Hyung 2

668 92 15
                                    

Please Vote and Coment...,

Warning Typo !!!

"Ya...,Jung Sehun.., kau datang terlambat lagi kawan."

Suara Chanyeol menyerukan panggilan kepada Sahabat baiknya itu.

"Kuingatkan sekali lagi kawan kalau kau masih dalam masa percobaanmu. Jika kau sampai berbuat ulah sekali saja, kau akan dilempar keluar dari sekolah ini."

"Ssiikkkhhh...., siapa perduli ?"
Desih Sehun mengabaikan perkataan salah satu teman baiknya.

"Kau boleh tidak perduli Sehun-a...,tapi coba fikirkan kakakmu. Luhan hyung."

Perkataan Chanyeol sukses membuat wajah Sehun berubah sangat dingin seakan membekukan semua yang melihat dan berdekatan dengannya.

Tapi ekspresi dingin Sehun tak bisa membuat Chanyeol berhenti menasehati teman baiknya itu.

"Fikirkan perasaannya ? Mau sampai kapan kau terus membencinya ? Bahkan dia tidak tau alasan apa yang membuatmu membencinya."

"Omong kosong..., dia tidak tau apapun. Si brengsek itu telah membunuh ibuku, lalu kemudian mengambil ayahku dan kemudian membunuhnya. Dia bilang tidak tau kesalahannya ? Jika semua penjahat mengakui kesalahnya, penjara  akan sangat penuh dengan orang-orang munafik sepertnya."

Chanyeol menoleh kekanan dan kekiri memastikan tidak ada murid lain didalam kelas selain mereka saat Sehun berteriak emosi memaki kakak tirinya.

"Kau tidak bisa menyalahkan Luhan,Hun. Semua itu musibah dan jika Luhan bisa memilih dia juga pasti tidak akan mau hal itu terjadi."

"Benarkah ? Sebenarnya kau ini teman siapa ? Kenapa selalu membantu si brengsek itu mengawasiku ?"

Chanyeol mulai merasa geram dengan teman sekelasnya itu.

"Aku melakukan ini bukan untuk memihak siapapun. Aku hanya ingin kalian berdamai. Aku lelah melihat kalian selalu saja tidak sepemahaman. Apa kau tidak lelah ?"

"Itu urusanku. Dan kuperingatkan sebaiknya kau jangan ikut campur mengerti ?" Sehun mendesis menunjuk dada Chanyeol dengan jari telunjuknya yang runcing. Lantas pergi melenggang meninggalkan kelas yang baru saja dia datangi.

"Sangat keras kepala."


--Hyung--




"Ya...,Jung Luhan kau dipanggil profesor Lee diruang rektor."
Seorang gadis menghampiri Luhan menyampaikan pesan dari profesornya untuk mahasiswa tahun ke tiga itu.

"Iya. Aku akan segera kesana. Terima kasih Naeun-shi."

Setelah gadis yang menghampirinya pergi, Luhan segera membereskan buku dan tasnya untuk dia bawa menghadap dosennya.

"Selamat siang profersor Lee." Luhan menyapa Lee Donghae dosennya.

"Ah Luhan. Nanti sore tolong ikut saya untuk pergi menghadiri seminar sampai besok sore. Setelah itu kau kembali dulu karena saya masih ada keperluan dan lusa tolong gantikan saya mengajar difakultas bisnis."
Perintah Donghae kepada Luhan sebagai assistennya.

"Baiklah profesor akan saya tulis agenda anda untuk besok dan lusa."

Donghae selalu merasa puas dengan kerja keras mahasiswanya itu. Tidak hanya pekerja keras tapi Luhan juga cerdas dan tanggap dalam segala hal.

Donghae adalah adik tingkat dari ibu Luhan (Im Yuna) tapi hal itu tidak membuat Luhan seenaknya kepada dosennya itu saat mengetahui profesornya cukup dekat dengan mendiang sang ibu.

[BROTHERSHIP] Hyung || HUNHAN/RENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang