Dengan sketsa yang telah ia buat tersebut, Eunchae akan membuat sketsa bergambar itu menjadi visualisasi digital yang siap di presentasikan.

Katakan saja seperti itu. Namun kenyataanya, desain yang ia buat masih setengah jalan untuk presentasi esok pagi.

1:20 A.M

Eunchae semakin menguatkan perpaduan energi pada tangan dan kecepatan ide berpikirnya. Hari pun sudah berganti. Pagi pun menanti dengan cepat tanpa terasa. Eunchae mau tak mau harus mempercepat sketsa panggung yang tengah ia buat, mengingat direksi sudah menentukan deadline untuk segera di presentasikan pagi ini. Project yang ia tangani kali ini cukuplah besar. Beberapa vendor iklan bahkan siap membayarnya sangat tinggi dengan desain panggung yang sesuai dengan klien yang tengah ia hadapi.

Sebenarnya, ia tak tahu siapa yang ia 'layani' dan membuatnya pusing setengah mati dengan kerumitan desain panggung dan beberapa material pendukung untuk menyusunnya. Oh, benar. Eunchae juga turut mengatur material sesuai biaya yang di ajukan dan di inginkan sang klien. Ingin sekali Eunchae mengutuk klien besarnya tersebut. Namun sekali lagi, sang atasan yang memberikan perintah menjanjikan royalti begitu besar kepadanya.

"Hahhh ~ Eunchae... ayo! Semangat !" gumamnya seraya mengepalkan tangannya demi menyemangati dirinya sendiri. Namun, hanya helaan nafas lelah yang saat ini berhembus dari bibir merahnya.

Eunchae melirikkan kedua matanya pada satu benda yang sedari tadi ia abaikan. Ponselnya yang terdiam di atas meja nakas ranjangnya, tak jauh dari meja kerja yang ia tempati saat ini. Eunchae pun dengan segera menggelengkan kepalanya.

BEHIND THE STAGE [REMAKE]|| SEVENTEENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang