Dua Belas

193 15 0
                                    

Happy reading^^

"Kata dokter, kondisi rahim Nesya lemah banget. Kalo pun akhirnya nanti lo berdua punya anak, resikonya gede buat dia" - Yuqi.

"Apa?? Gak mungkin!"

"Lin, dulu kalian pernah periksa masalah kandungan kan? Hasilnya kalian sama-sama sehat, tapi ternyata setelah di rontgen tadi ada sedikit masalah di rahimnya Nesya" - Yuqi.

"Gak mungkin!! Gimana gue harus jelasin ke Nesya soal ini?! Hah??" Gue natap Yuqi sama Kino penuh emosi.

"Bro, kontrol emosi ini rumah sakit" - Kino.

"Ya tapi," gue ngusak rambut gue kasar.

"Gue tau usaha kalian buat punya anak tuh gigih banget, Lin. Tapi, kalo udah begini kalian juga harus bisa nerima kondisinya" - Yuqi.

"Gue yakin hasil pemeriksaan ini salah!" Gue ngerebut amplop di tangan Yuqi.

"Lin, tolong jaga emosi lo!" - Yuqi.

"Gue gak mau liat Nesya sedih gara-gara ini," gue natap Yuqi sama Kino.

"Ya gue tau, gue juga gak mau liat-" - Yuqi.

Ceklek

"Lin," - Nesya.

"Ne-Nesya, kok kamu di sini sih? Kamu harusnya kan istirahat, ayo aku anter kamu lagi ke dalem" gue senyum sambil buru-buru masukin amplopnya ke saku celana.

"Aku mau pulang," - Nesya.

"Mau pulang?"

"Dia boleh langsung pulang kok kalo udah sadar, kan tadi cuma pingsan" - Yuqi.

"Bro, pake mobil gue aja biar motor lo gue yang bawa pulang" Kino ngasih kunci mobilnya ke gue.

"Oh oke, makasih ya" gue nuker kuncinya.

"Hati-hati, Nes sampe rumah langsung istirahat ya" - Yuqi.

"Gue udah gak papa kok, makasih ya udah nemenin gue" Nesya senyum.

"Sini biar aku bawain," gue ngambil tas dia terus gandeng dia keluar rumah sakit.

"Lin," Nesya nahan tangan gue.

"Hm?"

"Aku gak bisa kasih-" - Nesya.

"Aku gak masalah, yang penting aku tetep di sini sama kamu itu udah lebih dari cukup" gue ngusap rambut dia sambil senyum.

"Kamu gak marah?" Nesya natap gue.

"Aku gak marah, apapun keadaan kamu aku tetep di sini buat kamu" gue senyum.

"Lin, aku tau kamu kecewa" - Nesya.

"Iya aku memang kecewa," gue ketawa.

"Maafin aku, Lin" Nesya malah nangis.

"Aku bukan kecewa sama kamu, aku kecewa sama hasil diagnosa dokter, aku yakin diagnosa ini pasti salah" gue genggam tangan dia erat sambil ngusap air matanya.

"Makasih udah jadi suami yang baik dan sabar sama sikap aku yang selalu kurang ajar sama kamu," - Nesya.

"Makasih juga udah jadi istri yang baik buat aku, kita pulang sekarang?" Gue meluk Nesya.

"Iya," - Nesya.

🍫🍫🍫

"Lin, tumben ke sini ada apa? Nesya mana? Kebetulan ada mama kamu di dalem, mama panggilin sskalian ya?" - Mama mertua.

"Iya ma, makasih" gue senyum terus duduk di ruang tamu.

"Lin," - Mas Wooseok.

"Eh mas, udah pulang?" Gue senyum.

Senior Husband - Lai GuanlinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang