IV

38 6 6
                                    


***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***


Highlight Office Tower 19th floor


Inyoung dan Seungra baru saja selesai menata ruang rapat lantai 19, tempat dimana nantinya para tamu klien dan para petinggi mereka, juga beberapa karyawan operasional akan di gunakan untuk rapat hari ini hingga petang nanti. Seungra dengan berbagai macam peralatan rumah tangga seperti gelas dan teko kaca berisi air mineral, perlahan mengisi gelas kaca tersebut satu persatu sesuai kursi yang telah ia tata rapi sebelumnya, tak lupa menambah botol air mineral mengingat durasi rapat cukup panjang. Inyoung pun turut membantu Seungra dalam menata beberapa buku catatan kecil dan pena untuk kebutuhan rapat di setiap sudut kursi yang sudah terhitung sebelumnya.


Yoon Jeonghan, nampak berdiri di sudut ruang rapat tersebut dengan menyandarkan tubuhnya pada dinding sembari melipat kedua lengannya. Helaan nafas berulang kali ia hembuskan, seakan menandakan ia cukup lelah dengan pekerjaannya sebagai head of operation ini. Tak ada waktu istirahat atau rehat sejenak. Namun pekerjaan akan terus menumpuk jika ia memutuskan untuk beristirahat sejenak. Sial.


"Lelah? Tuan Head Operation?"


Jeonghan seketika terhentak. Nafasnya yang berantakan mendadak teratur tanpa aba-aba. Tubuhnya kembali tegap ketika suara berat tersebut terdengar tepat di belakang bahunya. Suara berat itu terdengar menakutkan, pun terdengar sangat hangat dan bijaksana. Rambut hitam kelam yang rapi sangat berpadu serasi dengan pakaian jas formal serba hitam yang ia kenakan hari ini. Ciri khas seorang pemimpin, ia dengan sangat wibawa membenahi kaitan dasi hitamnya.


"Selamat pagi, Pak Kepala," hormat Jeonghan dengan membungkukkan tubuhnya untuk memberi hormat. Sang pria hanya tersenyum sembari menampakkan dua lesung pipinya yang sangat membuatnya terlihat tampan.


"Pagi, Jeonghan," sapanya secara informal membuat Jeonghan sedikit menegak ludahnya. Ia tidak biasa dengan sapaan informal seperti itu -anggap saja karena semua anak buahnya memanggilnya secara formal- membuatnya tersenyum gagap.


"Bagaimana persiapan hari ini?" tanyanya dengan suara berat membuat Jeonghan kembali berdeham kecil demi menetralkan suaranya.


"Sejauh ini persiapan meeting berjalan dengan baik," ujar Jeonghan membuat sosok pria tersebut mengangguk pelan. Jeonghan kembali membungkukkan tubuhnya sebagai bentuk terima kasih untuk pujian dari atasannya.


"Aku memang tidak salah memilih tim dalam pengerjaan proyek besar ini," ujarnya tegas, "Proyek besar yang sangat penting bagi perusahaan kita," imbuhnya.

BEHIND THE STAGE [REMAKE]|| SEVENTEENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang