THE FALLEN ANGEL - 10

5K 469 80
                                    

"Xicheeen~"

"Eh? Wanyin? Kenapa kau menangis?

Jiang Wanyin berlari ke arah Xichen dan menabrak dada bidangnya. Lan Xichen dengan refleks memeluk Wanyin dan menepuk-nepuk pundaknya pelan. Wanyin menggeleng, atau bisa dibilang mendusel-dusel di dada Xichen yang super duper bidang itu.

"Terima kasih."

"Sudah kewajibanku membuatmu senang." Balas Xichen mengusap surai Wanyin

"Tau ga sih kalau kalian berdua itu menggelikan?"

Seseorang masuk kedalam ruangan dengan wajah yang super duper datar nan menyebalkan.

"Iri bilang!" Ledek Xichen

"Untuk apa iri? Istriku lebih cantik dari istrimu." Sahut Orang itu kembali

"Calon istri. Bukan istri." Sambung Wanyin

"Heh!"

"Tidak salah kan?"

Lan Xichen menepuk pelan pundak Jiang Wanyin, "Sudah.."

"Mana mau Jiejie ku menikah dengan orang utan sepertimu! Gantengan burung pegar yang ada di Yunmeng tau!"

Jiang Yanli menepuk pelan dahinya.

"Jiang Wanyin, kau buta?! Mana ada orang setampan diriku disamakan dengan burung pegar! Bahkan Wuxian memanggilku merak tahu!"

Padahal merak itu sebuah ejekan, bukan pujian. Seperti tidak tahu Wei Wuxian saja.

"Zixuan, jangan bicara seperti itu. Wanyin, kau juga. Hentikan perdebatan ini." Ujar Xichen, masih dengan nada lembutnya

"Diam!" Ujar mereka berdua bersamaan

Lan Xichen menatap Jiang Yanli. Wajahnya memelas.
"Kakak ipar, apa yang harus kulakukan?"

Jiang Yanli malah terkekeh, "Biarkan saja. Sudah lama Wanyin tidak seperti ini. Dan Zixuan juga sekali-kali butuh lawan bicara sehebat Wanyin."

"Yanli, harusnya kau membelaku!" Rengek Zixuan

"Dia kakakku! Kenapa dia harus membelamu?"

Xichen menghela napas, "Bisakah kita tenang dulu sebentar? Adik Wei juga masih belum selesai dioperasi. Bukankah kita harus menyusul adik Wei dan memberinya dukungan?"

"Lagian geh, bodoh! Mana mungkin si dingin es batu gila itu mau bersetubuh denganmu! Dimana otakmu, ungu sinting?" Celetuk Zixuan

Jiang Yanli segera mencubit pinggang Zixuan, membuat si tampan merak itu sedikit meringis kesakitan.

"Heh sialan! Lan Xichen yang kukenal ittu selalu berpikir dua kali dalam tindakannya dan tidak mungkin berbuat hal tak senonoh seperti itu! Aku percaya padanya!"

Wajah Lan Xichen memerah, dirinya segera memeluk Wanyin dari belakang, "Aku senang Wanyin percaya padaku~"

"Dia kan suamimu mana ada hal senonoh? Sah-sah saja dong."

"Diam pegar! Berhenti berkicau!"

Lan Xichen malah semakin mengeratkan pelukannya, "Benar kata Zixuan. Sah- sah saja dong. Bagaimana kalau kita melakukannya nanti?"

THE FALLEN ANGEL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang