THE FALLEN ANGEL [END]

THE FALLEN ANGEL - 9

Gimana bagian yang kemarin?
Emosi semuanya? Komen kalian lucu-lucu aneh-aneh. Apa aku lanjutin aja penderitaannya ya?
Huahaha

Hayo tebak. Kali ini ngebahas apa?

Lanjutkeun
Happy reading~

"Lan.. Lan Xichen.."

"Wanyin, bagaimana mungkin aku membiarkan istriku disentuh oleh orang lain? Apalagi adikku sendiri?"

Lan Xichen mengangkup pipi Jiang Wanyin, "Kumohon.. Jangan bercerai.. Ijinkan aku terus bersamamu.."

Mata Lan Xichen berkaca-kaca. Dia melanjutkan omongannya, "Aku tahu.. kau tidak mencintaiku.. tapi itu tak apa. Asalkan jangan bercerai, ya?"

"Kumohon.. Wanyin.."

Jiang Wanyin menggeleng, "Bukankah.. bukankah kau menyukai Wei Wuxian.."

"Tidak pernah.. tidak pernah ada Wei Wuxian dihatiku.. selalu namamu.. baik setahun yang lalu.. ataupun lima tahun yang lalu.. tujuh tahun yang lalu.. selalu dirimu.. Tidak ada yang lain selain dirimu."

Jiang Wanyjn menggeleng, "Sampai kapan kau mau terus berbohong kepadaku, Huan?"

"Kupikir kau.. mencintai Wei Wuxian.."

Lan Xichen menggeleng, "Bagaimana kau bisa berpikir seperti itu?"

"Kau.. kau selalu mendekatinya... sangat peduli padanya... juga.. kau.. selalu membicarakannya didepanku.."

Lan Xichen kembali menggeleng, "Kau.. Kau salah paham.."

"Aku salah paham darimananya? Kau meminta nomornya, selalu mengechatnya setiap malam.. menraktirnya makanan.."

Jiang Wanyin bergumam lemah, "Wuxian juga suka memujimu didepanku.."

"Bukan.. bukan seperti itu.. Aku.. aku hanya menanyakan dirimu kepadanya. Tidak ada perasaan khusus, selain kakak dengan adik ipar."

"Wanyin.. katakan kepadaku.. apakah kau mencintaiku?"

Jiang Wanyin memalingkan wajahnya, beranjak dari tempatnya umtuk krluar ruangan.

"Wanyin, apakah kau mencintaiku?" Tanya Lan Xichen sekali lagi

"Apakah kau masih ingin menjalin suami istri denganku?"

Jiang Wanyin mematung didepan pintu.

"Kalau.. kalau memang tidak mau.. aku tidak masalah kita bercerai. Aku tetap akan membiayaimu. Aku.. aku juga akan memberikan apartemen itu untukmu. Mobilmu juga.. itu kuberikan sebagai hadiah ulang tahunmu kemarin, kan? Itu tetap menjadi milikmu." Ujar Lan Xichen menatap punggung Wanyin

Jiang Wanyin tetap tidak menjawab.

"Ayo lakukan itu. Untuk kebahagiaanmu. Sudah kukatakan, aku bersedia melakukan apapun. Aku akan menepati janjiku."

"Ayo bercerai." Sambung Lan Xichen memaksakan senyumnya

Jiang Wanyin berbalik menghadap Lan Xichen, "Kenapa?"

"Kenapa menikahiku?" Lanjut Wanyin

Lan Xichen terdiam.

"Kenapa memaksaku menikahimu?"

"Maaf, Wanyin."

"Aku tidak butuh permintaan maaf." Balas Jiang Wanyin, "Setelah mendengar perkataanmu, aku tidak percaya kalau ini sekedar perjodohan."

Lan Xichen menundukkan kepalanya, "Maaf."

"Kau yang meminta kepada ayahmu? Agar membuatku menikahimu?"