6. hujan di malam kamis

306 39 4
                                    

☺︎☺︎☺︎

Hai nabastala. Aku kembali. Tapi bukan untuk menceritakan tentang manusia gulaliku itu, ini tentang manusia baik yang aku lukai hatinya. Boleh kan?

Nabastala, tadi siang aku bertemu lagi dengannya. Dia menepati janjinya waktu itu. Kamu tau? Setelah mendengar semua penjelasannya perihal nama 'tatera' untukku, rasa pedih dan tidak pantas terus memenuhi kepalaku.  Bagaimana tidak? Dia bilang begini

"tatera itu saya ambil dari dua kata. Bumantara dan lentera, lalu saya rangkai menjadi satu, jadilah tatera. Kamu tau arti dari bumantara dan lentera? Bumantara artinya angkasa, angkasa itu luas dan indah, sedangkan lentera artinya cahaya. Dan itu sangat menggambarkan diri kamu. Kamu yang indah dan bercahaya. Kamu angkasa dan pelita bagi saya. Angkasa yang hanya boleh saya saja yang menempatinya dengan pelita yang kamu punya agar saya tidak kegelapan. Maaf kalau terkesan sangat berlebihan dan menjijikan. Untuk orang seperti saya, saya hanya butuh waktu dan ruang. Waktu singkat yang saya habiskan untuk hal-hal yang berharga. Dan ruang untuk berbagi kepada siapa saya habiskan. Saya harap itu kamu. Ntah kapan, tapi saya percaya kalau Tuhan masih beri saya waktu yang panjang sampai harapan saya terkabul. Saya tau pasti kamu bertanya-tanya maksud dari ucapan saya. Tapi nanti, kamu pasti mengerti tanpa saya beri tau. Sudah ya? Makan yang banyak, bahagia dan sehat selalu"

Nabastala, kalau kamu jadi aku, apa yang kamu rasain? Maksudku, apa kamu ngerasa jahat atau malah biasa saja. Ntahlah, ini benar-benar buat aku bingung. Aku harus apa?

☺︎☺︎☺︎

"Nya" panggil dantie.

"..."

"Vanyaa" panggilnya lagi karena sebelumnya tidak digubris.

"Hmm" sahut Vanya akhirnya.

Setelah mendapat sahutan, dantie langsung membenarkan posisi duduknya dan mulai bercerita "tau ga? Si abdi" potongnya

"Kemaren dia ngirimin bungkus bubuk indomie kerumah gue. Buat apaan coba. Gak faedah banget asli" lanjutnya

"Eh kok aneh?" Ucap Vanya yang mulai tertarik dengan cerita dantie ini.

"Iya kan. Terus dia ngiriminnya pake ojol lagi. Gue tanya tuh ke abang-abangnya kok mau nganterin bungkusan bubuk indomie"

"Terus dia cuma bilang ke paksa, kalo gak dianterin bakalan di mural mukanya pake cat minyak. Parah banget emang si abdi" ucap dantie sambil geleng-geleng kepala.

"Nah gue terima kan. Pas gue buka bungkusnya, maksudnya mau gue buang aja tuh, lo tau gak isinya apaan?"

"Apaan?" Tanya Vanya

"Kertas yang di lipat-lipat gitu, nah di dalamnya ada memory card terus di kertasnya itu ada tulisan kayak gini" lanjut dantie sambil menunjukkan kertas terlipat yang isinya memori kard.

' di liat ya geulis, isinya bukan vidio mesum. Kalo gak di liat gimana mau tau isinya atuh. Pokoknya ini teh hasil kerja keras saya selama sebulan cuma buat kamu'

"Udah lo liat? Isinya apaan?" Tanya vanya penasaran.

Dantie mengambil ponselnya, kemudian menunjukkan vidio yang durasinya cuma satu menit lebih.

"Abdi siapa yang ngajarin sih?" Ucap Vanya tidak menyangka

"Kebanyakan main sama Abel sama Tama deh kayaknya abdi jadi cringe gini" sahut alea yang dari tadi sudah ikut melihat Vidio abdi dari belakang. Kemudian ia ikut duduk di antara danti dan Vanya.

Melepas Pilu Menyambut Asa [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang