Hyung 10

650 87 13
                                    

Warning typo !!

-Hyung-

6bulan telah berlalu dan bak benar-benar ditelan bumi, Luhan belum diketahui kabar dan keberadaannya.

Sejak beberapa minggu kemarin Sehun bahkan turut campur tangan dalam pencarian kakak tirinya itu.
Bukan karena terpaksa, namun karena rasa bersalah yang terus menggerogoti hatinya.
Hampir setiap hari Changmin selalu menceritakan bagaimana kerja keras Luhan untuk keluarga dan dirinya.
Bagaimana menderitanya Luhan dengan segala yang Sehun lalukan kepadanya. Karena hal itulah hati Sehun semakin terbuka lebar menyadari jika dia sudah keterlaluan dengan kemarahan tak beralasannya kepada Luhan.

"Jika kau mengingikan kebahagiaan dalam keluarga ? Bukalah matamu, maafkan Luhan dan hiduplah kalian bersama membangun kebahagiaan yang pernah hilang. Apa kau tau jika orang tuamu pasti sedang menangis sekarang karena melihat anak-anaknya saling menyakiti dan tidak bisa berdamai."

"Jika kau merasa menderita, Luhan jauh lebih menderita dengan segala hidupnya."

Sehun telalu lama menutup mata dan hatinya dengan dendam dan kesepian sampai tidak pernah mau tau dan perduli tentang kenyataan jika Luhan telah bagitu banyak menderita sejak kecil.

Sehun tau dirinya sedikit terlambat untuk meminta maaf kepada Luhan, terlebih kakaknya itu sekarang menghilang entah kemana.

Siang dan malam tanpa kenal lelah mereka mencari keberadaan Luhan, bahkan Changmin sampai memasukkan nama Luhan dalam daftar pencarian orang hilang dikantor kepolisian.

Changmin juga menyewa detektif dan mata-mata untuk mencari keberadaan Luhan sejak 3bulan yang lalu tapi masih belum ada kabar apapun memgenai keberadaan pemuda itu.

Karena terlalu memaksakan diri, Sehun harus kembali dilarikan kerumah sakit akibat menderita radang lambung disebabkan pola makan yang tidak teratur juga kelelahan dan stres karena mencari Luhan yang belum ditemukan.

Ditengah kekalutan dan hati Changmin akan keputus asaan dalam pencarian Luhan.

Sebuah pesan masuk diponselnya mengenai keberadaan Luhan beserta bukti foto dan pelacak lokasi yang menunjukan daerah Busan tertera disana.

Srekk

Changmin bergegas meraih kunci mobilnya untuk segera menjemput keponakannya diBusan itu.

"Paman mau kemana ?"
Sampai melupakan jika dirinya sedang berada di dalam ruang rawat Sehun.

"Paman ada keperluan sebentar."

"Apa paman mendapat informasi keberadaan Luhan hyung ?"

'Hyung'?
Ya sejak dirinya membuka hati untuk memaafkan Luhan. Sehun mulai memanggil Luhan dengan sebutan hyung untuk pertama kalinya.

Dulu waktu kecil Sehun hanya akan memanggil Luhan menggunakan sebutan namanya, semakin beranjak dewasa pemuda itu bahkan semakin kurang ajar dengan memanggil Luhan menggunakan sebutan kata kasar.

"Ya. Seorang mata-mata yang mencari Luhan mendapatkan informasi jika Luhan berada di pinggiran Busan."

Mata Sehun terlihat berbinar mendengar jika Luhan telah diketahui keberadaannya. Bahkan terlalu bahagia Sehun hingga meneteskan air matanya.

"Pergilah paman. Segera jemput Luhan hyung. Sehun ingin meminta maaf."

Changmin menganggukan kepalanya sambil meremas pundak bergetar keponakannya yang selalu menangis menyesal jika menyebut nama Luhan.

"Ren ikut paman." Suara Ren dari depan pintu membuat Changmin melihat kearahnya.

"Kau disini. Jaga hyungmu sampai paman kembali."

[BROTHERSHIP] Hyung || HUNHAN/RENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang