Empat

293 23 1
                                    

Happy reading^^

"GUANLIN NYEBELIN!!!" Gue nendangin selimut yang gue pake buat nutupin badan gue.

"Apa sih? Berisik," - Guanlin.

"NYEBELIN! LO APAIN GUE HAH?!"

"Cuma ngambil sesuatu yang emang harus gue ambil," Guanlin dengan santainya naroh handuk di gantungan.

"ENAK BANGET LO! EMANG GUE KASIH IZIN HAH?!"

"Kasih, buktinya lo seneng kan semalem?" Guanlin senyum tipis terus make kaosnya.

"LO- IH MAMA!! GAK MAU TAU POKOKNYA BALIKIN!!" Gue lemparin bantal ke dia.

"Lo daripada teriak-teriak gitu, mending mandi terus bikinin gue sarapan sana" - Guanlin.

"IH! NYEBELIN, DASAR MESUM! AW!" Gue jalan pelan-pelan ke kamar mandi.

"Udah gak usah pake teriak bisa gak sih?" - Guanlin.

Blam!

Gue mandi, ganti baju buat ke kampus terus ke dapur sambil bawa tas yang biasa gue bawa. Gue masak nasi goreng sama telor ceplok aja yang gampang.

"Enak gak nih?" Guanlin duduk di depan gue.

"Kalo gak mau ya udah, biar gue kasih ke Ko Yanan yang lebih bisa menghargai usaha orang!" Gue habisin sarapannya terus keluar.

"Eh, dasar istri durhaka lo!" - Guanlin.

"Nes?" - Ko Yanan.

"Eh koko, udah daritadi?"

"Gak kok, baru aja sampe" Ko Yanan senyum.

"Ko, nanti siang kita ketemu sama mama aku ya? Di cafe deket kampus selesai kelas," gue senyum sambil pake sepatu.

"Oke, nanti setelah kelas koko jemput kamu" - Ko Yanan.

"Mampir ke tempat Yuqi dulu ya ko, mau ambil tugas aku yang kebawa sama dia."

"Iya, kemana pun kamu pergi pasti koko anter" Ko Yanan senyum sambil ngusap kepala gue.

"Gombal e, gemes e aku ko" gue ketawa sambil cubit pipi dia pelan.

"Aku yo gemes ya ampun," Ko Yanan nyubit pipi gue sambil ketawa.

"Ko, nek iki loro" gue manyun sambil ngusap pipi yang dicubit.

"Ya maaf sayang," Ko Yanan ngusap pipi gue.

"Ko," gue genggam tangan dia.

"Hm?" Ko Yanan balik genggam tangan gue.

"Tangan koko pas banget buat digenggam," gue senyum.

"Pas buat kamu doang, kalo buat yang lain mah gak" Ko Yanan senyum.

"Ojo ngegombal to ko," gue senyum.

"Tenan loh, nih kamu coba ya" Ko Yanan nunjukin tangannya yang lagi genggam tangan gue.

"Emang koko udah pernah genggam yang lain??"

"Udah," - Ko Yanan.

"Tangan siapa??" Gue natap dia tajem.

"Ponakan aku, sampe melotot gitu" Ko Yanan ketawa.

"Loh koko ki tenan, nyebelin" gue manyun.

"Iya maaf, biar aku aja yang turun kamu tunggu sini" - Ko Yanan.

"Eh aku aja, ko sekalian ada yang mau aku pinjem" gue tahan tangannya terus masuk ke rumah Yuqi.

"Hm beneran nyari masalah nih anak," - Yuqi.

Senior Husband - Lai GuanlinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang